Produsen ban dunia, Michelin disebut-sebut pelaku poasar akan memebli 44% saham PT Gajah Tunggal Tbk (GJTL) milik Denham Pte Ltd. Michelin yang kini menguasai 10% saham perseroan akan meningkatkan kepemilikannya hingga 54%. Kabar di pasar menyebutkan, harga GJTL kini sangat murah dengan PR dua kali. Harga GJTL pun berpeluang menuju Rp700.Sementara itu, pada penutupan perdagangan bursa kemarin, harga saham GJTL ditutup naik Rp35 ke Rp520.
Saham PT Budi Acid Jaya Tbk (BUDI) dikabarkan sedang diakumulasi oleh broker asing. Perseroan disebut-sebut menjajaki akuisisi pabrik gula sehingga memerikan nilai tambah bagi perusahaan. Pasalnya, konsumsi gula di Indonesia sangat tinggi. Harga BUDI berpeluang menguat menuju Rp285 dalam jangka menengah. Proyek biogas perseoran pun akan beroperasi tahun ini dan memberikan kontribusi bagi perusahaan.Pada penutupan perdagangan bursa kemarin, harga saham BUDI ditutup naik Rp20 ke Rp235.
IHSG dibuka melemah ke 2.572 di awal sesi perdagangan mengikuti penurunan indeks saham regional Asia, meski Wall Street ditutup menguat, berkat penguatan dolar AS akibat imbas penurunan rating Yunani semalam, yang mendorong investor risk averse. Harga minyak
Saham-saham di bursa Wall Street menguat terbatas setelah keluarnya laporan keuangan sejumlah perusahaan yang lebih baik dari ekspektasi. Outlook yang optimistis kembali ditunjukkan investor. Pada perdagangan Rabu (17/2/2010), indeks Dow Jones industrial average ditutup menguat 40,43 poin (0,39%) ke level 10.309,24. Indeks Standard & Poor's 500 menguat 4,64 poin (0,42%) ke level 1.099,51 dan Nasdaq menguat 12,10 poin (0,55%) ke level 2.226,29.
Rupiah Menguat, Asing Beralih ke Emerging Market
Nilai tukar rupiah Kamis (18/2) diperkirakan terus menguat. Hal ini dipicu meningkatnya minat asing terhadap aset investasi di negara berkembang, seperti Indonesia.
Lembaga pemeringkat Standard & Poor's diyakini akan segera menaikkan peringkat Indonesia jika melihat perbaikan infrastruktur yang selalu digembar-gemborkan pemerintah Indonesia selama ini berjalan dengan baik. Namun menurut Ekonom Danareksa Research Institute Purbaya Yudhi Sadewa, lembaga pemeringkat ini belum menaikkan peringkat Indonesia karena terganjal kasus bailout Bank Century bukan permasalahan ekonomi Indonesia yang dianggap telah sehat.
Dana Moneter Internasional (IMF) kembali akan menjual 191,3 ton emasnya ke pasar untuk memperkuat keuangannya. Rencana IMF itu langsung membuat surut harga emas yang sebelumnya sempat melonjak. IMF dalam pernyataannya menegaskan, akan segera memulai fase program penjualan emas ke pasar total 403,3 ton yang sudah disetujui pada September tahun lalu. IMF sebelumnya telah menjual 212 ton emasnya ke bank sentral sejumlah negara seperti India, Maurities dan Sri Lanka. India membeli 200 ton emas, Mauritius 2 ton dan Sri Lanka 10 ton.
CPRO Tunjuk Houlihan Lokey Tangani Obligor
CP Prima ternyata telah menunjuk Haulihan Lokey, lembaga keuangan asal Hongkong sebagai penasihat keuangan spesialis restrukturisasi obligasi dengan obligor.
INCO Resmi Terima Surat Undur Arif Siregar
INCO mengakui telah menerima surat pengunduran diri Arif Siregar, Predisen Direktur INCO. Untuk itu, INCO selenggaran RUPS LB pada 5 Maret ini.
