Monday, December 28, 2009

Laporan Fundamental & Rumor Saham Indonesia 28-12

Research Danareksa Sec: Buy TOTL target Rp 256

Research Bahana Sec: Buy WIKA target Rp 420

Research Samuel Sec: Hold ADHI target Rp 400

Harga saham TLKM berpotensi ke Rp10.500-11.000/saham seiring kabar pemerintah akan membebaskan PPh atas kompensasi terminasi dini hak ekslusif perseroan. Selain itu, perseroan tengah menjajaki emisi obligasi hingga Rp5 triliun di 2010.

Kabarnya, CTRS akan menggarap proyek properti Rp3 triliun di salah satu negara Asia Tenggara dengan menggandeng perusahaan propersi asal Singapura. Selain itu, rencana CTRA yang terus menambah porsi kepemilikan saham dan penjajakan obligasi oleh CTRS akan jadi sentimen positif.

IHSG pada perdagangan Senin (28/12/2009) diprediksi akan bergerak menguat dengan saham-saham unggulan masih tetap menjadi pilihan. Sentimen positif datang dari bursa Wall Street yang tetap positif pada perdagangan terakhir sebelum libur panjang Natal pekan lalu.Pada perdagangan Kamis (24/12/2009), indeks Dow Jones ditutup menguat 53,66 poin (0,51%) ke level 10.520,10. Indeks Standard & Poor's 500 juga menguat 5,89 poin (0,53%) ke level 1.126,48, Nasdaq menguat 16,05 poin (0,71%) ke level 2.285,69.Bursa Tokyo juga mengawali perdagangan awal pekan ini dengan positif. Indeks Nikkei-225 dibuka naik 26,09 poin (0,25%) ke level 10.520,80.

Nilai tukar rupiah mengawali perdagangan pekan ini dengan penguatan tipis setelah libur panjang Natal. Rupiah menguat seiring trend pelemahan dolar AS atas sejumlah mata uang.
Pada perdagangan Senin (28/12/2009), rupiah dibuka menguat tipis ke level 9.460 per dolar AS, dibandingkan penutupan sebelumnya di level 9.480 per dolar AS. Analis memrediksi rupiah hanya akan bergerak sempit karena investor sudah banyak yang libur. Selain faktor pelemahan dolar AS, rupiah juga tertopang oleh berkurangnya permintaan dolar AS. Data industrial production Jepang bulan November tercatat +2.6%, consumer confidence Korea Selatan tidak berubah di bulan Desember.

Hanya Sepekan, Harga Batubara telah Melambung 6,09%
Musim dingin di pengujung tahun ini mengakibatkan harga batubara semakin memanas. Sepekan, harga batubara naik 6,09% menjadi US$ 86 per ton. Harga minyak naik 6.3% menjadi $ 78.05, emas naik 1.3% menjadi $ 1.105 di pekan lalu.

BEI Mendepak 10 Emiten Sepanjang 2009
Sepanjang tahun ini, Bursa Efek Indonesia (BEI) sudah menghapus pencatatan saham (delisting) 10 emiten. Naik dari tahun lalu yang enam emiten.

Tahun depan, pemerintah Indonesia akan menggelar proyek infrastruktur senilai Rp 93,35 triliun. Ini tentu kabar gembira bagi emiten sektor konstruksi, karena menjadi peluang untuk mengerek pendapatannya.

Hari Ini DEWA RUPSLB
Hari ini PT Darma Henwa Tbk (DEWA) akan mengadakan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB). Hal ini untuk memuluskan rencana mendapatkan Rp624,39 miliar dari PUT I.

Bayar Utang CIC, BUMI Konversi Saham 10%
Bumi Resources (BUMI) kemungkinan menempuh skema konversi sebagian utangnya kepada China Investment Corporation (CIC) menjadi saham baru yang akan diterbitkan perseroan.

Kuartal III, ATPK Rugi Rp15,26 M
Sepanjang kuartal III 2009, PT ATPK Resources Tbk (ATPK) mencatatkan kerugian bersih sebesar Rp15,26 miliar.

Energy: Tarif Listrik 2010 Batal Naik
Menteri Perekonomian Hatta Rajasa menjanjikan PT PLN tidak akan menaikan tarif dasar listrik (TDL) tahun depan. Hal itu antara lain didukung margin usaha PT PLN yang diupayakan naik dari 5% menjadi 8% pada 2010.

Economic: Utang RI Capai Rp 1.602 Triliun
Utang pemerintah pusat Indonesia hingga Oktober 2009 tercatat sebesar US$ 167,86 miliar atau setara dengan Rp 1.602,86 triliun. Angka ini terus mengalami penurunan dibandingkan jumlah utang per akhir 2008 yang mencapai Rp 1.636,74 triliun.

