Wednesday, October 21, 2009

Laporan Fundamental & Rumor Saham Indonesia 21-10

Research CIMB-GK: Neutral INDF target Rp 3.600 (turun dari outfperform)

Research CLSA Sec: Outperform ANTM target Rp 2.700

Research Kim Eng Sec: BUy SGRO target Rp 2.600

Research Kim Eng Sec: Sell BUMI target Rp 2.080

Research Mandiri Sec: Buy SGRO target Rp -

ATPK Raih Kontrak dari Tiongkok
PT ATPK Resources Tbk (ATPK) dikabarkan meraih kontrak baru untuk memasok batubara ke sejumlah pembangkit listrik di Tiongkok. Sumber Investor Daily menyebutkan, guna mendanai ekspansi ini, perseroan akan menerbitkan saham baru (rights issue) serta menjalin kerja sama dengan perusahaan asing. Harga saham ATPK berpeluang menuju level Rp 350-400 dalam jangka pendek. Pada perdangan saham kemarin, ATPK ditutup menguat Rp 25 menjadi Rp 280 per saham.

Cermati Saham Sierad
PT Sierad Produce Tbk (SIPD) akan menggelar RUPS untuk meminta persetujuan kuasi reorganisasi penghapusan saldo negatif. Selain itu, kata sumber Investor Daily, perseroan juga disebut-sebut akan mengakuisisi perusahaan pakan ternak. Harga SIPD berpotensi naik ke level Rp 70-75. Kemarin, saham SIPD ditutup stagnan pada level Rp 52 per unit.

PTBA Dapat Persetujuan Bangun Railway Baru
PT Tambang Batubara Bukit Asam Tbk (PTBA) telah mendapat persetujuan prinsip pembangunan railway baru.

BUMI Tertekan ‘Sell on Strength’
Beredarnya kabar tentang penerbitan obligasi senilai US$ 500 juta, diperkirakan menekan saham BUMI, Rabu (21/10). Rekomendasi sell on strength untuk saham ini.

Indeks Harga Saham Gabungan Indonesia (IHSG) dibuka melemah ke level terendah 2.477.475 di awal sesi perdagangan, mengikuti penurunan indeks saham regional Asia dan Wall Street, setelah data ekonomi tercatat mengecewakan pasar semalam. Penurunan harga minyak ke level US$ 78.46, emas ke US$ 1.054.45, ikut memberikan sentimen negatif kepada indeks saham global di tengah mixnya rilisan earning emiten di AS kemarin.

Nilai tukar rupiah kembali bergerak melemah mendekati level 9.500 per dolar AS. Namun pelemahan rupiah ini diyakini hanya bersifat sementara. Pada perdagangan Rabu (21/10/2009), rupiah dibuka melemah lagi ke level 9.480 per dolar AS, dibandingkan penutupan kemarin di level 9.387 per dolar AS. Sementara dolar AS kemarin tercatat menguat tipis karena data ekonomi yang mengecewakan dan membuat bursa Wall Street melemah, memicu investor untuk kembali ke mata uang yang aman. Euro tercatat melemah ke 1,4937 dolar, dibandingkan sebelumnya di level 1,4962 dolar. Sementara dolar AS menguat ke 90,72 yen, dibandingkan sebelumnya di 90,56 yen. Data Housing Starts, Building Permits dan PPI AS bulan September tercatat dibawah prediksi pasar, meredam spekulasi kenaikan suku bunga AS dan memicu perkiraan resesi ekonomi di AS belum berakhir.

Dana Moneter Internasional (IMF) mengingatkan negara-negara Asia soal penarikan kebijakan stimulus fiskal yang prematur. IMF mengingatkan bahwa pemulihan ekonomi dunia kini masih rentan. Beberapa negara Asia, terutama yang sudah maju dan tergantung pada ekspor berniat untuk menarik stimulus fiskal pada tahun depan seiring tanda-tanda pemulihan ekonomi.

