Thursday, September 10, 2009

Momentum Kenaikan IHSG Merupakan Peluang Untuk Sell on Rally

Market Review
Kenaikan harga saham Grup Astra dan saham perbankan nasional yang mendapatkan keuntungan dari spekulasi inflasi akan terkendali di bulan mendatang berkat imbas dari penguatan rupiah terhadap dolar, berperan mengangkat IHSG kemarin, mengikuti momentum pelemahan dolar AS terhadap major. Isu Kabinet bayangan Presiden SBY juga positif untuk IHSG. Isu inflasi dapat memberikan peluang kepada BI untuk menurunkan suku bunga acuan menjelang akhir tahun, merupakan sisi positif untuk saham perbankan dan konsumer. Kenaikan saham Wall Street hari Selasa, meningkatkan keyakinan investor lokal kemarin. IHSG menguat 12.04 poin (0.51%) ditutup di 2,383.34, dengan nilai transaksi Rp 3.703 triliun. Investor asing membukukan net buying Rp 459.03 kemarin, dibandingkan net buying Rp 168.6 miliar (08/09).

Indeks saham MSCI Asia-Pacific melemah kemarin, mendorong indeks terkoreksi dari tertinggi 1-tahun, karena Chairman Alibaba.com Ltd menjual sahamnya dan pemegang saham Lenovo Group mengurangi kepemilikan sahamnya. Imbas dari penurunan rating bank Jepang oleh JP Morgan diikuti saham AIG AS dipangkas ratingnya oleh Credit Suisse, ikut membebani kinerja indeks saham regional Asia kemarin.

IHSG Outlook

Ind P/E (x)
EPS
Y/Y Y/Y Suku Bunga* Inflasi*
Y/Y GDP*
Y/Y
IHSG 30.85 8% +17.% 6.50% 2.75% 4.0%
STI 20.67 16% +3.4% 0.69% -0.70% -10.1%
KLCI 14.8 10% -0.5% 2.0% 3.00% -3.9%
SET 28.16 4% -6.1% 1.25% -3.30% -7.10%
SSE 32.37 36% +28% 5.31% -1.40% 7.9%
N225 44.94 -1% -16.9% 0.10% -0.10% -9.7%
HSI 22.2 19% -8.3% 0.50% 0.60% -7.80%
DJIA 13.89 3% -18.0% 0.25% -1.4% -3.6%
* Negara Bersangkutan

IHSG kembali diuntungkan oleh munculnya sentimen positif dari isu kabinet Presiden SBY dalam waktu dekat, isu penguatan rupiah terhadap dolar AS (penutupan Rp 9,935 kemarin; potensi penguatan terbatas di 9,910/9,850, picu kekhawatiran intervensi BI) memberikan alasan kepada investor untuk memburu saham perbankan dan konsumer, karena penguatan rupiah mendorong spekulasi inflasi RI di bulan mendatang akan terkendali, membuka peluang kepada BI untuk turunkan suku bunga hingga akhir tahun. Penguatan rupiah juga menguntungkan sejumlah emiten yang memiliki beban hutang dalam US Dollar, menurunkan beban APBN akibat kenaikan harga minyak dunia (target US$ 75/77; support di US$ 67.5), merangsang peningkatan daya beli konsumen menjelang liburan panjang hari raya Idul Fitri, serta dapat mendorong capital inflow ke pasar modal domestik (investor asing membukukan net buying saham sebesar Rp 810.11 miliar di pekan ini), seharusnya angkat sentimen investor saham hari ini. Imbas kenaikan harga komoditi, dapat angkat harga saham komoditi lokal.

Meski laju kenaikan terbatas karena mahalnya valuasi saham IHSG saat ini diantara negara di Asia Tenggara lainnya, laju penguatan rupiah terbatas berkat potensi intervensi dari BI dapat picu aksi profit-taking saham lokal, kewaspadaan menjelang peringatan 11 September, isu negatif dari sektor perbankan (Jepang, Eropa dan AS) dan trend kenaikan pengangguran global, diikuti faktor teknikal IHSG yang menunjukkan bearish divergence, dapat membebani kinerja IHSG.

Stock Picks:Average last 11 week +69.03%. Target 10-30%, Risk < -10%
No Recommendation for today

Stock Picks:
• GJTL : Hold target Rp 500
• UNTR : Hold target Rp 16,500

Global Outlook
Indeks saham global mendapatkan keuntungan dari trend kenaikan jangka pendek hari ini, berkat sejumlah sentimen positif yang meningkatkan daya tarik untuk saham dan komoditi global saat ini. Kenaikan harga minyak dari hasil pertemuan OPEC yang mempertahankan output minyak sejak Agustus 2009 dan harga emas diatas US$ 1,000/troy ons (Goldman Sachs menaikkan prediksi harga logam dunia untuk tahun 2010), diikuti Goldman Sachs Group Inc menyarankan pembelian saham multi-industri (General Electric), Stanford C.Berstein & Co upgrade harga saham EBay Inc melejit, JP Morgan upgrade saham Morgan Stanley, Citigroup upgrade saham MarterCard Inc, serta Billionaire Michael Price melihat valuasi saham AS menarik (mengulang periode tahun 1975-1982). Meski laju kenaikan terbatas setelah laporan Fed Beige Book AS semalam menunjukkan pasar tenaga kerja masih tetap lemah, analis Blackrock Inc & Bank of America melihat peluang koreksi di saham AS dalam waktu dekat dan mahalnya valuasi indeks S&P 500 (P?E 18.9x) di tengah rapuhnya sektor finansial AS dan global, dapat membebani kinerja indeks global dalam waktu dekat ini

Technical Analysis:
Momentum kenaikan IHSG hari ini dapat dibatasi oleh sejumlah indikator yang menunjukkan signal reversal dalam waktu dekat ini, setelah candle menunjukkan pola bearish Deliberation (medium-reliability reversal), signal negative divergence di volume/ADX/MACD, seharusnya picu aksi profit-taking di akhir pekan ini. Breakoutnya pola descending triangle di daily chart, seharusnya angkat IHSG ke target 2,411/2,450 (projection 61.8%)/2,500 (Panjang range 2411-2271; descending triangle), selama IHSG tidak kembali ditutup dibawah 2,354 (dapat picu signal false break arahkan IHSG ke support line di 2,319). Hitungan EW menunjukkan IHSG saat ini membentuk 3 wave dalam B dengan perkiraan 2360/2387/2410 (Sell Area: Buy Break diatas 2,412) untuk perkiraan toppish wave 4)/ (4).
Resistance: 2416.97/2404.40/2399.14/2386.57. PP 2379.26
Support : 2374.00/2361.43/2354.12/2328.98

www.strategydesk.co.id
www.universalbroker.co.id (Code TF)

No comments:

Post a Comment