Market Review
IHSG kembali terkoreksi pada hari Rabu, meski sempat mencapai level tertinggi sejak 6 Oktober 2008 di level 1,674.92 di sesi pertama perdagangan. Tetapi aksi penjualan di sejumlah bursa saham Asia di sesi siang dan laporan politik partai Golkar memutuskan untuk tidak berkoalisi dengan Partai Demokrat, menimbulkan spekulasi kondisi tersebut akan mengancam kinerja bisnis perusahaan grup Bakrie yang saat ini masih menjabat sebagai Menko Kesra, menyebabkan sejumlah saham dari grup Bakrie, bahkan sebagian sempat mengalami auto reject bawah (BNBR, BTEL, DEWA, BUMI, ELTY). IHSG ditutup melemah 13.617 poin (-0.84%) di level 1,615.23. Imbas trend penurunan harga komoditi dan pelemahan rupiah (Rp 10,850/USD), telah memicu aksi profit-taking. Investor asing mencatat net selling sebesar Rp 15.46 miliar, lebih rendah dibandingkan net selling Rp 461.05 miliar hari Selasa (21/04).
Komentar positif Treasury AS Geithner yang masih membuka ruang memberikan bantuan finansial ke sektor finansial AS, gagal mengangkat indeks MSCI Asia-Pacific (-0.2%), berkat lembaga pemeringkat S&P downgrade saham Takefuji, Promise, Acom, Sanyo Jepang dan IMF merevisi kembali perkiraan kerugian finansial menjadi $ 2.7 triliun dari $ 2.2 triliun.
IHSG Outlook
Peluang penurunan IHSG pada hari Kamis semakin meningkat dari isu negatif pecahnya koalisi Golkar-Demokrat yang memberikan sentimen negatif kepada saham grup bakrie yang telah menopang kinerja IHSG dalam beberapa hari terakhir, diikuti trend penurunan harga komoditi saat ini (minyak, emas, timah, nikel) dan pelemahan rupiah terhadap dolar setelah sempat menguat ke level tertinggi 10,600 di pekan lalu, dapat memicu aksi profit-taking di saham komoditas dan finansial. Musim earnings (finansial) di AS awal pekan ini juga memberikan sentimen negaif berimbas negatif kepada saham regional Asia. Meski laju penurunan IHSG dapat dibatasi oleh solidnya laporan keuangan saham unggulan baru-baru ini dan perkiraan data inflasi April masih terkendali dan BI dapat menurunkan suku bunga di awal bulan Mei menjadi 7.25%.
Stock Picks:
* ADRO
* ARTI
Technical Analysis:
Sesuai dengan perkiraan hari Rabu, IHSG akhirnya terkoreksi untuk hari kedua, setelah mendapatkan signal bearish reversal dari pola candle shooting star, penutupan dibawah 5-day MA (1,632) dan 200-day MA (1,624), kegagalan ditutup diatas upper channel 1,672 kendati telah mencapai 1,674.9 (false break), tingginya volume dalam 2 hari penurunan, diikuti kondisi yang overbought di indikator teknikal MACD, stochastic dan ADX. Kondisi tersebut seharusnya membatasi potensi kenaikan IHSG dan berpeluang terkoreksi turun lebih lanjut pada akhir pekan ini. Trend jangka pendek yang bullish terancam berbalik arah jika IHSG ditutup dibawah 1,581 (10-day MA) dan 1,529 (uptrend line), dapat mendukung selesainya wave 3 impulse dan berpotensi membuat koreksi abc dalam koreksi wave IV. Sementara penutupan diatas 1,624 dapat menggagalkan skenario tersebut.
Resistance: 1794.69/1730.23/1677.31/1645.08. PP 1633.54
Support : 1612.85/1580.62/1536.85/1472.39/1440.16
Regional Outlook
Setelah Treasury Geithner hari Selasa memberikan pandangan kepada sektor finansial yang positif untuk Wall Street. Pada hari Rabu, earnings emiten di AS, terlihat kembali mengecewakan terutama di sektor finansial. Morgan Stanley catat kerugian lebih dari perkiraan di Q1 209 (mengikuti jejak BOA & bank of New York Mellon), laba Boeing tidak capai target, meski laba McDonalds, AT&T dan Altria tercatat diatas perkiraan pasar. Fundamental (S&P 500 perkirakan earnings -37% di Q1), sentimen (kerugian finansial, kondisi ekonomi Inggris memburuk) dan teknikal (bearish divergence) membebani kinerja indeks regional.
www.strategydesk.co.id
www.universalbroker.co.id
No comments:
Post a Comment