Tuesday, December 22, 2009

Laporan Fundamental & Rumor Saham Indonesia 22-12

Research Danareksa Sec: Buy ELSA target Rp 480

Research Danareksa Sec: Buy DOID target Rp 2.350

Research Danareksa Sec: Buy INCO target Rp 5.000

Cermati Saham Dayaindo
HARGA saham PT Dayaindo Resources International Tbk (KARK) berpotensi menuju level Rp 150 dalam jangka pendek maupun menengah. Sumber Investor Daily mengungkapkan, adanya kabar bahwa India's National Thermal Power Corp yang ingin masuk menjadi pemegang saham perseroan akan dijadikan momentum kenaikan harga KARK. Selain itu, kata dia, ekspor batubara perseroan ke Tiongkok yang naik tajam juga bakal memicu penguatan harga. Pada perdagangan kemarin, KARK ditutup terkoreksi Rp 5 (4,5%) ke posisi Rp 106.

RNI Bidik Indo Acid
HARGA saham PT Indo Acidatama Tbk (SRSN) berpeluang mencapai level Rp 80-100 dalam jangka pendek maupun menengah. Menurut sumber Investor Daily, ada broker-broker tertentu yang akan mengakumulasi SRSN terkait kabar mengenai PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) yang berminat memiliki saham perseroan, selain masuknya dana asing untuk ekspansi di bidang agrokimia dan bioetanol. Pada perdagangan kemarin, SRSN ditutup melemah Rp 4 (5,7%) ke level Rp 65.

Nilai tukar rupiah bergerak stabil setelah kemarin akhirnya menembus level psikologis 9.500 per dolar AS. Bank Indonesia (BI) diduga sudah masuk ke pasar untuk menjaga stabilitas rupiah, di tengah trend dolar AS yang sedang menguat.Pada perdagangan Selasa (22/12/2009), rupiah stabil di level 9.510 per dolar AS. Rupiah kemarin akhirnya menembus level 9.500 per dolar AS, meski sudah dijaga ketat oleh BI.Di pasar global, dolar AS kembali melanjutkan penguatannya dengan harapan pemulihan ekonomi AS terus berjalan. Euro juga terkena pukulan setelah pejabat Bank Sentral Eropa (ECB) mengatakan tidak akan ada bailout untuk Yunani.Mata uang tunggal euro melemah ke 1,4281 dolar, dibandingkan sebelumnya di level 1,4343 dolar. Dolar AS juga menguat atas yen ke 91,15 yen, dibandingkan sebelumnya di 90.40 yen.

Semarak di bursa-bursa utama dunia diharapkan bisa mengerek IHSG ke teritori positif kembali. Analis meyakini IHSG bisa bertahan di level 2.500 hingga akhir tahun ini. IHSG pada perdagangan Selasa (22/12/2009) diprediksi bergerak menguat.Sentimen positif datang dari bursa Wall Street yang meriah menyambut libur panjang natal. Aksi window dressing, dimana para manajer investasi berupaya mempercantik portofolionya turut menggerakkan pasar.
Pada perdagangan Senin (21/12/2009), indeks Dow Jones industrial average (DJIA) ditutup menguat 85,25 poin (0,83%) ke level 10.414,14. Indeks Standard & Poor's 500 juga menguat 11,58 poin (1,05%) ke level 1.114,05 dan Nasdaq menguat 25,97 poin (1,17%) ke level 2.237,66. Bursa Tokyo juga mengawali perdagangan di Hari Ibu ini dengan penguatan. Indeks Nikkei-225 dibuka naik hingga 72,53 poin (0,71%) ke level 10.256.

BUMI Investasi Dana ke Recapital Advisor
BUMI masih bernegosiasi dengan Recapital Advisor untuk investasi sektor batubara. BUMI juga membuka kemungkinan untuk mengakuisisi sejumlah perusahaan sepanjang 2010.

Multipolar Beli 250 Rb Saham MPPA
PT Multipolar Tbk (MLPL) telah mengeksekusi 250.000 saham PT Matahari Putra Proma Tbk (MPPA) pada 11-16 Desember 2009.

