Tuesday, June 9, 2009

Saham Komoditi & Property Dapat Menopang Momentum Kenaikan IHSG

Market Review
IHSG kian mendekati level 2,100 kemarin, setelah saham dari sektor aneka industri pertambangan, perbankan dan property angkat IHSG ke level tertinggi sejak 4 September 2008. Sejumlah isu positif domestik dan eksternal memberikan momentum kenaikan IHSG, dimana kenaikan saham di IHSG terlihat menyebar ke saham lapis kedua dan lapis ketiga, karena saham lapis pertama terlihat overvalued dan overshoot pergerakan harganya. Revisi pertumbuhan ekonomi oleh pemerintah dan DPR kemarin, diikuti komentar ekonom pemenang hadiah Nobel Paul Krugman* bahwa ekonomi AS sepertinya akan pulih di bulan September, meningkatkan daya tarik untuk BEI yang secara keseluruhan masih relatif murah (PE) ketimbang indeks saham regional di Asia Tenggara dan Asia. IHSG menguat 36.647 poin (+1.782%), ditutup di 2,093.294, dengan nilai transaksi di BEI tercatat Rp 4.396 triliun. Investor asing membubukan net selling Rp 47.035 miliar kemarin, dibandingkan net buy Rp 47.035 miliar hari Senin(08/06).

Mayoritas indeks saham di Asia-Pacific anjlok untuk hari ke-2, setelah agen rating Fitch IBCA memprediksikan resesi ekonomi Hong Kong yang lebih dalam (-9.1% y/y), memicu spekulasi rally saham selama 3 bulan telah overvalued dan melampaui prediksi pendapatan, mengacuhkan pengaruh komentar Paul Krugman*.

IHSG Outlook
Dampak trend bullish harga minyak (target $ 76.77: 38.2 Fibonacci retracement $142-33) mendorong kenaikan harga logam (target emas $ 1,033, Nikel & timah $ 17,000/ton) dan CPO (isu negatif penurunan impor dari India, dapat dibatasi oleh isu pemulihan ekonomi global) saat ini dan sejumlah sentimen positif dari kondisi ekonomi (trend penurunan inflasi dan suku bunga BI) diikuti capital inflow dari imbas penguatan rupiah terhadap dolar (penutupan kemarin di Rp 10,050: target Rp 9,600) menjelang pilpres 8 Juli, dapat menopang kinerja IHSG hingga akhir bulan ini. Perkiraan positifnya hasil MAPPI saham BUMI hari ini dan laporan penurunan harga elpiji 3 kg sebesar 14% dapat menggairahkan sektor riil, dapat memberikan katalis positif kepada IHSG. Sementara faktor eksternal seperti komentar Paul Krugman* dan spekulasi Fed Beige Book, dapat memberikan support kepada Regionalm Asia.
Top Pick: BUMI ,ELTY, BSDE, PTBA, BMTR, INKP, PGAS, INCO, BBCA, CTRP, INKP, JPRS, HEXA, BBCA, BBNI.

Stock Picks:
* BMTR
* BSDE

Global Outlook
Trend bullish indeks saham regional Asia dan AS, dapat terganggu oleh isu kenaikan suku bunga AS di bulan November (peluang 80% menjadi 0.50% dari 0-0.25% saat ini) dan agen rating Fitch IBCA yang memprediksikan resesi ekonomi Hong Kong yang lebih dalam, mahalnya valuasi indek saham regional (China, Hong Kong dan Jepang) diikuti overboughtnya harga komoditi (terutama minyak menjelang laporan crude inventory AS malam ini). Meski kmentar positif dari Paul Krugman dan spekulasi Fed Beige Book, Retail Sales AS (Kamis), seharusnya dapat menopang kinerja indeks regional.

Technical Analysis:
Seperti diperkirakan sebelumnya, momentum kenaikan IHSG masih strong, didukung oleh pola diagonal triangle, indikator teknikal ADX dan MACD masih trending up, penutupan diatas 2,054 (5-day MA)/1,994 (10-day MA), meski pola candle hanging man dan volume yang divergence dengan harga, dapat membatasi laju kenaikan ISHG hari ini. Projection 61.8% di 2,107 dapat menahan laju IHSG. Kondisi tersebut mendukung hitungan Elliot wave, IHSG berada dalam proses minute wave iv dalam minor wave impulse 5 untuk target 2,105 (projection 61.8 FE)/2,185 (upper line - diagonal triangle) - siklus koreksi intermediate wave 4 selama ditutup harian di atas 1,868 (uptrend line). Support di 2,052 (5-day MA)/2,045 (23.6 % FR).
Resistance: 2142.27/2122.32/2115.06/2107.81. PP 2082.42
Support : 2075.16/2067.90/2055.21/2042.51
(Perkiraan Range hari Ini 2,070-2,140)

www.strategydesk.co.id
www.universalbroker.co.id

No comments:

Post a Comment