Tuesday, September 1, 2009

Antisipasi Inflasi & Pola Teknikal Zig Zag, Dapat Picu IHSG Rebound (BOW)

IHSG Outlook
IHSG kembali terbebani oleh sejumlah isu negatif dari dalam dan luar negeri, berkat spekulasi kenaikan inflasi RI bulan Agustus (prediksi BPS: 0.45%-0.6% m/m; 2.54%-2.78% y/y) dirilis hari ini, dimana dapat menghambat laju penurunan suku bunga acuan BI di akhir pekan ini, diikuti mendominasinya katalis negatif dari indeks saham regional yang melanjutkan trend penurunan (Indeks Shanghai memasuki fase Bear Market -23% dari tertinggi 4 Agustus di 3,438) dan penurunan harga komoditi (harga minyak melemah ke US$ 69.62/barel), menurunkan daya tarik untuk saham domestik terutama di sektor finansial dan komoditi pertambangan dan perkebunan. Pelemahan rupiah terhadap dolar, berkat pembayaran hutang swasta dan asing melepas aset di pasar domestik (saham dan obligasi), membebani kinerja IHSG saat ini.

Meski potensi penurunan IHSG dapat dicounter oleh sejumlah emiten yang menunjukkan laporan keuangan yang solid (ASII, BYAN, BBRI, INDF, PGAS), spekulasi pembentukan kabinet Presiden SBY dapat memberikan kejutan pro-pasar, kenaikan harga tol pada 4 September dan harga elpiji 12kg di bulan ini positif untuk saham operator tol dan energi (PGAS, ENRG) dan kesepakatan bank besar untuk menurunkan suku bunga deposito positif untuk saham perbankan, diikuti analis asing upgrade saham PGAS,INCO,UNTR,DOID,GGRM dll dapat topang IHSG.

Stock Picks:Average last 10 week +67.37%. Target 10-30%, Risk < -10%
Buy on weakness: BUMI, UNSP, ENRG, BSDE, CTRS, KIJA, JSMR, SMMA, SMRA, BBKP, INKP, HEXA, PGAS, ADRO. Profit Taking (03/09).

Stock Picks:
• BBRI : Hold target Rp 8,750
• BYAN : Buy target Rp 7,500

Global Outlook
Sebuah koreksi penurunan yang signifikan telah diprediksikan UBI Securities maupun analis global, berkat meningkatnya sentimen negatif menurunkan daya tarik untuk memegang aset yang beresiko seperti saham dan komoditi, terutama indeks saham Shanghai yang memasuki fase Bear Market (-23% dari level tertinggi 4/08) kemarin, dapat menyeret indeks saham Asia hingga AS ke dalam jurang penurunan di awal pekan ini. Mahalnya valuasi saham MSCI Asia Pasific dan Eropa (PER 48.6x), diikuti faktor teknikal menunjukkan pola negative divergence dan overbought, ikut membebani kinerja saham global. Kekhawatiran mengenai ekonomi China dari isu kredit, saham Morgan Stanley didowngrade Bank of America, anjloknya saham finansial (AIG, Citigroup, JP Morgan) dan komoditi (Alcoa, Exxon Mobil) akibat penurunan harga komoditi, berpotensi membebani kinerja saham global. Meski laju penurunan terbatas karena penurunan saat ini merupakan dari aksi profit-taking di trend yang bullish
(Wall Street), dimana posotifnya Chicago PMI (50.0) dapat memicu perkiraan ISM AS hari ini akan tercatat lebih tinggi dari perkiraan dan dapat menopang kinerja indeks pada hari Rabu (02/08).

Technical Analysis:
Signal negatif kembali diperlhatkan IHSG, menunjukkan pola candle long bearish, penutupan dibawah 5/10/20 day MA, diikuti kegagalan menembus trendline resistance di 2,379, seharusnya membebani kinerja IHSG hari ini. Sementara MACD terkoreksi dan -divergence, indikator ADX meningkat (ADX+ & ADX- crossover), seharusnya memberikan momentum penurunan, meski laju penurunan terbatas selama indeks masih ditutup diatas 2,331.65. Hitungan EW menunjukkan IHSG saat ini berada dalam koreksi wave 3 minor dalam zig zag c selama level 2,380-2,411 (sell area) tidak ditembus, target 2,273 (trendline)/2,231 (support line).
Resistance: 2396.03/2382.41/2368.78/2359.91. PP 2351.05
Support : 2323.80/2314.93/2306.06/2283.57

No comments:

Post a Comment