PT CIMB Securities mempertahankan rating Coal Sector pada Overweight.CIMB Securities melihat potensi upside bagi produsen batubara dengan top pick di Adaro Energy (ADRO), dimana ekspektasi cukup rendah. Adaro menargetkan peningkatan produksi batubara 10% pada 2010 menjadi 45-50MT, dari pencapaian 2009 sebesar 41 MT.CIMB juga respek United Tractors (UNTR) pasca rencana akuisisi 2 tambang baru tahun depan. UNTR menargetkan kenaikan produksi 10% di 2010, sedang overburden removalnya 10-15 persen. Laba bersih Perseroan per September pun mencapai Rp2,96 triliun atau naik 29,39% dibanding periode serupa 2008 sebesar Rp2,09 triliun.

BLTA Cetak Laba Bersih Turun 39,78%
BLTA mencetak penurunan laba bersih pada kuartal III-2009 sebesar 39,78% menjadi US$9,70 miliar dibandingk an periode yang sama 2008 US$161,1 miliar.

BURSA SAHAM JATUH, BEI Pertanyakan Tunggakan Pajak Bumi Resources
PT Bursa Efek Indonesia (BEI) akan meminta penjelasan kepada PT Bumi Resources Tbk (BUMI) terkait dugaan tunggakan pajak senilai Rp 2,1 triliun. Rencananya, BEI dan manajemen Bumi menggelar pertemuan bilateral hari ini (22/12).

Yuh Fong Lepas Saham Fortune ke Surya Mega
Yuh Fong Industrial Co Ltd dan PT Surya Mega Investindo menandatangani nota kesepahaman (memorandum of understanding/MoU) terkait pengalihan pemilikan pemegang saham PT Fortune Mate Indonesia Tbk (FMII).

PENAWARAN JADI US$ 128 JUTA, Camillo Eitzen akan Miliki 25% Saham Berlian Tanker
PT Berlian Laju Tanker Tbk (BLTA) akan mengonversi 20-25% sahamnya untuk melunasi pembelian 100% saham Camillo Eitzen Co & ASA (CECO).

Radiant Incar Kontrak Baru Rp 1,4 Triliun
PT Radiant Utama Interinsco Tbk (RUIS) mengincar perolehan kontrak baru senilai Rp 1,3-1,4 triliun pada 2010. Target tersebut tumbuh 30-40% dibandingkan pencapaian tahun ini yang diperkirakan sekitar Rp 1 triliun.

Laba Bersih AKR Corporindo Naik 22%
PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) mencatat kenaikan laba bersih 22% pada kuartal III-2009 menjadi Rp 81,39 miliar dibanding periode sama tahun lalu Rp 66,74 miliar.

Penjualan Tri Polyta Bakal Capai Rp 4,5 Triliun
PT Tri Polyta Indonesia Tbk (TPIA) kemungkinan menaikkan target penjualan bersih akhir 2009 menjadi Rp 4,5 triliun atau naik 11,3% dari estimasi awal tahun Rp 3,99 triliun.

XL Akan Buyback Obligasi US$ 59,43 Juta
PT XL Axiata Tbk (EXCL) akan membeli kembali (buyback) sisa obligasi global senilai US$ 59,43 juta atau sekitar Rp 590 miliar pada 18 Januari 2010. Perseroan akan agresif mengurangi jumlah utang dalam mata uang dolar AS.

Bakrie Sumatera Siapkan Capex Rp 1,2 Triliun
PT Bakrie Sumatera Plantations Tbk (UNSP) menganggarkan belanja modal (capital expenditure/capex) tahun depan sebesar Rp 1,2 triliun, naik 300% dibanding tahun ini sekitar Rp 300 miliar.

KAEF Pilih Holding
PT Kimia Farma Tbk (KAEF) lebih menyukai pembentukan induk perusahaan atau holding untuk penggabungan BUMN-BUMN farmasi.

BUMI Investasi Dana ke Recapital Advisor
BUMI masih bernegosiasi dengan Recapital Advisor untuk investasi sektor batubara. BUMI juga membuka kemungkinan untuk mengakuisisi sejumlah perusahaan sepanjang 2010.

Sumber: Investordaily, inilah.com, detik.com & Market Flash, kontan, Bloomberg, Reuters, CNBC
www.strategydesk.co.id

No comments:

Post a Comment