Wednesday, September 9, 2009

Kenaikan Harga Komoditi & Isu Positif Sejumlah Emiten Topang Kinerja IHSG

Kenaikan harga komoditi logam (emas capai tertinggi US$ 1,007,45/troy ons kemarin) dan kenaikan indeks saham regional Asia di tengah liburnya pasar saham AS (Labor Day), berkat isu diversifikasi cadangan devisa China yang menyebabkan terpuruknya nilai dolar AS ke level terendah 1 tahun. Kuatnya sentimen positif di regional Asia paska pertemuan G20 dan kebijakan China di akhir pekan lalu masih terasa hingga kemarin. Penguatan rupiah terhadap dolar AS hingga menembus level Rp 10,000 (ditutup di Rp 9,985), ikut memberikan katalis positif kepada saham-saham unggulan. IHSG menguat 30.910 poin (1.32%) ditutup di 2,371.302, dengan nilai transaksi Rp 3.954 triliun. Investor asing kembali membukukan net buying Rp 168.6 kemarin, dibandingkan net buying Rp 182.48 miliar (07/09).

Indeks saham MSCI Asia-Pacific menguat kemarin, mendorong indeks MSCI ke level tertinggi 1-tahun, karena data keyakinan bisnis Australia meningkat ke level tertinggi 6-tahun, harga memori komputer meningkat dan harga emas menguat diatas US$ 1,000/ons. Indeks regional Asia juga menguat berkat lebih baik dari perkiraan earning JVC Kenwwod Holdings Jepang, SK Energy Co Korea, dan isu kabinet Taiwan.

IHSG Outlook
Ind P/E (x)
EPS
Y/Y Y/Y Suku Bunga* Inflasi*
Y/Y GDP*
Y/Y
IHSG 30.55 8% +17.% 6.50% 2.75% 4.0%
STI 20.67 16% +2.6% 0.69% -0.70% -10.1%
KLCI 14.8 10% -1.1% 2.0% 3.00% -3.9%
SET 28.16 4% -6.8% 1.25% -3.30% -7.10%
SSE 32.37 36% +27% 5.31% -1.40% 7.9%
N225 44.94 -1% -16.6% 0.10% -0.10% -9.7%
HSI 22.2 19% -7.1% 0.50% 0.60% -7.80%
DJIA 13.56 3% -18.5% 0.25% -1.4% -3.6%
* Negara Bersangkutan

IHSG diperkirakan dapat melanjutkan momentum kenaikan, karena imbas kenaikan harga komoditi setelah harga emas menembus level tertinggi 6 bulan di US$1,000/troy kemarin, mendorong kenaikan harga minyak (US$ 71.56/barel, target US$ 75/77; selama bertahan diatas US$ 66) dan logam lainnya, seharusnya positif untuk saham komoditi. Momentum kenaikan harga saham regional yang masih mendapatkan keuntungan paska pertemuan G20, kebijakan China untuk saham China dan data payroll AS di akhir pekan lalu, meningkatkan daya tarik untuk saham karena investor kembali berani untuk beresiko, dapat menopang trend bullish IHSG jangka pendek. Penguatan rupiah terhadap dolar AS (potensi penguatan terbatas di Rp 9,910/9,960) memberikan katalis positif untuk saham yang memiliki sensitifitas terhadap pergerakan dolar AS. Hasil lapkeu semester 1 2009 (PTBA) dari sejumlah emiten unggulan (lapkeu PT Bumi Resources diperkirakan positif) dan isu positif dari sejumlah emiten (PGAS,
ANTM, DOID, JSMR, INDF, UNVR), seharusnya dapat mempertahankan IHSG diatas level 2,360 hari ini.

Meski laju kenaikan terbatas berkat perkiraan aksi profit-taking di sejumlah saham unggulan setelah menguat 3 sesi perdagangan terakhir, diikuti mahalnya valuasi IHSG diantara indeks saham regional Asia Tenggara, isu inflasi domestik dan prediksi Goldman Sachs bahwa BI akan naikkan suku bunga di awal tahun 2010, diikuti ancaman dari sektor perbankan AS dan trend kenaikan pengangguran global masih membayangi kinerja IHSG dalam waktu dekat ini.

Stock Picks:Average last 11 week +69.03%. Target 10-30%, Risk < -10%
Hold Buy: ASII, ANTM, BUMI, BNBR, BSDE, BBRI, DOID, HEXA, ITMG, INDF, JSMR, KIJA, PGAS, UNVR. Closed posisi di sesi 1 hari ini.

Stock Picks:
• PTBA : Buy target Rp 15,800
• SDRA : Speculative Buy target Rp 180

Global Outlook
Dibukanya kembali pasar saham AS dengan kecenderungan menguat di awal pekan ini, seharusnya masih dapat menopang kinerja indeks saham regional Asia, paska pertemuan G20, kebijakan China untuk mengangkat harga saham domestik dan data tenaga kerja AS memicu spekulasi pemulihan ekonomi global. Sementara survei Bloomberg di bulan lalu menunjukkan keuntungan perusahaan di indeks S&P 500 akan meningkat 25% di 2010, lebih cepat 10.9x dari prediksi petumbuhan ekonomi (rasio 6:1) dan prediksi Credit Suisse bahwa indeks S&P 500 akan meningkat 13% menjadi 1,150 di pertengahan tahun 2010, ikut memberikan sentimen positif kepada Wall Street dan regional Asia. Sementara kenaikan harga emas melampaui US$ 1,000/ons untuk pertama kali dalam 6 bulan dapat mengangkat harga saham komoditi. Diupgradenya target harga saham General Electric AS oleh JP Morgan dan merger & akusisi Cadbury Plc oleh Kraft Food Inc, ikut angkat sentimen investor. Meski momentum kenaikan indeks
regional terbatas karena masih terbebani oleh kekhawatiran sektor perbankan AS dan trend kenaikan pengangguran global. OPEC mempertahankan output minyak semalam, pasar menunggu data crude inventory AS malam ini. Data Consumer Credit AS anjlok $ 22.6 miliar di bulan Agustus.

Technical Analysis:
IHSG masih berpotensi menguat hari ini meski terbatas karena perkiraan profit-taking, menunjukkan pola candle long closing marubozu (bullish continuation) dan breakout formasi descending triangle (trendline 2,360), diikuti signal positif dari MA (5/10/20 day). Tetapi kondisi MACD yang overbought dan divergence dan ADX menunjukkan flat (ADX- & ADX+ crossing), seharusnya membatasi potensi kenaikan pada hari ini. IHSG akan mendapatkan sejumlah resistansi di 2387/2,411 (2,360-2,387 sell area) yang menunjukkan pola congestion. Sementara perubahan trend IHSG menjadi bearish dapat terjadi jika IHSG ditutup dibawah 2,313 (2 hari konfirmasi) untuk target 2,271/2,243 (down channel). Hitungan EW menunjukkan IHSG telah menyelesaikan wave A, membuat 3 wave dalam koreksi B dengan perkiraan 2387/2411 sebagai toppish dalam 4)/ (4).
Resistance: 2382.74/2363.74/2354.24/2347.32. PP 2335.24
Support : 2331.77/2322.27/2306.73/2297.23

www.strategydesk.co.id
www.universalbroker.co.id (Code TF)

No comments:

Post a Comment