Friday, September 4, 2009

Potensi Profit Taking Dapat Batasi Laju Kenaikan IHSG

Market Review
IHSG mendapatkan keuntungan dari kenaikan indeks saham China yang diikuti indeks saham regional lainnya sehingga meningkatkan keyakinan investor untuk memburu kembali saham dan komoditi, mengacuhkan penurunan indeks saham DJIA AS akibat kekhawatiran terhadap sektor finansial dan tenaga kerja. Kenaikan harga komoditas logam emas dan minyak, mendorong kenaikan saham pertambangan logam dan batubara. Imbas penguatan rupiah ke level Rp 10,125/dolar, setelah BI menahan laju suku bunga di 6.5% dan melihat trend penurunan inflasi di akhir tahun, positif untuk IHSG kemarin. IHSG melonjak 36.321 poin (1.59%) ditutup di 2,322.246, dengan nilai transaksi Rp 4.07 triliun. Investor asing membukukan net sell Rp 93.11 miliar kemarin.

Indeks saham MSCI Asia-Pacific menguat karena harga emas menguat ke level tertinggi sejak Maret 2009 dan pernyataan dari Alcoa AS bahwa permintaan China untuk alumunium akan meningkat di tahun ini. Spekulasi China akan mengadopsi langkah untuk mengangkat saham dan pelemahan dolar AS, ikut meningkatkan daya tarik untuk saham Asia. Meski kekhawatiran data tenaga kerja AS membatasi laju kenaikan.

IHSG Outlook
IndP/E (x)
EPS
Y/YY/YSuku Bunga*Inflasi*
Y/YGDP*
Y/Y
IHSG29.88%+5.9%6.50%2.75%4.0%
STI24.516%-1.9%0.69%-0.70%-10.1%
KLCI14.510%-5.1%2.0%3.00%-3.9%
SET13.24%-9.2%1.25%-3.30%-7.10%
SSE28.636%+25%5.31%-1.40%7.9%
N22541.2-1%-18.4%0.10%-0.10%-9.7%
HSI21.819%-9.1%0.50%0.60%-7.80%
DJIA17.53%-21.8%0.25%-1.4%-3.6%
* Negara Bersangkutan
Meredanya sentimen negatif dari dalam dan luar negeri, dapat mendorong potensi kenaikan IHSG pada hari ini, setelah kemarin Bank Indonesia melihat peluang penurunan inflasi diakhir tahun yang dianggap membuka peluang untuk penurunan suku bunga di akhir tahun, diikuti penguatan rupiah terhadap dolar AS (penutupan Rp 10,125), seharusnya positif untuk saham perbankan, property dan konsumer. Kenaikan harga komoditi logam dan minyak memberikan sentimen positif kepada sejumlah saham komoditi domestik, meredanya kekhawatiran terhadap sektor finansial dan tenaga kerja AS setelah The Organization for Economic Coorperation and Development (OECD) melihat kemungkinan resesi global telah berakhir dan kenaikan data ISM sektor jasa AS bulan Agustus. Pernyataan dari China bahwa pemerintah akan mengadopsi langkah untuk mengangkat harga saham ke level yan stabil dan sehat, serta positifnya sejumlah laporan keuangan semester 1 dari sejumlah saham unggulan dan spekulasi
pengumuman kabinet Presiden SBY di bulan Oktober, merupakan hal-hal yang dapat memberikan support kepada IHSG hari ini.

Meski perkiraan kenaikan IHSG hari ini terbatas, karena mahalnya valuasi saham domestik (PE 29.8x : sumber Bloomberg), kekhawatiran terhadap kejutan yang negatif dari data tenaga kerja AS dan pertemuan menteri keuangan negara G20 di London hari ini, laporan Fortis Investment bahwa saham domestik berpeluang terkoreksi dalam 2 bulan mendatang, diikuti kondisi teknikal menunjukkan fase koreksi minor.

Stock Picks: Average last 10 week +67.37%. Target 10-30%, Risk < -10%

Hold Buy: BUMI, UNSP, ENRG, BSDE, CTRS, KIJA, JSMR, SMMA, BYAN, BBKP, INKP, HEXA, PGAS, ADRO. Closed (04/09). Buy : BNBR, BKSL, ANTM
Stock Picks:
•BKSL : Buy target Rp 160
•MEDC : Hold target Rp 3,450

Global Outlook
Meredanya sentimen negatif dari kekhawatiran terhadap sektor finansial, tenaga kerja AS dan bubble saham China, setelah data dari sektor jasa AS (48.4), PMI Euro & Inggris (49.9 & 54.1), GDP Q2 Korea Selatan (2.6%) meningkat diatas perkiraan pasar, diikuti pernyataan dari China bahwa pemerintah akan membuat pasar saham yang sehat dan stabil, laporan OECD bahwa resesi global mungkin telah berakhir dan poling CNBC menunjukkan harga rumah AS akan berbalik naik di tahun 2010, diikuti laporan Alcoa AS melihat permintaan untuk aluminium dari China meningkat di tahun ini dan crude oil inventory AS pekan lalu tercatat -0.4 juta barel, meningkatkan daya tarik untuk saham dan komoditi global di akhir pekan ini. Meski kekhawatiran terhadap sektor tenaga kerja AS hari ini setelah jobless Claims (570K), Retail Sales Euro (-0.2%) dan perkiraan aksi profit-taking menjelang pertemuan G20 di London dimulai hari ini dan data pengangguran AS, dapat membebani kinerja indeks
saham global

Technical Analysis:
Tekanan bearish mereda di IHSG, setelah formasi three black crows tertahan lajunya kemarin, diikuti IHSG masih ditutup diatas channel support di 2,294 dan trendline support di 2,277, seharusnya mendorong potensi technical rebound kembali hari ini. Indikator ADX meningkat, MACD berada di teritorial netral (alert untuk pekan depan), seharusnya masih menunjukkan kuatnya momentum penurunan dan picu perkiraan technical rebound terbatas ke kisaran 2,346/2,363 (akhir w. Iv/c?; sell area), untuk potensi koreksi ke target 2,223/2,2190 pekan depan. Jika IHSG ditutup dibawah 2,277 hari ini, dapat mendorong perkiraan wave minor iv/c berakhir, merupakan subwave dalam correction wave 4) / (4).
Resistance: 2378.68/2356.51/2347.94/2339.38. PP 2312.15
Support : 2303.59/2295.02/2281.41/2267.80

No comments:

Post a Comment