Monday, October 26, 2009

Laporan Fundamental & Rumor Saham Indonesia 26-10

Research CIMB-GK Sec: Outperform TINS target Rp 3.100

Research CIMB-GK Sec: Underperform ISAT target Rp 4.000

Research Danareksa Sec: Buy ENRG target Rp 425

Harga saham KIJA berpeluang Rp178-180/saham. Kabarnya investor asal Taiwan tertarik dengan proyek terminal dan medical city perseroan di Cikarang. Sebelumnya, investor Jepang dan HongKong juga dikabarkan minati proyek tersebut.

Saham PT Intraco Penta Tbk (INTA) diperkirakan bisa terdongrak hingga mencapai level Rp1.000 per saham dalam jangka pendek dan menengah. Khabar di pasar menyebutkan Perseroan berencana menerbitkan saham baru (rights issue) untuk memperkuat modal Perserpan ke depan sehingga bisa melakukan ekspansi usahanya. Investor yakin aksi ini bisa memperbaiki kinerja Perseroan tahun ini.Rencana Perseroan ini akan dimanfaatkan sejumlah investor untuk mengakumulasi saham Intraco ini. Pada perdagangan akhir pekan lalu saham Intraco ini ditutup menguat Rp30 ke level Rp820 per saham.

Rencana PT Japfa Confeed Indonesia Tbk (JPFA) untuk melakukan ekspansi terhadap anak usahanya bakal dimanfaatkan sejumlah investor untuk mengoleksi saham ini.Diprediksi saham Japfa ini berpeluang untuk terangkat ke harga Rp1.000-1.200 per saham dalam jangka pendek dan menengah. Perseroan dikabarkan akan melakukan ekspansi terhadap salah satu anak usahanya PT Multibreeder Adirama Tbk. Selain itu berita mengenai akan adanya kerjasama dengan perusahaan asing juga sangat mendukung kenaikan harga saham Japfa ini.

Indeks Saham Bisa Naik berkat Kabar S&P
Pasar saham berpeluang naik pada pekan ini. Selain faktor pembalikan arah (rebound) atas penurunan indeks saham pada pekan lalu.

Angin Segar bagi Rupiah
Pekan ini rupiah boleh jadi akan kembali menguat setelah berakhir di harga Rp 9.488 per dollar AS pada pekan lalu. Pada perdagangan Senin (26/10/2009), rupiah dibuka menguat tipis ke 9.430 per dolar AS, dibandingkan penutupan akhir pekan lalu di level 9.435 per dolar AS. Rupiah pada akhir pekan lalu sempat melorot jauh hingga level 9.500-an per dolar AS akibat profit taking. Namun dukungan sentimen positif dari Standard & Poor's membuat posisi rupiah membaik pada akhir pekan. Sementara pada akhir pekan lalu, tekanan atas dolar AS sedikit mereda. Euro diperdagangkan di 1,5007 dolar, dibandingkan sebelumnya di 1,5027 dolar. Sementara dolar AS menguat atas yen ke 92,07 yen, dibandingkan sebelumnya di 91,28 yen.

Pekan ini agaknya menjadi waktu yang baik bagi sebagian besar bursa saham Asia untuk menguat lagi. Maklum, bursa di Asia masih memiliki sejumlah obat kuat untuk melanjutkan penguatannya.Satu contoh, laporan keuangan emiten di kawasan Asia mulai keluar, dan hasilnya lumayan. Harga minyak juga masih stabil di kisaran US$ 80 per barel. Dua hal ini akan menjadi sentimen bagus bagi bursa di Asia.Di antara sekian banyak modal, ekonomi negara Asia yang lebih mencorong ketimbang ekonomi Amerika Serikat dan Eropa menjadi modal fundamental utama bagi bursa di Asia untuk terus menguat pada pekan ini . GDP Q3 Korea Selatan tercatat diatas prediksi pasar 2.9% q/q, angkat indeks saham Kospi.

Pendapatan PJAA Kuartal III 2009 Tumbuh 14,95%
Pada kuartal ketiga tahun ini, PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk mampu meraih pendapatan sebesar Rp 650 miliar, tumbuh 14,95% dari periode 2008.

Pefindo Tempatkan MNCN dalam Pengawasan
Pefindomulai menempatkan peringkat PT Media Nusantara Citra Tbk (MNCN) dan MTN MNCN dalam pengawasan dengan implikasi negatif.

Tahun Depan, Capex EXCL US$ 500 Juta
PT Excelcomindo Pratama Tbk berencana menganggarkan belanja modal alias capital expenditure (capex) sekitar Rp 4,7 triliun di tahun 2010.

Latinusa Serahkan Dokumen Tambahan
Menjelang akhir tahun ini, beberapa calon emiten siap masuk pasar. Salah satunya adalah PT Pelat Timah Nusantara (Latinusa).

