Harga saham PT Asiaplast Industries Tbk (APLI) berpeluang menuju Rp100 dalam jangka pendek.
Perusahaan asal Singapura disebut-sebut sedang melirik perseroan, karena kerjasama kedua belah pihak sudah berlangsung sejak lama. Selain itu, ekspansi ke mancanedara juga mendorong rencana investor asing untuk membeli saham perseroan. Kabar di pasar pun menyebutkan, harga penawaran berada pada kisaran Rp100-150.Pada penutupan perdagangan bursa kemarin, harga saham APLI ditutup naik Rp2 ke Rp66.
PT Moderland Relaty Tbk (MDLN) disebut-sebut pelaku pasar segera menggandeng mitra strategis asing untuk mengerjakan proyek apartemen menengah keatas di Jakarta yang selama ini tertunda. Perseroan juga dikabaran akan meggenjot proyek komersial baru di Tangerang. Momentum itu akan dijadikan penguatan harga saham perseroan menuju Rp150-200 dalam waktu dekat.Sementara itu, pada penutupan perdagangan kemarin, harga saham MDLN ditutup naik Rp8 ke Rp120.
Di tengah pergerakan bursa-bursa regional yang variatif, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) memilih bergerak di teritori negatif. Sementara rupiah masih bisa bertahan menguat tipis.Pada perdagangan Kamis (25/2/2010) pukul 09.15 waktu JATS, IHSG tercatat melemah 15,471 poin (0,60%) ke level 2.563,945. Saham-saham berkapitalisasi besar pagi ini melemah sehingga membuat IHSG terus terpuruk.Sementara nilai tukar rupiah bergerak melemah tipis ke level 9.355 per dolar AS, dibandingkan penutupan kemarin di level 9.340 per dolar AS.Bursa-bursa regional bergerak variatif meski Wall Street tadi malam menguat merespons pernyataan Gubernur Bank Sentral AS Ben Bernanke. Indeks Nikkei-225 yang sempat dibuka menguat akhirnya menutup sesi I dengan pelemahan tipis 19,04 poin (0,19%) ke level 10.179,79. Indeks Hang Seng dibuka masih menguat tipis 88,92 poin (0,43%) ke level 20.556,66.
Akhir Pekan, Rupiah Masih Tertekan
Nilai tukar rupiah pada perdagangan Kamis (25/2) masih cenderung melemah. Hal ini akibat adanya tekanan indeks saham serta meningkatnya kebutuhan dolar AS domestik.
ITMG Cetak Laba Bersih Naik 42,83%
PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) selama 2009 mencetak pertumbuhan laba bersih hingga 42,83% menjadi US$335,551 juta ketimbang 2008 hanya US$234,925 juta.
AUTO Catatkan Laba Bersih Naik 39% pada 2009
PT Astra Otoparts Tbk (AUTO) mencatatkan laba bersih sekitar Rp786,265 miliar atau naik 39% pada 2009 dibanding periode sama sebelumnya Rp566,025 miliar.
PT Bank Permata Tbk mencetak laba bersih Rp 486 miliar pada tahun 2009, atau hanya naik tipis 5% dibandingkan laba bersih tahun 2008 yang sebesar Rp 461 miliar.
Samuel: SMCB Upgrade, Rekomendasi Beli
SMCB mencatat kinerja positif sepanjang 2009 dimana pendapatan, laba kotor, dan operasional tumbuh 11%, 15%, dan 40%. Untuk itu, Samuel Indonesia merekomendasikan beli.
Rencana Akuisisi, BHIT Masih Negosiasi
PT Bhakti Investama Tbk (BHIT) masih dalam tahap negosiasi untuk pembelian perusahaan tambang batubara. Rencana ini untuk memperluas lini bisnis perseroan.
Astra: Penjualan Motor Honda Turun 6%
Penjualan motor Honda dari PT Astra International Tbk (ASII) mencatatkan penjualan sekitar 2,874,576 unit pada 2009 atau turun 6% dibanding 2008 sekitar 2,701,278 unit.
Penjualan CPO Lonsum Naik 5,7%
PP London Sumatra Indonesia Tbk (Lonsum/LSIP) berhasil mencatatkan penjualan minyak sawit (CPO) sebanyak 374.134 ton atau naik 5,7% dari 2008.
