Research Citigroup Sec: Buy SMCB target Rp 1875
Cermati Saham Mobile-8
HARGA saham PT Mobile-8 Telecom Tbk (FREN) dikabarkan bakal diangkat lagi dalam jangka pendek, seiring negosiasi penjualan saham perseroan kepada PT Sinar Mas Telecom (Smart). Harga FREN berpotensi mencapai level Rp 75 dalam waktu dekat. Selain itu, kata sumber Investor Daily, konversi utang obligasi senilai Rp 675 miliar dengan 30% saham pada harga Rp 65 per unit juga berdampak positif bagi perseroan. Pada perdagangan kemarin, FREN ditutup naik Rp 3 (5,5%) ke posisi Rp 57.
Perusahaan Investasi Minati Pudjiadi
HARGA saham PT Pudjiadi Prestige Tbk (PUDP) berpotensi menuju level Rp 500 dalam jangka pendek maupun menengah. Menurut sumber Investor Daily, ada perusahaan investasi yang berniat masuk sebagai pemegang saham perseroan. Sebelumnya, perusahaan itu pernah menggeluti bisnis perhotelan.
Menurut dia, harga saham Pudjiadi di lantai bursa saat ini di bawah harga buku, sedangkan aset perseroan cukup besar seperti hotel, apartemen, dan kondominium. Pekan lalu, harga PUDP pernah tembus di level Rp 470. Pada perdagangan kemarin, PUDP ditutup menguat Rp 35 (12,5%) ke level Rp 315.
Rupiah Selasa Pagi Naik 35 Poin
Kurs rupiah terhadap dolar AS di pasar spot antarbank Jakarta, Selasa pagi menguat 35 poin menjadi Rp 9.435/9.455 per dolar dibanding penutupan hari sebelumnya Rp9.470/9.485 karena pelaku pasar kembali membeli rupiah setelah dua hari lalu melepas.
Akhirnya Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami rebound. Selasa (13/10), hingga pukul 10.10 WIB, indeks bertengger di 2.478,62, atau menguat 0,89%. Perinciannya 90 saham naik, 40 saham turun, dan 69 saham tak mengalami perubahan harga.Beberapa saham yang menjadi penopangnya, antara lain; PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI), PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI), PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM), PT Gudang Garam Tbk (GGRM), dan PT Bumi Resources Tbk (BUMI).Sebaliknya saham-saham yang justru menggerus indeks pada hari ini, antara lain; PT Astra International Tbk (ASII), PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk (HMSP), PT Timah Tbk (TINS), PT Indika Energy Tbk (INDY), dan PT Summarecon Agung Tbk (SMRA).
Bursa Asia Diwarnai Optimisme Kinerja Q-3
Bursa Asia diprediksikan akan bergerak positif pada perdagangan saham Selasa (13/10) disebabkan para investor sudah mulai yakin terhadap ekonimi global dan kinerja keuangan kuartal 3-2009.
Jumlah kepemilikan investor asing pada instrumen Surat Utang Negara (SUN) mencapai Rp 99,5 triliun per 9 Oktober 2009, meningkat Rp 4,64 triliun dalam 7 hari, sebab pada 2 Oktober 2009 total kepemilikan asing di SUN adalah Rp 94,86 triliun.
Telkom Mulai Gelar Jaringan Wimax
PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) akan menggelar tender pengadaan perangkat jaringan broadband wireless access (BWA) pada spektrum 3,3 GHz awal Oktober 2009. Dua peserta tender yang sudah mengajukan adalah perusahaan lokal, yakni PT Teknologi Riset Global (TRG) dan PT Hariff Daya Tunggal Engineering (Hariff).
Dayaindo Raih Kontrak Batubara Lagi ke China
PT Dayaindo Resources Intenational Tbk (KARK) memperoleh kontrak baru untuk mengirim batubara ke China melalui Guangdong Zhenrong Energy untuk pembangkit listrik di China.
Harga minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) mulai merangkak naik. Pemicunya antara lain kenaikan permintaan minyak sawit, serta kenaikan harga minyak mentah dunia.
Kemarin (12/10), harga CPO untuk pengiriman Desember 2009 di Bursa Derivatif Malaysia (MDEX) di posisi US$ 631,75 per ton, naik 2,97% dari penutupan Jumat (9/10).Selain harga, dalam 10 hari pertama Oktober 2009, penjualan CPO di MDEX juga naik 3,9% menjadi 345.393 metrik ton ketimbang September 2009. Padahal sebelumnya, Malaysia sempat kelabakan karena persediaan CPO menumpuk. Sebab, per September 2009, cadangan CPO Malaysia naik 11,5% dari posisi Agustus 2009.Analis Harumdana Berjangka Andri Zakarias Siregar menyatakan, kenaikan harga dan volume penjualan CPO ini menandai perbaikan ekonomi. "Ini akan mendorong kenaikan harga CPO," kata Andri. Dia memprediksi sampai akhir tahun ini harga CPO menembus US$ 705 per ton.
AALI bagikan dividen interim Rp220/saham atau Rp346,66 miliar. Cum date: 30 okt09 Ex date: 2 Nov09 Recording date: 4 Nov09. Payment date:11 Nov09.
