Friday, March 13, 2009

Penguatan Saham & Obligasi Angkat Rupiah & Regional

Rupiah Indonesia menguat terhadap dolar, mengikuti penguatan mata uang regional Asia setelah pasar saham global menguat yang meningkatkan permintaan untuk aset di negara emerging. Laporan Bank of America, JP MOrgan dan Citigroup yang menyatakan bahwa mereka mendapatkan keuntungan di bulan Januari-Februari memberikan sentimen positif kepada aset global. Indeks Bloomberg-JP Morgan Asia Dollar berpotensi mengalami penguatan mingguan terbaik di tahun ini setelah laporan penjualan ritel di AS mencatat penurunan lebih sedikit ketimbang perkiraan ekonom.Rupiah menguat 0.2 persen ke 11,993 untuk penguatan mingguan sebesar 0.8 persen. Indeks Asia Dollar menguat 0.7 persen di pekan ini. Rupiah kemarin mencatat penguatan terbesar diantara 10 mata uang yang aktif diperdagangkan diluar Jepang. IHSG ditutup menguat 17.0231 (1.30%)171,327.43 di 1,327.437.

Rupiah telah melemah 9 persen di tahun ini, menguat karena fund global membeli lebih banyak saham di Indonesia ketimbang yang mereka jual dalam 4 sesi terakhir. Investor asing menambah kepemilikan obligasi pemerintah yang bermata uang rupiah pada lelang 10 Maret sebesar 1.83 triliun rupiah ($ 153 juta), menunjukkan adanya aliran dana masuk ke pasar obligasi. Won Korea diperdagangkan di 1,487.75 per dolar, menguat 0.6 persen dari kemarin dan 4.2 persen lebih kuat dari pekan lalu. Ringgit Malaysia berada di 3.6950 per dolar, sedikit tidak berubah dari kemarin dan menguat 0.6 persen pekan ini. Dolar Taiwan menguat 0.9 persen di pekan ini menjadi NT$34.480, Dolar Singapura menguat 0.6 persen menjadi $ 1.5384 dan Bath Thailand menguat 0.5 persen menjadi 35.89. Peso Filipina dan Dong Vietnam sedikit tidak berubah di 48.50 dan 17,482.50.

No comments:

Post a Comment