Market Review
IHSG kembali ditutup menguat setelah sempat mencapai level tertinggi 13 bulan di 2,404 kemarin, berkat kenaikan saham perbankan dan perkebunan (harga CPO naik US$ 16.15/ton ke level US$ 684.34/ton kemarin), diikuti spekulasi di saham ANTM bahwa pemerintah secara terbuka mendukung pembelian 14% saham Newmont jatah tahun divestasi 2008-2009. Peran kenaikan indeks saham regional Asia berkat positifnya laporan dari Jepang dan China, ikut membantu angkat IHSG. Meski laju kenaikan IHSG dibatasi oleh aksi profit-taking di sejumlah saham Grup Bakrie yang telah menguat tajam dalam 2 pekan terakhir. IHSG naik 9.714 poin (+0.41%) ditutup di 2,399.276, dengan nilai transaksi Rp 7,87 triliun. Investor asing mencatat net selling Rp 13.373 miliar, dibandingkan net buy Rp 241,447 miliar hari Senin (10/08).
Indeks saham MSCI Asia-Pacific menguat untuk hari kedua, karena laporan earning dan brokerage upgrade, meningkatkan keyakinan bahwa keuntungan korporasi pulih dari resesi global. Laporan output industri, penjualan ritel China yang lebih baik dari perkiraan, meski terjadinya bencana angin topan dan gempa bumi di Jepang, tidak menahan laju kenaikan indeks saham regional Asia (termasuk Shanghai).
IHSG Outlook
Ind P/E (x)
EPS
Y/Y Y/Y Suku Bunga* Inflasi*
Y/Y GDP*
Y/Y
IHSG 16.5 8% +9.3% 6.50% 2.7% 4.0%
STI 22.0 16% -7.8% 0.69% -0.70% -10.1%
KLCI 14.9 10% +2.5% 2.0% 3.00% -6.2%
SET 13.5 4% -10.0% 1.25% -3.30% -7.10%
SSE 43.4 36% +15% 5.31% -1.40% 7.9%
N225 47.8 -1% -23.0% 0.10% -0.10% -9.7%
HSI 26.5 19% -8.6% 0.50% 0.60% -7.80%
DJIA 18.6 3% -15.2% 0.25% -1.4% -3.6%
* Negara Bersangkutan
Potensi kenaikan IHSG diperkirakan kian terbatas, karena kian dekatnya target teknikal di 2,425 dala kondisi overbought dan mahalnya valuasi IHSG dan saham unggulan terutama menjelang hasil keputusan Mahkamah Konstitusi untuk perkara sengketa hasil Pemilihan Presiden 2009 (pukul 14.00 WIB) dan pertemuan bank sentral AS yang dapat memberikan kejutan hari ini. Penurunan harga komoditi global (indeks Reuters/Jeffries CRB anjlok 0.03%; 264.46, minyak mentah $ -2.46; $68.91, nikel $ -560; $19.560) dan terkoreksinya saham Wall Street (berkat penurunan rating sejumlah saham di AS dan mahalnya valuasi indeks S&P 500) dapat memberikan sentimen negatif kepada saham domestik, terutama saham dari sektor pertambangan batubara dan logam. Pelemahan rupiah terhadap masih akan berlanjut karena imbas penguatan penguatan dolar AS terhadap majors, dapat memicu keluarnya hot money (sejak awal tahun hingga 6 Agustus 2009 sebesar US$ 1.01 miliar ke pasar saham), ikut membebani kinerja IHSG.
Sementara potensi penurunan IHSG dapat dibatasi oleh masih positifnya fundamental ekonomi RI dan emiten domestik di semester 1 2009 yang lebih baik dari perkiraan analis, isu positif dari emiten seperti ANTM berkat spekulasi pembelian saham Newmont, isu dari Grup Bakrie, Morgan Stanley upgrade saham CPO domestik (AALI), FREN berkat isu penjualan saham, right issue BLTA, analis asing masih upgrade saham lokal, dan sentimen positif dari isu pemulihan ekonomi global.
Stock Picks: Average last 7 week +54.39%. Target 10-20%, Risk < -10%
Hold Buy: BUMI/ELTY/ENRG/BNBR/DEWA/BTEL,HEXA,INKP,PTBA, KLBF,INCO,TINS,UNSP,SGRO,ADRO,BMRI,KIJA,PGAS,AKRA. BUY: ANTM, TRUB
Stock Picks:
• MAPI : Buy target Rp 600
• TBLA : Buy target Rp 450
Global Outlook
Indeks saham global diperkirakan akan mendapatkan hambatan untuk menguat lebih lanjut, berkat perkiraan aksi profit-taking menjelang pertemuan bank sentral AS hari ini (perkiraan: pertahankan suku bunga 0.0-0.25%, siap exit strategy untuk quantitative easing berkat perkiraan berakhirnya resesi ekonomi di tahun ini) dan munculnya sentimen negatif dari aksi analis yang memangkas rating emiten seperti Sprint Nextel Corp, MBIA Inc dan Yum! Brands Inc di tengah mahalnya valuasi indeks S&P 500 (PER 18.6x) dan kondisi teknikal yang overbought. Penurunan harga komoditi ikut membebani kinerja saham pertambangan dan energi global, setelah dolar AS menguat secara signifikan terhadap majors paska rilisan data tenaga kerja AS akhir pekan lalu. Meski indeks saham global masih mendapatkan support dari lebih baik dari perkiraan Non Farm Productivity Q2 (+6.4% dari 0.3% di Q1 2009), IBD Consumer Sentiment 50.3, Wholesales Inventory AS -1.7%, diikuti Industrial Output China 10.2%, Retail Sales 15.2%, positifnya earning semester 1 regional Asia dan AS.
Technical Analysis:
IHSG mendapatkan signal negatif dari pola candle hanging man yang merupakan indikasi bearish reversal (low relliability) dalam sebuah uptrend channel yang masih mendukung potensi kenaikan ke target 2,425 (76.4% FR 2838-1089),jika ditutup diatas level tersebut target berikutnya di 2,500 (projection 100.0%). Pola uptrend didukung indikator ADX yang trending up, stochastic dan MACD bullish dibayangi kondisi overbought, seharusnya masih mempertahankan pola uptrend selama ditutup harian diatas 2,307 (channel support). Hitungan Elliot Wave, IHSG masih berada dalam wave minor V (perkiraan peak di 2,425???) dalam extended motive wave 3) dalam siklus wave intermediate (4)/B.
Resistance: 2439.41/2422.38/2414.18/2405.97. PP 2388.33
Support : 2380.12/2371.92/2363.10/2354.27
(Perkiraan Range hari Ini 2,360 - 2,425)
No comments:
Post a Comment