Naik 4,3%, Asing Net Buy BUMI Cuma Rp95,77 Jt
Isu pajak masih hangat di saham BUMI, namun pergerakan saham batubara ini tetap liar. Terbukti, pada perdagangan kali ini saham BUMI ditutup naik 4,30% ke Rp2.425.
Kepemilikan Bakrie di Energi Tinggal 28%
Berdasarkan prospektus rights issue yang dipublikasikan akhir tahun lalu, BNBR masih menguasai 45,01% saham ENRG secara langsung dan tak langsung.
Menunggu Panen Hasil Tanam Lahan Sawit TBLA
TBLA akan mengalokasikan belanja modal sebesar US$ 25 juta untuk memperluas lahan kelapa sawit.
Nasabah Danatama Kuasai 25% Saham BIPI
Danatama Makmur membantah memiliki 25,01% saham BIPI. Saham tersebut adalah milik nasabah Danatama.
Harga Minyak Sawit Mentah Menggelegak
Kenaikan harga CPO akan mengerek pendapatan emiten perkebunan.
Komisaris Optima Jadi Tersangka
Tim penyidik Mabes Polri meminta Harjono Kesuma, Komisaris Utama OKCM, datang ke Mabes Polri untuk dimintai keterangan.
Economic: Ekonomi Indonesia Masuk Tahap Ekspansi
Perekonomian Indonesia diperkirakan sudah masuk dalam fase ekspansi dan akan berlangsung hingga 7 tahun mendatang, dengan potensi pertumbuhan pada tahun ini menyentuh 6%. Ekonom Dana Reksa Research Institute, mengatakan fase ekspansi ekonomi Indonesia selama 7 tahun termasuk lama apabila dibandingkan dengan rata-rata negara-negara lain yang membutuhkan waktu lebih pendek.
Economic: Pemerintah Tetapkan 3 Sektor Prioritas
Sektor energi, transportasi, dan telekomunikasi akan menjadi fokus utama pemerintah dalam pembangunan infrastruktur periode 2010-2014. Untuk mempercepat pembangunan seluruh proyek infrastruktur, yang alam 5 tahun ke depan diperkirakan membutuhkan total dana investasi Rp2.000 T, akan diterbitkan instruksi presiden (inpres).
Economic: Tunggakan Pajak Turun jadi Rp44 Triliun
Dirjen Pajak Mochamad Tjiptardjo mengungkapkan, total tunggakan pejak per 17 Februari 2010 mencapai Rp44 triliun. Jumlah tunggakan itu menyusut dibandingkan data per 31 Desember 2009 yang mencapai Rp51 triliun.
Energy: PLN Jajaki Emisi Obligasi Rp19 Triliun
PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) menjajaki penerbitan obligasi internasional (global bonds) dan obligasi rupiah senilai total US$2 miliar atau sekitar Rp19 triliun tahun ini. Dana hasil emisi surat utang tersebut akan digunakan untuk membaiayai proyek pembangkit listrik.
Banking: Laba Bank Lampaui Kredit
Perbankan mendulang untung dari momentum kesepakatan penurunan suku bunga deposito dengan menahan pemangkasan bunga kredit, sehingga laba perbankan tahun lalu melonjak lebih besar dibandingkan ekspansi kredit. Berdasarkan data BI per Desember 2009 pendapatan rata-rata operasional perbankan lebih besar dibandingkan dengan kuartal sebelumnya, yakni dari Rp74,1 T dari semula Rp70,6 T.
ISAT: Tunjuk 5 Underwriter
Manajemen PT Indosat Tbk (ISAT) menunjuk lima penjamin emisi untuk menangani rencana penerbitan obligasi berkisar US$ 600 juta- US$ 750 juta pada tahun ini. Beberapa eksekutif yang mendengar informasi tersebut mengatakan kelima underwriter tersebut yaitu Citi, DBS Vickers, Deutsche Bank, HSBC, dan RBS. Dana hasil penerbitan obligasi tersebut akan digunakan untuk membiayai belanja modal dan membiayai kembali utang yang akan jatuh tempo pada Oktober dan November tahun ini.