ASGR bagikan dividen interim Rp6/saham atau Rp8,09 miliar. Cum date: 30 okt09. Ex date: 2 Nov09. Recording date: 4 Nov09. Payment date:11 Nov09.
1H09, utang BNBR menyusut 18% yoy dari Rp18,60 triliun jadi Rp15,23 triliun seiring diselesaikannya pembayaran medium structured notes (MSN) Rp405 miliar. Sedangkan utang jangka pendek turun 71% yoy dari Rp14,69 triliun jadi Rp4,19 triliun. Sementara, pada Sept09 perseroan telah membayar notes seri B dari tranche B Rp 279 miliar secara tunai ke Piper Price Company (PPC). Oleh karena itu, sisa utang ke PPC sebesar Rp 3,93 triliun berjatuh tempo 12 Januari 2012.
EXCL akan menambah utang dalam rupiah jadi Rp13,35 triliun dari Rp9,35 triliun untuk membayar utang dalam dolar AS. Perseroan juga akan memangkas utang dolar AS jadi US$450 juta dari US$845 juta guna mengurangi resiko kerugian selisih kurs. Target awal, di 1Q10 perseroan akan memangkas utangnya sebanyak US$150-US$200 juta. Kemarin, perseroan meraih utang sindikasi BBNI Rp1,5 triliun dan CIMB Rp100 miliar berbunga 11-12% per tahun berjatuh tempo 5 tahun. Sementara itu, perseroan mengindikasikan kinerja 3Q09 membaik dan membukukan laba kurs hingga ratusan miliar rupiah.
PTBA akan mendukung penuh ANTM untuk menjadi pimpinan dalam pembelian 14% saham Newmont senilai US$ 493,6 juta. Perseroan juga siap menambah dana bila ANTM kekurangan finansial untuk mengeksekusi saham divestasi periode 2008 dan 2009.
Per akhir September 2009, dana rights issue SMRA tersisa Rp 30,8 miliar. SMRA mendepositokan dana tersebut di bank dengan jangka waktu 1 bulan dengan tingkat suku bunga bervariasi 1%-9% untuk rupiah dan 0,25%-2% untuk mata uang asing.
Deutsche Bank Miliki 33,73% Saham DART
Deutsche Bank AG (Private Banking) Singapore menempatkan kepemilikannya di PT Duta Anggada Realty Tbk (DART) sebanyak 965.225.584 lembar saham atau setara dengan 33,73%.
Sampoerna Segera Tebus Obligasi Rp1 Triliun
PT Hanjaya Mandala Sampoerna akan menebus kembali obligasi seri III (HMSP03) senilai Rp1 triliun yang jatuh tempo pada 26 Oktober 2009 mendatang.
PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) telah menuntaskan proses akuisisi terhadap PT Intimegah Bestari Pertiwi (PT IBP) pada 12 Oktober 2009.
Perusahan jalan tol PT Jasa Marga Tbk (JSMR) melaporkan, sisa penggunaan dana penawaran umum atau IPO pada 1 November 2007 sebesar Rp2,474 miliar.
Lembaga keuangan internasional Credit Suisse Singapore menguasai sebanyak 500.581.988 lembar saham atau setara dengan 7,48% saham PT Ciputra Development Tbk (CTRA).
PT Itamaraya Gold Industry Tbk (ITMA) memberhentikan dan mengangkat anggota direksi dan dewan komisaris baru yang dilakukan pada RUPSLB 9 Oktober 2009 lalu.
Aset 10 bank terbesar di Indonesia pada Agustus 2009 terus meningkat, sehingga bank-bank yang menempati posisi 10 besar di Indonesia tetap tidak berubah.Menurut data statistik perbankan yang dilansir Bank Indonesia (BI), total aset 10 bank terbesar di Indonesia per Agustus 209 mencapai Rp 1.514,444 triliun meningkat dari posisi Juli 2009 yang sebesar Rp 1.479,272 triliun.Sepanjang Agustus 2009, perbankan di Indonesia mencatatkan kenaikan laba bersih menjadi sebesar Rp 30,734 triliun dari Rp 27,136 triliun pada Juli 2009.
PT Adira Dinamika Multifinance Tbk (ADMF) menargetkan pembiayaan kendaraan bermotor sampai dengan akhir tahun 2009 mencapai Rp 13 triliun. Hingga September 2009, outstanding pembiayaan ADMF telah mencapai Rp 10 triliun lebih.
Bhakti Energi IPO di Kuartal Pertama 2010
Dana hasil IPO akan mereka gunakan untuk belanja modal pembukaan tambang.
Deutsche Bank AG (Private Banking) Singapore menempatkan kepemilikannya di PT Duta Anggada Realty Tbk (DART) sebanyak 965.225.584 lembar saham atau setara dengan 33,73%.
Sumber: Investordaily, inilah.com, detik.com & Market Flash, kontan, Bloomberg, Reuters, CNBC
www.strategydesk.co.id
globalmarketstrategist.blogspot.com
No comments:
Post a Comment