Market Review
Aksi pembelian sejumlah saham unggulan di sektor komoditas pertambangan, perkebunan dan logam akibat kenaikan harga komoditas (minyak, emas, nikel, timah, cpo), diikuti investor mulai memburu saham property dan perbankan mengantipasi data inflasi RI bulan Desember yang dirilis awal Januari 2010 dan berlanjutnya aksi window dressing menjelang penutupan tahun 2009, mendorong IHSG ditutup menguat dan bertahan di atas teritorial 2.500. Positifnya sentimen dari indeks saham regional Asia dan Wall Street, berkat meningkatnya optimisme pemulihan ekonomi global dan pelemahan dolar yang kembali meningkatkan daya tarik aset beresiko seperti saham dan komoditi, ikut menopang kinerja IHSG kemarin. IHSG menguat +9,302 poin (+0,37%), di 2.518,994, transaksi tercatat Rp 2,38 triliun. Investor asing membukukan net buy sebesar Rp 366.92 miliar, dibandingkan net buy Rp 136 miliar & Rp 70,75 miliar di hari Senin-Selasa.
Indeks saham MSCI Asia Pasific menguat untuk hari kedua karena lebih tingginya harga minyak dan harga logam yang meningkatkan harga saham produsen komoditi dan laporan keuntungan Shimamura meningkatkan prospek untuk retailer Jepang. Saham BHP Billiton Ltd, Mitsubishi Corp dan Shimamura menguat kemarin. Nomura Holdings meningkatkan rating investasi di Jepang ikut memberikan support kepada bursa saham Jepang. Indeks MSCI Asia Pasific telah menguat 71% dari level terendah dalam 5 tahun pada 9 Maret 2009, melampaui kenaikan 67% di S&P 500 dan 61% untuk indeks Dow Jones Stoxx 600 Eropa.
IHSG Outlook
Momentum di akhir tahun masih tetap kuat untuk IHSG dan bertahan di atas level 2.500 yang merupakan kenaikan 87% sejak awal tahun, didukung oleh meredanya kekhawatiran terhadap kasus Bank Century, solidnya fundamental ekonomi dan emiten di Q4 2009, masih tingginya daya tarik BEI di mata investor asing dan trend kenaikan harga komoditas global, ikut menopang kinerja IHSG hingga penghujung tahun ini. IHSG masih berada dalam trend bullish baik jangka pendek hingga jangka panjang, dimana masih memberikan prospek yang cerah hingga semester 1 2010, selama suku bunga AS masih berada di nol persen, stimulus global dipertahankan dan harga komoditi tidak melesat seperti tahun 2007-2008 yang berpotensi meningkatkan inflasi, dimana dapat menurunkan daya tarik untuk aset beresiko seperti saham dan komoditi. Peran rupiah yang menguat terhadap dolar sebesar 16% di tahun ini, ikut memberikan sentimen positif kepada perkiraan inflasi yang dapat tertekan, sehingga meningkatkan daya tarik untuk saham yang memiliki sensitif terhadap inflasi dan suku bunga, diikuti saham emiten yang memiliki hutang dalam bentuk dolar AS.
* Happy New Year 2010: Wish You The Best of Luck & Success *
Stock Picks: Average last 26 week +110,88%. Target 10 - 30%, Risk < -10%
Track Record (16 Des - 23 Des 09) = +0,133%
Profit Taking (30/12) : BUMI 2.325 / PTBA 16.950/ DOID 1.520/ASII 34.100 /BRPT 1.300/SGRO 2.700/HEXA 3.000/ADRO 1.730 /ITMG 32.000 /BBR 7.700I/BMRI 4.625 INCO 3.600/TINS 1.890/ ANTM 2.200/ TLKM 9.600 /ELTY 200/DEWA 128
Stock Picks:
#ATPK: Buy target Rp 320 #BKSL: Buy target Rp 150
Global Outlook
Potensi kenaikan Indeks saham regional Asia dan Wall Street diperkirakan terbatas pada hari ini, setelah indeks saham S&P 500 & DJIA semalam ditutup terkoreksi, menghentikan kenaikan untuk pertama kali dalam 6 hari terakhir, karena aksi profit-taking di saham energi, finansial dan teknology, menjelang penutupan akhir tahun. Saham Wall Street mengacuhkan laporan keyakinan konsumen dari the Conference Board AS meningkat ke 52,9 (sesuai prediksi pasar) dan harga rumah dari Standard & Poor’s/Case Shiller meningkat 0,4% m/m, -7,3% y/y (diatas prediksi pasar -7,2% y/y) di bulan Oktober. Imbas dari penguatan dolar terhadap mata ung yen dan euro, ikut menurunkan daya tarik untuk saham dan komoditi kemarin. Sementara rekomendasi dari investor Barton Biggs dan Marc Faber, menyatakan saham AS mungkin masih akan melanjutkan kenaikan berbarengan dengan dolar karena pemulihan ekonomi di seluruh dunia, memberikan support kepada kinerja saham mglobal kemarin. Sementara lebih baik dari perkiraan data Industrial Production Jepang, China menaikkan prediksi pertumbuhan ekonomi tahun 2008/2009 dan keyakinan konsumen Korea Selatan stabil di bulan lalu, serta peruahaan Korea memenangkan kontrak nuklir senilai $ 40 miliar milik Uni Emirat Arab, ikut menopang kinerja indeks MSCI Asia Pasific di awal pekan ini. Meski kekhawatiran terhadap kenaikan inflasi dari efek kenaikan harga komoditi saat ini, diikuti mahalnya valuasi saham global (P/E MSCI Asia Pasific 23x, S&P 500 18x, Dow Jones Euro Stoxx 600 16x), dapat membatasi potensi kenaikan indeks global di penghujung tahun 2009.
Technical Analysis:
IHSG menunjukkan signal positif dari pola small bull candle (indikasi bullish continuation yang moderat), ditutup diatas di atas trendline support di 2.440, indikator ADX meningkat (indikasi technical rebound berlanjut), MACD dan stochastic oscilator crosover di teritorial netral, penutupan diatas 5/10/20 day MA, seharusnya menunjukkan potensi kenaikan yang moderat hari ini. Trend bullish berlanjut jika IHSG ditutup harian diatas 2.480 -2.494 (5 & 10 day MA), masih berpeluang ke target 2.536/2.542 (high 17/12). Hitungan EW: formasi diagonal triangle menunjukkan wave minuette ii koreksi C, mendorong perkiraan potensi penurunan lebih lanjut selama tidak menembus high 2.559 untuk target 2.415/2.370. Bilamana tembus high baru, skenario wave ABC diartikan failed dan menunjukkan wave impulse 5 belum berakhir. Hold sell on rally 2.491-2.530 untuk kedua kalinya, target 2.370/2.250 stop diatas 2.560.
Resistance: 2538.90/2530.90/2527.93/2524.95. PP 2514.91
Support : 2511.93/2503.93/2498.91/2490.91
www.strategydesk.co.id
www.universalbroker.co.id
No comments:
Post a Comment