PICO: Raih Penjualan Rp607 Miliar
PT Pelangi Indah Canindo Tbk (PICO) mencetak pendapatan belum diaudit akhir 2009 sebesar Rp607 miliar atau naik tipis dibandingkan realisasi tahun sebelumnya Rp600 miliar. Kenaikan pendapatan dipicu peningkatan penjualan tabung gas perseroan.
BNBR: Saham di Energi Terdilisu 15%
Kepemilikan saham PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR) di Energy Mega Persada Tbk (ENRG) berkurang 15,08% menjadi 28,12%, dari sebelumnya 43,2%. Dilusi itu terjadi setelah Energi Mega merampungkan penerbitan sahan baru (right issue). BNBR telah mengeksekusi sekitar 4,9 dari 26,18 miliar saham baru yang diterbitkan Energi Mega. Harga pelaksanaannya Ro185 per saham. BNBR telah menggelontorkan dana Rp912 miliar.
PTBA: Gandeng South African Synthetic
PTBA sedang mengintensifkan pembahasan kerja sama dengan South African Synthetic Oil Ltd (SASOL) untuk memproduksi batubara cair menajdi bahan bakar minyak. SASOL membutuhkan cadangan batubara sebanyak 2 miliar ton untuk dicairkan menjadi minyak dalam kurun waktu 30 tahun. Namun demikian, pihaknya belum bersedia menyebutkan nilai investasinya, karena masih penjajakan kerja sama tahap awal.
BBTN: Tunjuk 3 Penjamin Emisi Bond
PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) menunjuk 3 penjamin pelaksana emisi obligasi XIV senilai Rp 1,5 triliun - Rp 2 triliun yang akan diterbitkan sebelum pertengahan tahun. Ketiga penjamin emisi tersebut yaitu PT Mandiri Sekuritas, PT Indopremier Securities, dan PT Bahana Securities. Sebelumnya, BTN telah mengundang 10 perusahaan efek guna mengikuti seleksi.
CPRO: Dapat Restu Penundaan Bayar Obligasi Hingga Juni 2010
PT Central Proteinaprima Tbk (CPRO) berhasil memperoleh restu dari para kreditur untuk menunda pembayaran cicilan obligasi global hingga akhir Juni mendatang. Albert Sebastian, Sekretaris Perusahaan CPRO, mengatakan perjanjian standstill atau penundaan pembayaran antara CPRO dengan pemegang obligasi Blue Ocean Resources telah menjadi efektif. Perjanjian tersebut berlaku hingga 28 juni 2010.
BDMN: Danamon Spin Off Syariah Tahun 2012
Bank Danamon berniat memisahkan atau spin off unit usaha syariah (UUS) menjadi Bank Danamon Syariah. Langkah ini merupakan strategi untuk lebih fokus di industri perbankan syariah. Rencananya, Danamon akan merealisasikan rencana tersebut pada tahun 2012 mendatang. Dan sambil menunggu terealisasinya rencana tersebut, Danamon akan melakukan sejumlah persiapan diantaranya terkait ketersediaan SDM, caranya yaitu dengan merekrut 13.000 karyawan baru.
BMRI: Divestasi Saham BNI dan Mandiri Tertunda 3 Tahun
Kementerian BUMN menyatakan izin dari pemerintah dan DPR untuk right issue PT Bank Negara Indonesia Tbk dan PT Bank Mandiri Tbk memerlukan waktu hingga 3 tahun. Sekretaris kementerian BUMN menuturkan hingga saat ini pemerintah yang diwakili oleh tim privatisasi belum memasukkan BNI dan Mandiri sebagai BUMN yang diprivatisasi. Lamanya waktu yang dibutuhkan itu terhitung sejak nama BUMN diajukan oleh tim privatisasi.
BEI Cabut Suspensi Waran Seri II UNSP
PT Bursa Efek Indonesia telah mencabut suspensi waran seri II PT Bakrie Sumatera Plantations Tbk (UNSP-W) hari ini diperdagangan pasar tunai.
Sumber: Reuters, Bloomberg, Inilah.com, detikfinance.com, kontan
globalmarketstrategist.blogspot.com
No comments:
Post a Comment