Market Review
IHSG gagal mempertahankan kenaikan 2 hari dari 3 hari terakhir kemarin, setelah imbas penurunan harga komoditi global mengikuti penurunan minyak ke US$ 71/barel dari tertinggi US$ 75/barel kemarin, diikuti minimnya sentimen positif dan lesunya volume perdagangan yang mendorong investor melakukan aksi profit-taking di sejumlah saham di sektor pertambangan, industri dasar, manufaktur dan konsumer. Meski laju penurunan yang sangat tipis, berkat kenaikan indeks saham regional Asia dan kenaikan saham domestik di sektor property, finansial, perkebunan dan perdagangan. IHSG menurun tipis 0.434 poin (-0.02%) di level 2.380,087, nilai transaksi sebesar Rp 4,967.35 triliun. Investor asing mencatat net buying Rp 72.38 miliar kemarin, dibandingkan Rp 54 miliar (25/08) dan Rp 101 miliar (24/08).
Indeks saham regional Asia menguat, mendorong indeks MSCI Asia Pasific ke level tertinggi 2-pekan, karena laporan pendapatan perusahaan China meningkat dan laporan keyakinan konsumen dan harga rumah AS melampaui perkiraan pasar. Imbas dari pernyataan Fed Bernanke mengenai pemulihan ekonomi global dan lemahnya lelang Treasury AS, memberikan sentimen positif kepada indeks saham Asia.
IHSG Outlook
IndP/E (x)
EPS
Y/YY/YSuku Bunga*Inflasi*
Y/YGDP*
Y/Y
IHSG15.88%+12%6.50%2.7%4.0%
STI22.016%-3.5%0.69%-0.70%-6.5%
KLCI14.910%+2.5%2.0%3.00%-6.2%
SET13.54%-15.0%1.25%-3.30%-4.9%
SSE29.536%+8.5%5.31%-1.40%7.9%
N22542.5-1%-18.4%0.10%-0.10%-3.9%
HSI23.519%-11.0%0.50%0.60%-7.80%
DJIA19.03%-11.3%0.25%-0.7%-3.6%
* Negara Bersangkutan
Pergerakan IHSG di pekan ini diperkirakan masih berada dalam fase konsolidasi dalam sebuah trend yang bullish jangka pendek dan jangka menengah, karena solidnya fundamental ekonomi RI dan emiten di semester 1 2009, prospek penguatan rupiah, investor asing masih membukukan net buying dalam 3 sesi perdagangan terakhir (total Rp 227 miliar) dan faktor teknikal bullish meski terlihat overbought, dapat dibatasi oleh katalis negatif dari perkiraan kenaikan inflasi bulan Agustus (dirilis awal pekan depan) yang dapat memberikan petunjuk untuk suku bunga acuan di RDG bulan September (pekan depan), penurunan harga komoditi global (koreksi penurunan harga minyak terbatas di US$ 68/barel untuk target US$ 77) negatif untuk saham komoditi (bobot saham komoditi domestik mencakup lebih dari 50% dari bobot IHSG) di tengah lesunya volume perdagangan di bulan Ramadhan.
Sementara trend bullish Wall Street di tengah optimisme resesi global akan berakhir di tahun ini dan spekulasi penunjukkan kembali Chairman Fed Bernanke untuk periode yang kedua, seharusnya dapat memberikan sentimen positif kepada IHSG. Meski momentum yang positif tersebut dapat dibatasi oleh imbas negatif dari trend penurunan indeks saham Shanghai China di tengah kekhawatiran kebijakan pengetatan moneter PBOC China, mahalnya valuasi indeks MSCI Asia-Pasific, telah berakhirnya euphoria earning semester 1 dan data GDP Q2 AS hari ini.
Stock Picks: Average last 9 week +65.56%. Target 10 - 30%, Risk <-10%
Hold Buy: BUMI, UNSP, ASII, BBRI, BMRI, ITMG, CTRA, MNCN, INKP, INDF, PGAS, KLBF. Trading Buy JSMR, BRPT, DOID. Profit Taking: 28/08
Stock Picks:
•BRPT : Buy target Rp 1,975
•HMSP : Hold target Rp 9500
Global Outlook
Momentum kenaikan indeks saham global hari ini akan terbatas, menjelang data GDP Q2 AS (preliminary) diprediksi -1.4% q/q dari -1.0% q/q di laporan sebelumnya, meski sejumlah data ekonomi global memberikan sentimen positif kepada indeks saham global. Laporan data ekonomi tercatat lebih baik dari perkiraan pasar, seperti IFO Jerman (90.5), New Home Sales AS bulan Juli (433K; mengikuti jejak Existing Home Sales & Housing Starts), Durable Goods Order AS (4.9%), meningkatkan keyakinan diantara investor saham untuk mengakumulasi saham global. Meski sentimen tersebut dapat dibatasi oleh penurunan harga minyak (API inventory AS +4.3 juta barel; crude oil inventories AS +0.2 juta barel di pekan lalu) yang negatif untuk saham komoditi, data Trade Balance Jepang (0.19 triliun yen dari prediksi 0.35 triliun yen) dan prediksi CBO AS bahwa ekonomi AS akan terkontraksi lebih dalam dari perkiraan berkat membengkaknya defisit anggaran tahun 2009-2019.
Daily Performance : World Stock Index (26-08)
Technical Analysis:
Momentum kenaikan IHSG kembali terbatas berkat signal candle doji star di daily chart, indikas negative divergence antara kenaikan harga dengan penurunan volume, indikator ADX- terkeroksi meski ADX rebound tipis dan sejumlah strong resistance di 2,411 (high 14-08)-2,425 (76.4 FR 2838-1089)-2,445 (middle line channel) seharusnya dapat membatasi potensi kenaikan IHSG hari ini. Sementara indikator MACD yang bullish, 5 & 10–day MA crossover dalam pola uptrend channel, seharusnya dapat menopang knerja bull IHSG selama ditutup harian diatas 2,333. Hitungan EW menunjukkan IHSG berada dalam diagonal v/b selama level 2,386-2,411 (sell area) tidak ditembus, target 2,220/2,271 (1.61 wave c) dalam c.w 4)
Resistance: 2409.57/2399.02/2394.28/2389.55. PP 2377.91
Support : 2373.18/2368.45//2356.81/2346.26
No comments:
Post a Comment