BNBR: Siap Serap 18,84% Saham Rights Issue ENRG
BNBR berkomitmen menyerap minimal 18,84% atau 4,93 miliar saham ENRG melalui rights issue yang akan diterbitkan Energi. BNBR siap menggelontorkan dana Rp912,6 miliar.

MIRA: Berniat Jual APEX di 1Q10, Berpotensi Merugi di FY09
MIRA berencana menjual sebagian saham APEX di 1Q-2010 guna memperoleh dana untuk membayar utang perseroan dan anak usahanya yang mencapai Rp8,23 triliun. Namun, perseroan belum bisa memastikan besaran saham dan nilai yang dilepas. Selanjutnnya, perseroan berpotensi mencatat kerugian bersih di FY09 karena beban bunga yang harus ditanggung perseroan pasca akuisisi APEX.

BUMI: Disinyalir Ajak Huaneng Beli Berau Coal, Jajaki CIC Konversi Utang
BUMI disinyalir tengah bernegosiasi dengan Huaneng Power International asal China untuk kerjasama dalam pembeliaan 90% saham Berau Coal .Sebelumnya, Huaneng menjadi salah satu calon pembeli saham Berau Coal tapi mengundurkan diri. Selain itu, perseroan juga disinyalir berkemungkinan untuk mengkonversi utangnya kepada CIC menjadi saham baru yang akan diterbitkan perseroan hingga 10% atau 1,94 miliar saham dari total 19,40 miliar saham.

KARK: Kantongi Order Batubara US$800 Jt, Cari Dana Ekspansi US$200 Jt
2010, KARK mengantongi pesanan batubara sebanyak 16 juta ton atau 20x lipat dibanding penjualannya sepanjang tahun ini 804.950 ton. Pesanan ini untuk pasar ekspor seperti dari China, India dan sejumlah perusahaan asing yakni Morgan Stanley dan Glencore International. Perseroan juga memprediksi harga rata-rata ekspor di FY10 sebesar US$50/ton. Selanjutnya, perseroan tengah mencari dan US$150-200 juta atau Rp1,42-1,9 triliun dari pasar modal guna membiayai peningkatan produksi perseroan di FY10.

UNTR: Penjualan Alat Berat 11M09 Turun 32,61% YoY
Penjualan alat berat UNTR di 11M09 turun 32,61% yoy dari 4.200 jadi 2.833 unit. Penjualan disumbang besar dari sector pertambangan (55,13%) yang turun 30,35% yoy dari 2.243 jadi 1.562 unit, kehutanan (7,94%) turun 40,31% yoy jadi 225 unit, konstruksi (14,86%) turun 26,14% yoy dan agribisnis (22,06%) turun 38,36% yoy. Sementara itu,produksi batubara PT Pamapersada di 11M09 naik 14,39% yoy dari 54,2 juta jadi 62 juta ton dan pemindahan tanah (overburden removal) naik 33,94% yoy dari 417,4 juta jadi 545,7 juta bcm. Sedangkan produksi batubara PT Dasa Eka Jasatama turun 35,09% yoy dari 3,38 juta jadi 2,19 juta ton.

IPO 13 Emiten Serap Dana Rp3,835 Triliun
Selama tahun 2009 telah berhasil menghimpun dana Rp3,835 triliun dari penawaran saham perdana (IPO) yang dilakukan 13 emiten hingga bulan Desember ini.

Indosat Raih Lagi Sebagai Perusahaan Terpercaya
Indosat (ISAT) kembali memperoleh penghargaan sebagai salah satu perusahaan Terpercaya The Indonesian Institute For Corporate Governance menjelang tutup tahun 2009.

Hanson Aktif Cari Mitra
PT Hanson International Tbk (MYRX) merencanakan untuk pengambilalihan saham PT Apinus Rama yang bergerak dalam bidang industri tabung gas LPG 3KG pada 2010.

Citicorp Bisa Dapat Saham Apexindo
Citicorp punya opsi memiliki 11,75% saham Apexindo, karena memberikan pinjaman US$ 532,22 juta kepada MIRA.

Saham Marger RMBA dan BATI Listing 4 Januari
Saham hasil merger RMBA dengan BATI akan segera memulai perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 4 Januari mendatang.

Dirut ADRO Lepas 2,5 Juta Saham
Direktur Utama PT Adaro Energy Tbk (ADRO) Garibaldi Thohir, melepas 2,5 juta saham ADRO yang dia miliki.

OKAS Tetapkan Harga Teoritis Rp 507 per Saham
PT Ancora Indonesia Resources Tbk (OKAS) telah menetapkan harga teoritis untuk saham bonus yang akan mereka bagikan, yakni Rp 507,05 per saham.

Sumber: Investordaily, inilah.com, detik.com & Market Flash, kontan, Bloomberg, Reuters, CNBC
www.strategy.co.id

No comments:

Post a Comment