Wednesday, August 26, 2009

Strategy Sell on Rally IHSG Masih Memberikan Peluang Yang Menarik

Market Review
Aksi investor melakukan switching portfolio mereka dari saham unggulan yang relatif mahal ke saham lapis kedua terutama di saham grup Bakrie (BNBR, BTEL), saham dari sektor perkebunan kelapa sawit (LSIP, UNSP, SMAR), saham INTP, INDF yang relatif lebih murah baik valuasi dan harga sahamnya didukung oleh fundamental dan kinerja yang solid, berperan angkat IHSG ke teritorial positif, mengacuhkan kinerja indeks saham regional Asia yang mayoritas terkoreksi turun. Imbas kenaikan saham Wall Street hari Senin, ikut menopang kinerja IHSG yang sempat terpuruk ke level 2,351, akibat penurunan indeks saham Shanghai yang sempat anjlok 5% kemarin. IHSG menguat tipis 4.64 poin (+0.2%) di level 2.380,521, nilai transaksi sebesar Rp 5.193 triliun. Investor asing mencatat net buying Rp 52 miliar kemarin.

Indeks saham regional Asia anjlok, didorong oleh saham pertambangan dan finansial akibat lebih rendah dari perkiraan keuntungan perusahaan China dan di tengah spekulasi kerugian kredit di AS akan meningkat. Indeks komposit Shanghai anjlok 2.6% setelah Perdana Menteri Wen Jiabao mengatakan overheating industri akan membatasi pertumbuhan.

IHSG Outlook
Ind P/E (x)
EPS
Y/Y Y/Y Suku Bunga* Inflasi*
Y/Y GDP*
Y/Y
IHSG 15.8 8% +12% 6.50% 2.7% 4.0%
STI 22.0 16% -3.5% 0.69% -0.70% -6.5%
KLCI 14.9 10% +2.5% 2.0% 3.00% -6.2%
SET 13.5 4% -15.0% 1.25% -3.30% -7.10%
SSE 28.9 36% +8.5% 5.31% -1.40% 7.9%
N225 42.5 -1% -18.4% 0.10% -0.10% -3.9%
HSI 23.5 19% -11.0% 0.50% 0.60% -7.80%
DJIA 18.6 3% -12.0% 0.25% -0.7% -3.6%
* Negara Bersangkutan

Seperti diperkirakan sebelumnya, IHSG masih mampu menguat kendati tertatih-tatih menghadapi level psikologis 2,400 di tengah penurunan volume perdagangan dalam bulan Ramadhan dan berakhirnya euphoria earning semester 1 2009, didukung oleh kinerja emiten lokal yang positif yang mendapatkan keuntungan dari penguatan rupiah terhadap dolar (penutupan kemarin Rp 10,005), kenaikan harga komoditi (minyak, logam dan cpo) yang positif untuk saham pertambangan dan perkebunan lokal, isu inflasi dan suku bunga acuan BI yang positif untuk saham perbankan, property, konsumer, infrastruktur, seharusnya dapat menopang kinerja IHSG yang masih mengikuti pergerakan indeks saham regional dan Wall Street. Dari faktor eksternal, isu pemulihan ekonomi global dan berakhirnya resesi ekonomi di tahun ini, lebih baik dari perkiraan data harga rumah di AS dan keyakinan konsumen AS meningkat di atas perkiraan pasar, dapat topang kinerja IHSG.

Meski potensi kenaikan diatas level psikologis 2,400 dapat dibatasi oleh kekhawatiran kenaikan harga komoditi global (minyak US$ 75.00/barel) saat ini dapat meningkatkan spekulasi inflasi di bulan mendatang, terutama menjelang perayaan lebaran dan kenaikan harga elpiji 12 kg di bulan depan, dimana berpotensi memicu spekulasi kenaikan inflasi bulan Agustus dan menghambat laju penurunan BI rate, sehingga menurunkan aset yang beresiko seperti saham, serta investor asing yang masih menarik dana dari saham dan obligasi domestik.

Stock Picks: Average last 9 week +65.56%. Target 10 - 30%, Risk <-10%
Buy: BUMI, UNSP, ASII, BBRI, BMRI, ITMG, CTRA,
MNCN, INKP, INDF, PGAS, KLBF. Profit Taking (28/08).

Stock Picks:
• ASRI : Buy target Rp 150
• TRUB : Buy target Rp 240

Global Outlook
Isu positif dari pemulihan ekonomi global kembali meningkat, setelah data harga rumah di AS bulan Juli (-15.4% dari -17.0%) dan keyakinan konsumen bulan Agustus meningkat lebih baik dari perkiraan (54.1, level tertinggi sejak November 2007), dapat meningkatkan risk appetite diantara investor global karena daya tarik untuk aset yang beresiko meningkat. Harga minyak mencapai US$ 75 kemarin, seharusnya memberikan momentum positif untuk saham komoditi dan energi global, menjelang rilisan crude oil inventory AS (perkiraan -2.1juta/barel) hari ini dapat menunjukkan penurunan lebih rendah dari perkiraan pasar. Sementara rencana Presiden Obama untuk menunjuk kembali Chairman Fed Bernanke untuk menjabat periode kedua, ikut memberikan sentimen positif kepada Wall Street. Meski laju kenaikan indeks saham global akan dibatasi oleh prediksi White House: ekonomi AS akan merosot lebih rendah dari perkiraan di tahun ini, serta mahalnya valuasi saham regional dan global.

Technical Analysis:
Potensi kenaikan IHSG terbatas di kisaran resistance 2,386-2,411 (jika tembus target 2,425 (76.4 FR 2838-1089), berkat signal candle daily kemarin menunjukkan pola hanging man (low reliability bearish reversal), diikuti trend penurunan volume. Sementara indikator ADX rebound tipis, MACD masih berada di atas teritorial bullish, diatas 5 & 10-day MA, dan masih terjadi dalam uptrend channel, seharusnya mendukung potensi kenaikan hari ini. Hitungan EW menunjukkan IHSG saat ini berada dalam diagonal v/b selama level 2,386-2,411 (sell area) tidak ditembus, target 2,220/2,271 (1.61 wave c) dalam c.w 4) dalam siklus (4) / B.
Resistance: 2432.70/2417.43/2402.15/2391.34. PP 2371.60
Support : 2366.19/2360.78/2350.91/2341.05

www.universalbroker.co.id (Code TF)
www.strategydesk.co.id
www.harumdanaberjangka.co.id

No comments:

Post a Comment