Tuesday, June 23, 2009

IHSG Berpeluang Mengalami Technical Rebound

Market Review
Kuatnya sentimen dari regional yang terpuruk mengikuti laporan negatif dari penurunan prediksi pertumbuhan global oleh World Bank kemarin, yang meningkatkan ketidakpastian mengenai pemulihan ekonomi global, berperan merontokkan saham dan mata uang domestik, karena investor lokal dan asing melakukan risk aversion dan profit-taking saham yang telah meningkat tajam dalam 3 bulan terakhir. Penurunan harga komoditi yang dipimpin oleh harga minyak ($ 66.37/barel kemarin) ikut menjatuhkan sejumlah saham komoditi pertambangan batubara, logam, meski saham plantation mendapatkan support dari kenakan harga CPO (+128; Myr 2,315). Isu gadai saham milik anak usaha BUMI, memicu aksi penjualan saham dari grup bakrie, ikut membebani kinerja IHSG. Indeks terpuruk 60.64 poin (-3.07%), ditutup di 1,914,39, yang merupakan level terendah 29 Mei, dengan nilai transaksi tercatat Rp 4.478 triliun. Net selling investor asing sebesar Rp 270.702 miliar, naik dibanding net sell Rp 45.37 miliar hari Selasa (23/06).

Indeks saham di Asia-Pasifik mengalami penurunan terbesar dalam 6 pekan terakhir kemarin, karean kekhawatiran pemulihan ekonomi global akan tertunda yang mendorong terkoreksinya harga komoditi dan membengkaknya defisit anggaran, meningkatkan permintaan untuk dolar AS dan yen sebagai mata uang safe haven, mengacuhkan laporan bank sentral China akan menurunkan jumlah cadangan di perbankan.

IHSG Outlook
Berbaliknya trend jangka pendek menjadi bearish secara teknikal dan minimnya sentimen positif dari dalam negeri di tengah kuatnya momentum yang negatif dari luar negeri, membebani kinerja IHSG pada awal pekan ini. Meski potensi penurunan IHSG diperkirakan terbatas pada hari ini, berkat perkiraan aksi profit-taking di saham global menjelang pertemuan the Fed (menahan laju suku bunga 0.0-0.25%) dan tetap melanjutkan kebijakan quantitative easing. Diikuti potensi penguatan rupiah terhadap dolar masih terbuka, karena kondisi teknikal oversold dan penurunan harga minyak (target $ 62.6//barel), aktifnya intervensi BI dan lelang SUN senilai Rp 2 triliun hari ini, akan meredam permintaan untuk dolar oleh korporasi dan penyesuaian poftpolio (window dressing) oleh fund manager asing menjelang akhir H1 2009 (target Rp 10,250/10,000 jika akhir pekan ini gagal ditutup diatas Rp 10,650). Perkiraan IMF akan merevisi naik prediksi pertumbuhan global dalam waktu dekat dan solidnya fundamental ekonomi dan saham lokal, seharusnya masih memberikan support kepada IHSG pada hari ini.
Buy on weakness (target >10%, risk <10%): BUMI/BNBR/ENRG/DEWA. MNCN/BMTR. ASII,AALI,UNTR,INKP,TKIM,HEXA,BBRI,BMRI,TRUB,INCO

Global Outlook
Kuatnya sentimen dari laporan World Bank yang memprediksikan resesi ekonomi global akan memburuk di tahun ini dan faktor teknikal yang menunjukkan berbaliknya trend jangka pendek dari bullish menjadi netral, seharusnya dapat dibatasi oleh kenaikan data Existing Home Sales AS (+2.4% menjadi 4.77 juta unit), spekulasi the Fed akan menahan laju suku bunga dalam pertemuan FOMC hari ini, pernyataan Moodys Investor Agency bahwa satu resiko untuk rating AAA milik AS dengan status dolar yang tertantang sebagai mata uang cadangan devisa global yang telah mendorong pelemahan dolar terhadap euro kemarin dan potensi profit-taking di sejumlah instrumen derivatif menghadapi pertemuan FOMC dan lelang Treasury $ 104 miliar hari ini. Spekulasi IMF akan merevisi naik prediksi pertumbuhan ekonomi global dalam waktu dekat, seharusnya masih memberikan support kepada indeks saham global.

Technical Analysis:
Trend IHSG berbalik menjadi netral dari bullish (revisi 23/06), karena tembusnya uptrendline support di 1,942 kemarin, MACD di teritorial negatif, 5 & 20 day MA berpotongan (potensi dead cross), meski potensi penurunan terbatas hari ini, karena ADX di posisi netral, IHSG masih ditutup diatas 1,912 (50.0% Fibonacci retracement 2116-1708) dan pola candle bullish hammer, seharusnya mendukung tecnical rebound hari ini. Jika IHSG ditutup diatas 1,963 (trendline) dapat meredam momentum bearish di hari mendatang. Penutupan dibawah 1,845 (50-day MA)/1,834 dapat memperburuk kondisi trend IHSG. Hitungan Elliot Wave: indeks berada dalam proses wave b setelah jika a telah selesai di 1,888.8 dalam wave koreksi 4 subwave intermediate 4 / (B). Untuk meneruskan BULL RALLY, ihSG hrs ditutup harian diatas 2,067 (resistance line).
Resistance: 2053.49/2010.91/1986.78/1962.65. PP 1925.73
Support : 1901.60/1877.47/1840.56/1797.98
(Perkiraan Range hari Ini 1,880 -1,960)

Stock Pick:
* AALI Buy target Rp 21,500
* TKIM Hold target Rp 2,100

UBI Newsletter vol 231 (Code TF)

No comments:

Post a Comment