Market Review
Investor domestik kembali menahan diri untuk melakukan perdagangan secara agresif, mengacuhkan lonjakan indeks saham regional Asia dan Eropa, berkat optimisme pasar setelah negara G20 di akhir pekan, sepakat mempertahankan stimulus global, karena menanti rilisan data pertumbuhan ekonomi RI kuartal 3 2009 hari ini (prediksi BPS: 4,2%-4.,5%). Imbas terpuruknya dolar AS terhadap mata uang utama dunia, ikut memberikan permintaan untuk rupiah, memberikan support kepada IHSG. Musim pemberian dividen oleh sejumlah emiten dalam waktu dekat ini (Grup Astra, PTBA) ikut serta menopang kinerja IHSG kemarin, menahan imbas negatif dari aksi penjualan di saham grup Bakrie, TLKM, SMGR, MEDC, PGAS. IHSG menguat 11,328 poin (+0,47%), ditutup di 2.406,434, transaksi tercatat Rp 2,60 triliun. Investor asing membukukan net sell sebesar Rp 167,89 miliar kemarin.
Indeks saham MSCI Asia Pasific mengalami kenaikan setelah pemerintah negara G20 setuju untuk mempertahankan paket stimulus dan Axa SA dan AMP Ltd membuat akuisisi terbesar di tahun ini. Harga emas mencapai rekor tertinggi baru ($ 1.110,85) setelah dolar AS terhadap mata uang global. Indeks Hong Kong dan China menguat setelah Moodys meningkatkan rating negara tersebut menjadi positif dari stabil dan House AS menyetujui paket kesehatan Obama, ikut angkat indeks Asia.
IHSG Outlook
IHSG diperkirakan masih mendapatkan support hari ini dari perkiraan data pertumbuhan ekonomi domestik RI di kuartal 3 2009 akan tercatat lebih tingi dari periode sebelumnya (Prediksi BPS: 4,2%; 3,99% di kuartal kedua 09) dan sentimen positif dari kondisi eksternal, dimana indeks saham global mengalami kenaikan tajam kemarin mengikuti laporan pemerintahan negara G20 di akhir pekan lalu, menyetujui untuk pertahankan paket stimulus hingga ada kepastian mengenai pemulihan ekonomi, seharusnya dapat menopang kinerja IHSG di awal pekan ini. Potensi kenaikan IHSG juga akan ditopang oleh kinerja sejumlah saham yang memberikan dividen di bulan ini dan Desember (grup Astra, BBCA, BBNI, UNVR, PTBA), diikuti sentimen dari divestasi PT. Newmont oleh konsorsium BUMN tambang (PTBA, ANTM) yang kepastiannya akan ditentukan pada pekan ini, isu merger PT. Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) dan PT.Bank Mandiri Tbk (BMRI), diikuti trend kenaikan harga komoditi (Minyak target US$ 90/barel, emas US$ 1.112/1.166, CPO Myr 2.400, Nikel US$ 21.500 d akhir tahun), seharusnya meningkatkan daya tarik untuk saham domestik (terutama saham perbankan, grup Astra, pertambangan. Rencana pelantikan wakil menteri dalam KIB 2 hari Rabu dan penantian kinerja 100 hari tim ekonomi KIB 2, masih memberikan support. Kendati investor asing masih membukukan net selling kemarin dan 2 pekan lalu, dan isu obligasi PT. Bumi Resources (US$ 300 juta), dapat membatasi momentum kenaikan IHSG pada pekan ini.
Stock Picks: Average last 20 week +95.69%. Target 10-30%, Risk < -10%
Buy & Hold until 12/11: BUMI/ENRG/PTBA/DOID/BBRI/BBCA/BMRI/MEDC/PGAS/ JSMR/ SMRA/CTRS/SGRO/INDF/KLBF/GGRM/SMCB/SMGR/ANTM/MYOR/UNVR
Stock Picks:
• LPKR : Sell target Rp 500
• LTLS : Underperform target Rp 680
Global Outlook
Indeks saham regional Asia dan Wall Street diperkirakan masih mendapatkan keuntungan dari sejumlah sentimen positif yang meningkatkan daya tarik untuk pasar saham dan komoditi di awal pekan ini, setelah hasil pertemuan negara G20 di akhir pekan di Skotlandia menyepakati stimulus global dipertahankan hingga ada kepastian yang dapat dipertanggung-jawabkan, menyebabkan banjir likuiditas dolar di pasar berpotensi menurunkan daya tarik untuk dolar AS sebagai instrumen investasi yang aman, disamping suku bunga AS di kisaran nol persen, mendorong investor global memburu aset yang dapat menghasilkan yield yang lebih tinggi sebagai alternatif investasi. Sebelumnya data tenaga kerja di AS yang menunjukkan hasil lebih lemah dari prediksi pasar, ikut memberikan support dimana meredam spekulasi kenaikan suku bunga AS di awal tahun ini. Langkah parlemen AS menyetujui paket kesehatan Presiden Obama senilai US$ 1 triliun dalam 10 tahun, kenaikan saham General Electric yang mendapatkan keuntungan dari kinerja ekspor (imbas pelemahan dolar), 83% dari 426 earning emiten di indeks S&P 500 tercatat lebih tinggi dari prediksi dan laporan Moodys menaikkan rating indeks saham Hong Kong dan China menjadi positif, ikut memberikan pemanis kepada investor saham global di awal pekan ini.
Technical Analysis:
IHSG menunjukkan signal positif dari pola candle hanging man (indikasi bearish reversal yang lemah) meski masih berada di dalam downchannel, penutupan diatas 5 & 10 day MA (indikasi bullish), seharusnya mendukung potensi penurunan terbatas dan mendukung potensi kenaikan lebih lanjut. Sementara indikator ADX koreksi penurunan, stochastic trending up, MACD masih bearish, seharusnya menunjukkan peluang rally terbatas hari ini. Trend bearish dapat dinetralkan jika IHSG dapat ditutup diatas upper channel (downtrend channel) di 2.409, dan ditutup diatas minor trendline di 2,394 target 2.445/2.484 (trendline). Perkiraan range hari ini di 2.400-2.450. Hitungan EW: seperti perkiraan sebelumnya IHSG saat ini berada dalam wave 3/b dalam formasi 5-3-5 dalam wave Y, untuk target di 2.445/2.484 (10-day MA), support di 2.395/2.346.
Resistance : 2464.01/2450.80/2424.38/2415.40. PP 2397.95
Support : 2393.46/2380.25/2371.52/2358.31
www.strategydesk.co.id
www.universalbroker.co.id
globalmarketstrategist.blogspot.com
No comments:
Post a Comment