Bursa Efek Indonesia mengakui, jika ada saham
emiten yang naik kencang tidak serta merta langsung masuk dalam Unusual Market Activity alias UMA, namun dilihat dulu apakah kenaikannya wajar atau tidak.
Penerbitan obligasi pada tahun ini diperkirakan tidak secerah 2009. Salah satu penyebabnya, penerbit obligasi di 2009 banyak yang rapid adjustment pada tahun ini.
Global Mediacom Buyback 10 Jt Saham
PT Global Mediacom Tbk (BMTR) berhasil melakukan buybcak sebanyak 10 juta saham hingga tanggal 17 Februari 2010
Laba Bersih Astra Graphia Naik 7%
PT Astra Graphia Tbk (ASGR) berhasil mencatatkan laba bersih sebesar Rp66,95 miliar di tahun 2009 atau hanya naik 7,14%.
Target Bayan dari Bisnis Briket Batubara
BYAN akan membuka tambang batubara baru untuk meningkatkan produksinya menjadi 13,5 juta ton.
BAPA Berniat Akuisisi Perusahaan Properti
Setelah batal diakuisisi Penton International Ltd., BAPA malah berniat mengakuisisi perusahaan properti lokal di Jawa.
ENRG Targetkan Produksi Migas Tumbuh 15%
Memanfaatkan momentum kenaikan harga minyak dunia, ENRG mengincar produksi migas 20.485 barel sehari.
Multipolar Ngotot Mau Bundel & Pecah Saham
Multipolar ingin menerbitkan saham baru melalui rangkaian penggabungan nilai saham dan pemecahan nilai saham.
Menguatnya saham Bhakti Investama Tbk (BHIT) pada penutupan perdagangan kemarin naik 24% ke Rp620 ternyata dimotori oleh broker milik perusahaannya Bhatkti Securities.
Banking: BI Tekan Bunga Kredit
Bank Indonesia (BI) siap menekan bunga kredit perbankan ke level kompetitif agar pelaku usaha mampu bersaing menghadapi perdagangan bebas Asean-China. BI juga memperluas akses kredit sektor manufaktur.
Economic: Inflasi Februari Diperkirakan Turun - BI
Bank Indonesia memperkirakan laju inflasi pada bulan ini tidak akan setinggi Januari, seiring dengan penguatan nilai tukar rupiah dan berkurangnya
tekanan harga, ungkap Hartadi A. Sarwono, Deputi Gubernur Senior BI.
Politic: Hari ini pansus Century laporan ke Badan Musyawarah DPR
Panitia Khusus DPR tentang Hak Angket Bank Century, Kamis (25/2) sekitar pukul14.00, akan menyerahkan laporan akhir ke Badan Musyawarah atau Bamus
DPR. Hasil kerja Pansus ini dibawa ke Sidang Paripurna DPR, Selasa pekan depan.
Economic: BI Sesalkan Pandangan Fraksi Pansus Century Abaikan Faktor Krisis
Bank Indonesia (BI) menyesalkan karena sebagian besar pandangan fraksi-fraksi di Pansus Hak Angket Century mengabaikan faktor krisis dalam penyelamatan Bank Century pada November 2008. Direktur Perencanaan Strategis dan Hubungan Masyarakat BI Dyah Makhijani mengatakan, BI menyesalkan proses investigasi yang terjadi di dalam Pansus terfokus kepada aspek kebijakan, dan gagal mengungkap dugaan adanya aliran dana Bank Century yang menjadi tujuan awal pembentukan Pansus.
Mining: Produksi Baja Dunia Naik 25,5%
Produksi baja dunia pada Januari 2010 melonjak 25,5% dibandingkan bulan yang sama tahun lalu, dari 86 juta ton menjadi 109 juta ton. Kenaikan produksi itu mendongkrak tingkat pemanfataan kapasitas tarpasang produsen baja di 66 negara di dunia menjadi 72,9% pada Januari 2010 dibandingkan bulan yang sama 2009 sebesar 61,3%. Pada bulan pertama 2010, Tiongkok yang merupakan produsen baja terbesar dunia mencatat pertumbuhan produksi 18,2% menjadi 48,7 juta ton. Produksi baja di Eropa melonjak 27,7%.
