Tuesday, June 2, 2009

Spekulasi BI Rate & Kenaikan Harga Komoditi Akan Topang IHSG

Market Review
Aksi profit-taking diantara saham unggulan yang telah menguat tajam dalam 1-2 hari ini, mengantisipasi keputusan suku bunga Bank Indonesia yang diperkirakan memotong suku bunga 25 bsp menjadi 7.0% dan testimony Chairman Fed Bernanke di hadapan Kongress AS hari ini. IHSG gagal ditutup di level psikologis 2,000 meski sempat menyentuh level tertinggi 2,043.948. Imbas dari aksi profit-taking di sejumlah saham komoditi dan infrastruktur unggulan yang terlihat mahal dan overbought, diikuti terkoreksinya sejumlah indeks saham regional Asia, ikut berperan menahan laju kenaikan IHSG. IHSG nyaris ditutup tidak berubah, naik tipis 0.063 poin, di 1,998.58, dengan total nilai transaksi di BEI tercatat Rp 8.635 triliun. Investor asing membukukan net buy Rp 751.72 miliar dari net buy Rp 939.771 miliar pada hari Senin (01/06).

Mayoritas indeks saham di Asia-Pacific terkoreksi turun, dipimpin oleh saham perbankan & energi, karena kekhawatiran Korea Utara akan meningkatkan latihan militer, meredam optimisme pemulihan ekonomi global dari imbas kenaikan harga minyak dan kenaikan data ekonomi China dan AS.

IHSG Outlook
Meski adanya faktor eksternal yang negatif dan kondisi teknikal yang overbought, menunjukkan potensi reversal minor dalam trend bullish jangka pendek, seharusnya masih dapat diatasi sejumlah sentimen positif di dalam negeri: kuatnya inflow ke saham lokal setelah investor asing melirik Indonesia menjadi target investasi, spekulasi penurunan suku bunga BI sebesar 25 bsp menjadi 7.0% hari ini dan pengaruh kenaikan harga minyak (target $ 77, 38.2% FR dari 147.27-33.2), emas (target $ 1,007/1,033) dan CPO (target Myr 3,000), seharusnya menopang kinerja IHSG. Kondisi tersebut seharusnya menunjukkan potensi penurunan IHSG terbatas dalam fase konsolidasi di bull market. Sementara potensi profit-taking menghadapi isu latihan militer Korea Utara, testimony Fed Bernanke, pertemuan bank sentral Eropa dan data tenaga kerja AS di akhir pekan, dapat membebani IHSG. Top Pick (Buy on weakness): BUMI, BBRI, SMGR, INDF, BBNI, BMRI, PTBA, ITMG, ELTY, INCO, ANTM, LSIP.

Stock Picks:
* BBRI
* BUMI

Global Outlook
Munculnya kembali kekhawatiran terhadap latihan militer Korea Utara, kondisi teknikal regional Asia menunjukkan bearish reversal (Kospi & Hang Seng) dan potensi profit-taking menjelang Testimony Chairman Fed Bernanke (Rabu-Kamis), Pertemuan ECB dan BOE (Kamis) dan data tenaga kerja AS (Jumat), dapat membatasi laju bull trend saham regional. Laporan EPFR Global di akhir pekan, menunjukkan total inflow sebesar $ 12 miliar dalam 4-pekan, mejadikan MSCI Emerging Markets termahal sejak 2007, diikuti dan Bullish money managers mengatakan saham emerging market akan menguat lebih lanjut karena investor memindahkan dana mereka $ 3.8 triliun di dana pasar uang ke bentuk saham, diikuti data Pending Home Sales AS meningkat di bulan April, seharusnya memberikan support kepada regional hari ini.

Technical Analysis:

Potensi profit-taking di IHSG masih menghantui momentum kenaikan dalam trend bullish jangka pendek, dimana IHSG mendapatkan signal negatif dari pola candle shooting star, menghadapi technical rejection di 2,050 (100.0 Fibonacci Expansion), meski indikator ADX, stochastic dan MACD menunjukkan trending up, seharusnya mendukung perkiraan potensi penurunan terbatas. Perkiraan tersebut mendukung analisa Elliot wave, IHSG berada dalam proses minute wave iii dalam minor wave impulse 5 dalam siklus koreksi intermediate wave 4 target 2,052 (100.0 FE)/2,118 (uptrend line - diagonal triangle) selama ditutup harian di atas 1,822 (downtrend channel). Support di 1,910 (10-day MA)/1,865 (20-day MA).
Resistance: 2063.50/2047.29/2031.07/2021.30. PP 2011.52
Support : 1995.30/1979.09/1969.31/1959.54/1933.54
(Perkiraan Range hari Ini 1,950-2,030)

www.strategydesk.co.id
www.universalbroker.co.id (code TF)

No comments:

Post a Comment