Dengan banyaknya pemain di sektor telekomunikasi dan perang tarif, diprediksikan ke depan hanya beberapa perusahaan telekomunikasi yang akan tetap bertahan.

Permintaan Saham BW Plantation Empat Kali Target
Harga rendah yang dipatok PT BW Plantation Tbk saat menjual saham perdana di pasar lewat Initial Public Offering (IPO) terbukti manjur.

Rating Utang PWON Turun
Selain Fitch Rating, Moody's Investor Services juga menurunkan peringkat utang Pakuwon Jati Finance BV, yang dijamin oleh PT Pakuwon Jati Tbk.

Laba BPFI Naik 48%
Hingga sembilan bulan pertama 2009, PT Batavia Prosperindo Finance Tbk (BPFI) membukukan pendapatan Rp 58,82 miliar, naik 7,73% dari periode 2008.

Elnusa Mengincar Proyek US$ 125 Juta
PT Elnusa Tbk (ELSA) tengah mengincar sejumlah kontrak, baik proyek milik Pertamina maupun kerjasama operasi (KSO) lain di dalam negeri.

Menu Hari Ini (INILAH.COM): Saham Tambang
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Senin (26/10), berpotensi menguat. Sederet saham terutama tambang mendapat rekomendasi positif seperti ANTM, INCO, PTBA, UNTR, & ITMG.

MEDC berencana emisi obligasi US$300 juta atau Rp2,82 triliun dan telah mengundang sejumlah underwriter serta mengirimkan quest for proposal kepada sejumlah bank investasi. Disinyalir, perolehan dana guna refinancing utang berjatuh tepmo pada 2010. Perseroan belum mau menjelaskan secara detail rencana tersebut.

TRAM mengindikasikan laba bersih 9M08 melejit 218% yoy dari Rp36,53 miliar jadi Rp80 miliar yang dikontribusi dari pendapatan kontrak kapal perseroan. Sementara, pendapatannya diprediksi naik 40% yoy jadi Rp443,9 miliar. Saat ini, perseroan tengah menjajaki pinjaman bank untuk capex FY10 yang akan diteken pekan depan.

DGIK jajaki tiga proyek pembangunan gedung dan jalan di Sumatera senilai Rp500 miliar. Pemenang tender akan diumumkan sebelum akhir 2009. Perseroan juga tengah negosiasi proyek pembangunan dan desain taman wisata di Timor Leste US$9 juta.

Untuk kelima kalinya, BMRI memangkas bunga kreditnya sebanyak 50 bps yang akan efektif 1 Nov09. Olehkarena itu, total pemangkasan bunga kreditnya sudah mencapai 2,25%.

Hingga September 2009, BBNI telah membiayai transaksi perdagangan internasional sebesar US$ 5,6 miliar. Dan dalam waktu dekat, BBNI juga akan membiayai ekspansi WIKA ke Timur Tengah yang diperkirakan mencapai US$ 5-10 miliar.

Pada 2010, EXCL berencana menganggarkan capex sekitar Rp 4,7 triliun (US$ 500 juta), naik dibanding tahun ini yang sebesar US$ 300 juta. Dana tersebut akan digunakan untuk meningkatkan kapasitas jaringan seluler.

BMTR mengundur jadwal dividen Rp3,5/saham, yakni jadi : Cum divide: 06 Nov09, Ex dividen: 09 Nov09, Recording date: 11 Nov09, Payment date: 25 Nov09.

BBKP mengumumkan penerbitan rights issue sebanyak 286.050.768 saham senilai Rp415/saham atau Rp118,7 miliar. Cum right: 4 Des09, Ex right: 7 Des09, Periode perdagangan: 11-17 Des09, Listing date: 11 Des09.

Asing Kuasai SUN Rp 101,87 Triliun
Kepemilikan dana asing pada Surat Utang Negara (SUN) mencapai Rp 101,87 triliun pada Kamis (22/10) dari jumlah total yang diterbitkan sebesar Rp 574,76 triliun.

PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk (WOMF) mencatatkan laba bersih triwulan ketiga 2009 Rp 32,148 miliar naik 126,05% dibandingkan periode sebelumnya Rp 14,221 miliar.

BEI Menargetkan Riset 50 Saham Tidur
Manajemen Bursa Efek Indonesia (BEI) ingin meningkatkan transaksi saham dengan cara menerbitkan riset saham-saham yang selama ini kurang likuid.

Sumber: Investordaily, inilah.com, detik.com & Market Flash, kontan, Bloomberg, Reuters, CNBC
www.strategydesk.co.id
globalmarketstrategist.blogspot.com

No comments:

Post a Comment