Awas! Saham TRUB Potensi Turun
Saham Truba Alam Manunggal (TRUB) direkomendasikan jual dengan target harga 156 dari penutupan kemarin Rp 158 karena rencana penjualan saham Manungal Multi Energi.

GARAP KONSTRUKSI TAMBANG, Duta Graha Incar Tambahan Pendapatan Rp 1,5 Triliun
PT Duta Graha Indah Tbk (DGIK) mengincar tambahan pendapatan sekitar Rp 1-1,5 triliun dari bisnis kontraktor pertambangan. Bisnis baru ini diharapkan mulai berkontribusi signifikan terhadap kinerja keuangan perseroan dalam tiga tahun mendatang.

Obligasi Adaro Peroleh Peringkat Ba1
Moody’s Investors Service memberikan peringkat ‘Ba1’ terhadap obligasi senilai US$ 800 juta yang diterbitkan anak usaha PT Adaro Energy Tbk (ADRO), yaitu PT Adaro Indonesia.

PENJUALAN PELITA SEJAHTERA TURUN, Laba Bersih Batavia Prosperindo Tumbuh 48%
Laba bersih PT Batavia Prosperindo Finance Tbk (BPFI) hingga kuartal III-2009 melonjak 48,05% menjadi Rp 12,54 miliar dibandingkan periode sama tahun lalu senilai Rp 8,47 miliar. Kenaikan pendapatan yang disertai dengan penurunan beban usaha menopang pertumbuhan labanya.

Pakuwon Jati Lunasi Obligasi US$ 66 Juta
PT Pakuwon Jati Tbk (PWON) melalui anak usahanya, yaitu Pakuwon Jati Finance BV, akan melunasi sekitar 60% dari total obligasi senilai US$ 110 juta secara tunai. Sedangkan sisanya sebesar 40% akan ditukar dengan obligasi baru.

Bakrie Sumatera Dapat Pinjaman US$ 25 Juta
Anak usaha PT Bakrie Sumatera Plantations Tbk (UNSP), yaitu BSP Finance BV, akan menerbitkan obligasi tambahan senilai US$ 25 juta atau setara dengan Rp 237,50 miliar. Hasil emisi ini akan dipinjamkan kepada induk usahanya.

Adhi Karya Tuntut Al Habtoor US$ 98 Juta
PT Adhi Karya Tbk (ADHI) akan mengajukan tuntutan ganti rugi sebesar US$ 98 juta kepada Al Habtoor Engineering, menyusul konflik kedua mitra kontraktor proyek Shangri-La di Qatar tersebut.

CPIN Untung dari Kurs & Kenaikan Harga Pakan
Analis memprediksi laba bersih CPIN tahun ini bakal melesat, salah satunya karena untung kurs.

Ancora Dominasi Rights Issue OKAS
91,5% rights issue OKAS berasal dari pesanan Ancora Resources.

Lelang SUN Menyerap Rp 4,5 Triliun
Investor masih memburu SUN tenor menengah-panjang.

Gandeng Macmahon, DGIK Rambah Proyek Pertambangan
DGIK mengklaim telah meneken meneken memorandum of understanding (MoU) dengan Macmahon.

Asing Tawari Utang Rp 500 M ke MNC
MNCN akan memanfaatkan utang tersebut untuk membiayai modal kerja dan pengembangan bisnis media.

META Mungkin Tunjuk Bosowa
Sebelumnya, Bosowa memang pernah menyatakan bersedia menjadi pembeli siaga rights issue META.

Bentoel & BATI Merger 2010
Analis merekomendasikan jual untuk saham Bentoel maupun BAT Indonesia.
Merger Bentoel-BAT Tak Mengubah Signifikan Peta Pasar Rokok
Saat ini, RMBA berada di posisi kelima penguasa pasar rokok di Indonesia.

Sumber: Investordaily, inilah.com, detik.com & Market Flash, kontan, Bloomberg, Reuters, CNBC
www.strategydesk.co.id

No comments:

Post a Comment