IHSG Mendapatkan Signal Negatif dari Indikator Teknikal

Market Review
Keperkasaan saham dari grup Bakrie yang rata-rata menguat tajam dengan volume tertinggi (Rp 4.5 triliun dari total transaksi di BEI Rp 9.09 triliun) kemarin, membantu IHSG melanjutkan kenaikan dalam 2 hari terakhir, berkat isu positif dari pemilihan Boediono untuk cawapres Partai Demokrat dalam pilpres 8 Juli, serta imbas positif dari kenaikan saham lapis kedua, mengimbangi penurunan akibat aksi profit-taking di sejumlah saham unggulan di sektor infrastruktur (TLKM), aneka industri (ASII), komoditi (PTBA, INCO, LSIP, ANTM, TINS). Sementara kenaikan saham Wall Street hari Selasa, ikut menopang kinerja IHSG. IHSG ditutup menguat 9.31 poin (+0.505%) di 1,851.33. investor asing tercatat membukukan net buying sebesar Rp 63.72 miliar kemarin.

Indeks saham MSCI Asia-Pacific menguat kemarin, melanjutkan rally selama 2 bulan, karena prediksi Fed Alan Greenspan mengenai sektor perumahan AS dan prediksi Olympus Corp dan Nissan Motor Jepang meningkatkan keyakinan investor.

IHSG Outlook
IHSG diperkirakan mengalami kesulitan untuk menguat hari ini, berkat perkiraan euphoria rally saham grup Bakrie tidak dapat diandalkan lebih lanjut, guna menopang kinerja IHSG yang tidak diimbangi sejumlah saham unggulan (industri, infrastruktur, komoditi pertambangan & perkebunan) yang tengah mengalami koreksi penurunan. Kekecewaan pengusaha terhadap pemilihan cawapres Boediono dari partai Demokrat dan efek negatif dari potensi penurunan indeks regional Asia karena mahalnya valuasi P/E saham di negara China, HK dan Jepang, serta data Retail Sales AS kemarin mengalami penurunan lebih dari perkiraan, dapat mendorong investor di Asia melakukan risk aversion, dapat membebani kinerja IHSG di akhir pekan ini. Meski potensi penurunan dapat dibatasi potensi kenaikan saham grup Bakrie (isu Avenue di saham BTEL) dan saham 2nd liner, diikuti prediksi pemerintah untuk inflasi di akhir tahun (5 %), dapat menopang kinerja saham finansial dan property.

Stock Picks:
* GGRM
* TRUB

Global Outlook
Munculnya kembali risk aversion diantara investor saham Asia dan AS, setelah mendapatkan signal negatif di awal pekan dari mahalnya valuasi saham Asia dan AS saat ini, spekulasi trader option saham di CBOE yang memperkirakan rally indeks saham global akan segera berakhir, diikuti laporan negatif dari prediksi ekonomi bank sentral Inggris dan Retail Sales AS bulan April tercatat lebih buruk dari perkiraan, meredam optimisme investor terhadap pemulihan ekonomi global. Meski potensi penurunan indeks saham global dapat dibatasi oleh kejutan kenaikan data Retail Sales China dan Inggris dirilis baru-baru ini dan potensi kenaikan saham defensif di saat terjadi koreksi penurunan.

Technical Analysis:
IHSG kembali mendapatkan signal negatif setelah selama mengalami konsolidasi dalam trend uptrend yang overbought, indikator teknikal ADX terkoreksi di saat indeks mengalami rebound, stochastic berada dalam kondisi bearish divergence dan overbought, volume terkoreksi turun dan pola candle shooting star menunjukkan tedensi koreksi penurunan minor. Mesk laju penurunan dapat dibatasi kondisi MACD uptrend, penutupan diatas 5-day MA di 1,842/10-day MA di 1,794/200-day MA di 1,578 (alert: MA mengarah turun). Indeks masih berada dalam diagonal triangle, dibawah resistance line berada di 1,914 (61.8 FE), masih membebani kinerja IHSG jangka menengah. Secara hitungan Elliot wave, wave 1-5 telah selesai dalam wave minor 3 impulse dalam koreksi wave primary C selama berada di bawah 2,215 (61.8 FE).
Resistance: 1886.89/1875.67/1864.45/1856.92. PP 1849.38
Support : 1838.16/1826.94/1811.87/1793.11
(Perkiraan Range Hari Ini 1,810-1,865)

www.strategydesk.co.id
www.universalbroker.co.id (Universal Broker Indonesia securities)