LSIP: Penjualan Sawit Naik 5,7%
PT PP London Sumatra Tbk (LSIP) mencatat peningkatan penjualan kelapa sawit sepanjang 2009 sebesar 5,7% menjadi 374.134 ton. Sedangkan penjualan inti sawit meningkat 14,2% menjadi 93,796 ton dan penjualan tandan buah segar (TBS) turun 6,3%. Adapun penjualan karet perseroan turun 3,3%,karena
melemahnya perminatan dan dan produksi karet. Tahun lalu, penjualan perseroan didominasi oleh penjualan domestik sebesar 86%. Sekitar 41% di antaranya dijual kepada induk perusahaan, PT Salim Ivomas Pratama, anak usaha PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF). Sedangkan 45% dijual kepada pihak ketiga di pasar domestik dan sisanya 14% untuk diekspor. Sepanjang 2009 LSIP mencatat kenaikan CPO sebesar 10,5% dari 341.533 ton menjadi 377.505 ton.
BSDE: Lepas saham pada harga diskon
Perusahaan properti di bawah bendera Grup Sinar Mas PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) malam ini mulai menawarkan 1,53 miliar saham atau 14% saham kepada investor melalui penjualan secara langsung (private placement) pada harga Rp600-Rp750 per saham. Jika mengacu pada harga penutupan saham BSDE sore ini yang ditutup melemah ke level Rp780 per saham, berarti saham emiten properti itu ditawarkan pada harga diskon 3,85%-23%.
BMRI: Bank Mandiri Ekspansi Kredit Rp 40 Triliun
PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) menargetkan ekspansi kredit sebesar Rp 40 triliun. Perseroan mematok target kredit pada tahun ini sebesar 15%-20%. Dan, Bank Mandiri menargetkan DPK tahun ini tumbuh 10%-13%. Terkait ekspansi bisnis, perusahaan akan tetap fokus pada ekspansi organik karena dinilai
cukup menjanjikan dan jauh lebih besar.
PGAS: Segera Bangun Terminal Penerima LNG
PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) segera membuka tender engineering, procurement dan construction (EPC) untuk pembangunan terminal penerima LNG yang ada di Jawa Barat. Pembangunan terminal penerima penerima LNG akan segera dibangun, setelah sebelumnya PGN dan Pertamina menyepakati pembagian kepemilikan di perusahaan patungan yang akan dibentuk. Dalam proyek tersebut, PGN menguasai 40% saham dan 60% dimiliki oleh Pertamina dengan nilai total investasi keseluruhan sebesar US$ 150 juta.
BTPN: Terbitkan Obligasi Rp750 M
PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk berencana menerbitkan obligasi senilai Rp750 M pada semester I tahun ini untuk mendanai ekspansi. Dirut BTPN mengungkapkan obligasi tersebut terdiri dari beberapa tranche dengan tenor berkisar 3 tahun hingga 5 tahun.
ADMF: Akan membagikan dividen 20%
ADMF mencetak kinerja gemilang pada tahun 2009 lalu. ADMF berencana membagikan dividen sekitar 20% dari laba tahun buku 2009, sebesar Rp1.212
miliar .
BTEL: Jajaki Vendor Financing
PT Bakrie Telecom Tbk (BTEL) membuka opsi vendor financing sebagai alternatif lain pembiayaan di luar penerbitan obligasi senilai US$ 200 juta yang diharapkan dapat terealisasi tahun ini. Direktur Keuangan BTEL Jastiro Abi mengatakan perseroan mendapat tawaran dari Huwawei yang selama ini
menjadi mitra perseroan.
INAF: Incar Proyek Rp800 Miliar
PT Indofarma Tbk (INAF) mengincar proyek pengadaan obat-obatan danalat kesehatan dari pemerintah sebesar Rp800 miliar sepanjnag 2010. Nilai perolehan proyek ini naik sekitar 33% dibandingkan realisasi tahun lalu Rp600 miliar. Sebelumnya Indofarmaberniat membangun pabrik farmasi senilai Rp120 miliar tahun ini. Pabrik baru ini merupakan kerja sama operasi dengan salah satu perusahaan farmasi lokal.
Sumber: Bloomberg, Inilah.com, investordaily, detikfinance.com+Market Flash, kontan
globalmarketstrategist.blogspot.com
No comments:
Post a Comment