Market Review
Sentimen negatif yang kuat dari luar negeri, mendorong IHSG ditutup dibawah level 2,400 kemarin. Sejumlah isu negatif dari kekhawatiran ekonomi global tidak pulih secepat perkiraan pasar sebelumnya dari rilisan data ekonomi global baru-baru ini, hasil G20 yang tidak memberikan kejutan baru yang positif, penguatan yen terhadap dolar yang merontokkan saham Jepang dan kawasan Asia Timur, terkoreksinya rupiah terhadap dolar yang memicu perkiraan meredanya inflow ke pasar modal. Sementara sentimen dari dalam negeri masih minim, dimana investor menunggu data inflasi bulan September yang dirilis pekan ini dan keputusan suku bunga acuan BI, mendorong aksi profit-taking oleh investor asing di tengah tipisnya volume pasar. IHSG anjlok 46.756 poin (-1.91%) ditutup di 2,397.828, dengan nilai transaksi sebesar Rp 2.406 triliun. Investor asing membukukan net sell sebesar Rp 236.29 miliar, dibandingkan net sell Rp 425 miliar hari Jumat lalu.
Mayoritas indeks saham di Asia anjlok kemarin, mendorong indeks MSCI Asia Pasific mengalami penurunan terbesar dalam 2 bulan terakhir, karena penguatan yen dan data ekonomi AS yang mengecewakan meningkatkan kekhawatiran terhadap kekuatan pemulihan ekonomi. Saham otomotif, komoditi dan brokerage Jepang yang didowngrade Merrill Lynch, membebani kinerja indeks saham regional ini.
IHSG Outlook
Ind P/E (x)
EPS
Y/Y Y/Y Suku Bunga* Inflasi*
Y/Y GDP*
Y/Y
IHSG 30.4 8% +30.7 6.50% 2.75% 4.0%
STI 20.4 16% +3.4% 0.69% -0.70% -10.1%
KLCI 15.0 10% -0.5% 2.0% 3.00% -3.9%
SET 28.00 4% -6.1% 1.25% -3.30% -7.10%
SSE 31.9 36% +23% 5.31% -1.40% 7.9%
N225 44.3 -1% -17.0% 0.10% -0.10% -9.7%
HSI 22.0 19% -11.5% 0.50% 0.60% -7.80%
DJIA 13.5 3% -18.7% 0.25% -1.4% -3.6%
* Negara Bersangkutan
Potensi penurunan IHSG diperkirakan terbatas hari ini, mengingat sentimen negatif dari luar negeri dapat diredam oleh euphoria M&A dan sejumlah IPO di AS yang meningkatkan daya tarik untuk investasi saham dan komoditi, diikuti terkoreksinya yen terhadap dolar AS dan penguatan mata uang Eropa terhadap dolar AS. Hal tersebut dapat memberikan sentimen positif kepada IHSG terutama di saham komoditi (pertambangan dan perkebunan), konsumer, perbankan dan lapis kedua (INDF, JSMR, MYOR, SDRA, DILD, INAI, TRUB) dapat menopang kinerja IHSG hari ini. Perkiraan inflasi RI bulan ini akan terkendali dan masih berada di bawah 1% (month-on-month) serta perkiraan Bank Indonesia bahwa inflasi akan mencapai 3% (year-on-year) masih dapat mempertahankan tingkat suku bunga 6.50% hingga akhir tahun yang positif untuk saham perbankan, property dan konsumer, spekulasi kinerja pertumbuhan ekonomi RI dan earning emiten lokal di kuartal 3 2009 (dirilis Oktober) akan lebih tinggi dari kuartal sebelumnya di tahun ini, meningkatnya kepercayaan investor dan lembaga asing kepada pasar modal domestik dimana Indonesia ditunjuk menjadi tuan rumah pertemuan negara G20 di tahun 2013, diikuti pernyataan G20 bahwa kerjasama ekonomi diantara negara anggota semakin ditingkatkan, isu positif dari sejumlah emiten (BUMI, JSMR, INDF, PGAS, SDRA, DILD, TLKM, UNTR), seharusnya dapat menopang trend bullish IHSG hari ini.
Stock Picks:Average last 13 week +77.07%. Target 10-30%, Risk < -10%
Buy : BUMI, INDF, JSMR, AALI, SGRO, TLKM, UNTR, SMCB, INKP, INCO, KLBF, SDRA, BMRI, BBRI, SMGR, CTRA. Profit Taking 01-10/02/10.
Stock Picks:
• PTBA : Overweight target Rp 18,500
• UNSP : Hold target Rp 1,000
Global Outlook
Indeks saham global diperkirakan mengalami technical rebound setelah mengalami penurunan dalam beberapa hari terakhir, setelah munculnya sejumlah sentimen positif yang meredam kekhawatiran terhadap laju pemulihan ekonomi global tidak sekuat perkiraan pasar sebelumnya, setelah data perumahan AS dan industri AS tercatat lebih rendah dari perkiraan di pekan lalu. Sejumlah sentimen positif tersebut diantaranya aksi merger dan akuisisi di AS (melonjak hampir 2 kali lipat di bulan ini menjadi US$ 49.1 miliar) di sektor teknologi dan farmasi (Xerox Corp setuju membeli saham Affiliated Computer Services Inc senilai US$ 6.4 miliar; Abbott Laboratories berencana membeli Solvay SA’s pharmaceutical), Barclays Plc memprediksikan pendapatan Cisco Systems Inc akan meningkat, Credit Suisse melaporkan cash flow akan meningkat ke level tertinggi dalam 2 dekade di tahun depan dari US$ 1.5 triliun, laporan Investment Company Institute dan Bloomberg menyebutkan rakyat AS memiliki dana tunai sebesar US$ 3.5 triliun meningkatkan keyakinan diantara money manager bahwa rally saham akan berlanjut hingga akhir tahun, mengantisipasi musim earning Q3 AS (dimulai Alcoa 07/10) dan perkiraan data Consumer Confidence AS hari ini akan meningkat di bulan September, memberikan daya tarik kepada saham dan komoditi. Meski isu nuklir Iran, penguatan yen Jepang dan dolar paska pernyataan ECB Trichet mengenai pentingnya dolar yang kuat untuk ekonomi dunia, dapat membatasi laju kenaikan indeks global hari ini.
Technical Analysis:
Peluang penurunan IHSG terbatas seperti kami perkiraan sebelumnya, berkat signal positif dari pola uptrend channel dan masih berada di atas channel support di 2,383, diikuti indikator ADX terkoreksi yang memberikan buying signal, MACD masih bullish, meski pola candle two crows, signal divergence di MACD dan stochastic menunjukkan dead cross, dapat membatasi potensi technical rebound hari ini. Trend jangka pendek masih bullish untuk target 2,500 (FR 161.8; 2411-1889)/2,550 (upper channel weekly), selama tidak ditutup dibawah 2,392, jika breakout target 2,339 (FR 50.0%)/2,271 (double bottom). Hitungan EW menunjukkan IHSG saat ini di subwave impulse 3 (minor 4/5) target 2,500/2,550 (5/5 dalam minor 3??) dalam intermediate wave IV / B.
Resistance: 2486.74/2461.93/2445.91/2421.10. PP 2412.33
Support : 2396.30/2380.27/2362.72/2337.92
Download UBI Newsletter Daily Vol 293 (TF)
www.strategydesk.co.id
www.universalbroker.co.id (Universal Broker INdonesia Securities; COde TF)
globalmarketstrategist.blogspot.com
No comments:
Post a Comment