Market Review
Minimnya sentimen positif dari dalam dan luar negeri, di tengah penantian rilisan sejumlah data ekonomi dan pertemuan bank sentral baik di dalam maupun luar negeri di sepanjang pekan ini, mendorong investor menahan diri untuk melakukan perdagangan di awal pekan ini. Penurunan harga komoditas global ikut melemahkan saham komoditi lokal. Investor masih menanti rilisan data inflasi RI bulan Juni dirilis Rabu dan BI rate Jumat ini, memicu tipisnya volume perdagangan kemarin. Sementara lemahnya sejumlah indeks saham regional ikut memberikan imbas negatif kepada IHSG. Indeks ditutup melemah 6.477 poin (-0.32%), ditutup di 2,033.716, dengan nilai transaksi tercatat Rp 2.248 triliun. Investor asing membukukan net sell sebesar Rp 61.425miliar, dibanding net buy Rp 107.578 miliar hari Jumat (26/06).
Indeks saham di Asia-Pasifik melemah kemarin, karena perusahaan finansial di Jepang berencana menjual saham senilai US$ 8.8 miliar dan meningkatnya kekhawatiran sektor manufakturing Jepang akan melambat. Indeks Nikkei 225 average Jepang anjlok 1% menjadi 9,783.47 setelah data Retail Sales & Industrial Output Jepang mengecewakan pasar. Meski indeks komposit Shanghai menguat 1.6%, berkat spekulasi penurunan suku bunga PBOC China dalam waktu dekat.
IHSG Outlook
Kenaikan harga komoditi yang dipimpin harga minyak ($71.15 semalam; target $ 73/77) seharusnya positif untuk saham komoditi (pertambangan batubara dan logam dan perkebunan) dan spekulasi penurunan suku bunga Bank Indonesia hari Jumat (perkiraan -25 bsp menjadi 6.75%) setelah Bank Indonesia kemarin mengatakan inflasi tahunan (year-on-year) di bulan Juni, dapat menyentuh 3.8% dibandingkan inflasi tahunan bulan Mei sebesar 6.04%, seharusnya positif untuk saham perbankan, property dan konsumsi dan memberikan momentum kenaikan IHSG hari ini. Sementara sentimen positif lainnya seperti fund manager asing masih melirik saham lokal, kuatnya inflow dari dana asing jangka pendek sekitar Rp 334 miliar hari Jumat (26/06) dari total sekitar Rp 776 miliar sejak awal bulan ini, Rp 5,03 triliun sejak awal tahun 2009. Perkiraan fund manager akan melakukan window dressing (mempercantik laporan kinerja Q2 & H1 2009) di hari terakhir bulan Juni, dapat menopang kinerja IHSG hari ini. Meski laju kenaikan IHSG terbatas karena laju kenaikan harga minyak di atas $ 70/barel dapat memicu kekhawatiran isu kenaikan subsidi BBM dalam RAPBN 2009, yang berpotensi melemahkan rupiah terhadap dolar.
Buy & hold Return >10%; (risk <10%): BUMI/BNBR/ENRG/ELTY, MNCN/BMTR. ASIII, KIJA, HEXA, BBRI, BMRI, BBNI, ANTM, INCO, INTP.
Stock Picks:
* CMNP overweight target Rp 1150
* TBLA Hold target Rp 360
Global Outlook
Indeks saham regional Asia dan global diperkirakan menguat hari ini, sesuai perkiraan kami yang mengantisipasi kenaikan indeks saham global di awal pekan ini, berkat perkiraan fund manager global akan melakukan window dressing (mendandani laporan kinerja Q2 & H 1 2009) di hari terakhir di akhir bulan Juni, harga minyak menguat 2.75% di $ 71.39 semalam dapat mengangkat harga saham komoditas dan spekulasi pemulihan ekonomi global setelah data keyakinan konsumen Euro melonjak di bulan Juni dan perkiraan kenaikan keyakinan konsumen AS dirilis hari ini. Positifnya upgrade saham Microsoft oleh Deutsche Bank dan J.C Penney oleh Morgan Stanley, ikut memberikan isu positif untuk saham teknologi dan konsumsi global. Sementara Treasury AS menguat untuk hari ke-3, mendorong yield 10-tahun AS mendekati level terendah 4 pekan, menurunkan daya tarik untuk dolar AS, mendorong investor memburu aset yang menghasilkan yield yang lebih tinggi seperti saham dan komoditi.
Technical Analysis:
IHSG mendapatkan signal negatif dari pola candle dojis yang menunjukkan potensi bearish reversal, didukung oleh indikator ADX yang terkoreksi turun, meski MACD dan stochastic berada dalam teritorial netral, seharusnya mendukung perkiraan potensi kenaikan terbatas. Adanya technical rejection dari trendline resistance di 2,057, bilamana ditutup diatas level tersebut dapat mendorong kenaikan lebih lanjut ke target high 2,116/2,172 (61.8% FR 2835-1089). Indikator 5 (1,998) & 10-day MA (2,003) terlihat crossing, dapat menopang kinerja IHSG hari ini. Hitungan Elliot Wave: indeks berada dalam proses wave b / ii selama tidak melewati 2,057/2,116 (high 10/06) dalam wave 4 subwave intermediate (4) / (B), konformasi target 2,172/2,408 (76.4% FR) periode 3 bulan, selama tidak ditutup dibawah 2,007 (2 hari penutupan).
Resistance: 2108.36/2094.11/2079.87/2045.02. PP 2037.14
Support : 2024.42/2016.53/2008.65/1980.16
(Perkiraan Range hari Ini 2,020 - 2,080)
No comments:
Post a Comment