Monday, March 1, 2010

Universal Broker Indonesia Securities Weekly Equity Newsletter Vol. 395

Market Review
Kombinasi antara faktor negatif dari dalam dan luar negeri mendorong IHSG ditutup melemah dan investor asing masih membukukan net sell unuk pekan ke 4 di pekan lalu. Kekhawatiran terhadap krisis keuangan di Eropa setelah lembaga pemeringkat Moodys dan S&P 500 mengancam akan menurunkan rating kredit Yunani jika dalam 30 hari ini tidak dapat menurunkan defisit anggaran, lemahnya sejumlah data ekonomi dari AS (Consumer Confidence, Existing Home Sales) hingga IFO Jerman memicu kekhawatiran pemulihan ekonomi global tidak sekuat perkiraan pasar, mendorong investor memburu dolar AS yang menurunkan daya tarik untuk saham dan komoditi global (minyak terkoreksi ke $77 dari level tertinggi $80,57 di awal pekan lalu). Dari dalam negeri kekhawatiran investor terhadap hasil akhir pansus Bank Century dirilis 2 Maret 2010, dimana sebelumnya pandangan pansus Bank Century menunjukkan adanya indikasi tindak pidana korupsi menyeret sejumlah nama pejabat bank sentral dan pemerintah, diikuti isu penunggakan pajak oleh PT Bumi Resources Tbk (BUMI) dan anak usahanya, perpecahan koalisi partai Demokrat dan Golkar yang dapat menganggu kinerja pemerintahan SBY-Boediono, sempat picu aksi penjualan saham di pasar domestik. Laporan private placement PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) di harga Rp 600 (dari penutupan harga Rp 780 pada 24 Februari) mendorong aksi panik penjualan oleh investor, ikut membebani kinerja IHSG di akhir pekan menjelang liburan hari Maulud Nabi Muhammad SAW. Meski laju penurunan IHSG dapat dibatasi oleh sejumlah laporan keuangan emiten per kuartal 4 2009 di pekan lalu, diantaranya menunjukkan kinerja yang lebih baik dari periode sebelumnya dan testimony setengah tahunan Chairman Fed Bernanke di hadapan Kongress bahwa suku bunga yang rendah masih diperlukan untuk mendorong pertumbuhan. IHSG terkoreksi tipis 5,346poin (-0,2%), di posisi 2549,03. Investor asing bukukan net sell Rp 1,3944 triliun miliar pekan
lalu, net sell Rp 2,418 triliun (15-19 Feb) dannet sellRp 1,594 miliarpekan sebelumnya.

Indeks saham MSCI Asia Pasific meningkat di pekan lalu, mendorong indeks MSCI Asia Pasific mengalami kenaikan tertinggi dalam 7 pekan karena meredanya kekhawatiran Federal Reserve akan menaikkan suku bunga untuk menahan laju inflasi. Chairman Fed Ben Bernanke dalam testimony di hadapan Kongress mengatakan suku bunga yang rendah diperlukan untuk menopang pertumbuhan. Indeks MSCI menguat 2,4% menjadi 118,07. Indeks telah terkoreksi turun 6,9% dari level tertinggi 17bulan pada 15 Januari lalu. Indeks saham Hang Seng Hong Kong menguat 3,6% di pekan lalu, karena laporan pertumbuhan HK tercatat diatas perkiraan pasar. Nikkei 225 average hanya menguat 0,1% menjadi 10.126,03 karena laporan ekspor dan output industri Jepang naik di bulan lalu. Indeks komposit Shanghai naik 1,1%, setelah berakhirnya liburan Imlek, karena pemerintah mengatakan akan melanjutkan support untuk industry dan permintaan global.         
     
IHSG Outlook
Kinerja IHSG di pekan ini, masih terbebani oleh kekhawatiran terhadap hasil akhir Pansus Bank Century yang akan dirilis 2 Maret 2010 dapat menyeret sejumlah nama pejabat berwenang dari mantan pembuat kebijakan moneter hingga pemerintahan sebagai indikasi tindak pidana korupsi, dimana dapat menganggu kinerja pemerintahan dan mendorong isu reshuffle Kabinet Indonesia Bersatu II (KIB II) dan isu penunggakan pajak oleh PT Bumi Resources Tbk (BUMI) dan anak usahanya (dirut PT KPC telah dicekal pekan lalu) yang masih membebani kinerja saham grup Bakrie, dapat membebani kinerja IHSG di pekan ini. Sementara kekhawatiran terhadap kenaikan suku bunga dari China hingga India dan mahalnya valuasi saham regional, ikut membebani kinerja IHSG. Meski potensi penurunan IHSG diperkirakan terbatas, berkat prediksi inflasi RI bulan lalu akan naik 0,3%/0,4% dan BI Rate akan tertahan di 6,5% awal pekan ini, musim earning saham lokal per Q4 2009, meredanya kekhawatiran terhadap isu suku bunga AS paska testimony Fed Bernanke, kenaikan harga komoditas dan laporan bantuan Negara Uni Eropa kepada Yunani sebesar 34 miliar euro.

Global  Outlook
Indeks saham regional Asia dan Wall Street diperkirakan dapat melanjutkan trend kenaikan di pekan ini, berkat laporan positif dari detail bantuan sejumlah Negara di Eropa sebesar 34 miliar euro kepada Yunani dan meredanya kekhawatiran terhadap kenaikan suku bunga AS setelah data inflasi dan sejumlah data ekonomi AS tercatat dibawah ekspektasi pasar yang mendukung pernyataan Fed Bernanke di pekan lalu. Meski di pekan lalu kinerja Wall Street (menguat 2,5% di bulan lalu) yang sedikit melemah gagal menyamai kinerja indeks saham MSCI Asia Pasific yang mengalami kenaikan, dari kejutan penurunan data consumer confidence AS bulan lalu dan Durable Goods bulan Januari memberikan signal pemulihan ekonomi mungkin telah kehilangan momentum, dapat membatasi laju kenaikan indeks saham global pekan ini. Fokus pasar pada pekan ini mengarah kepada perkembangan krisis di Yunani (rencana penjualan obligasi pemerintah Yunani) setelah mendapatkan ancaman dari Moodys dan S&P untuk rating kredit Yunani jika gagal menurunkan deficit anggaran dalam program 30 hari hingga data tenaga kerja AS (prediksi payroll merosot ke -50K, unemployment naik ke 9,8%), bilamana hasilnya tercatat di bawah ekspektasi pasar dapat meningkatkan kekhawatiran terhadap resesi double dip dan menurunkan daya tarik untuk saham dan komoditi (trend harga minyak bullish; target $ 84/90)

Oil Weekly: Trend bullish, Stochastic crossup buy, MACD bullish


 












Technical Analysis:
IHSG mendapatkan signal negative dari pola candle doji star(indikasi bearish reversal yang lemah), bertahandibawah 10-week MA (2.562),  stochastic crossingdown, MACD bullish, ADX terkoreksi (momentum kenaikan lemah), dan gagal ditutup diatas trendline resistance di 2.569, seharusnya menunjukkan potensi kenaikan terbatas. IHSG mendapatkan support di 2.462 (channel support), jika ditutup diatas  2.574 (fibo 76.3%) & 2.5659 (channel top) dapat mengarahkan IHSG ke menguat ke 2.619/2.6 Hitungan EW: pola kenaikan IHSGini merupakan pola wave koreksi minor iiidalam 3/5,untuk target 2.584/.623, selama support 2431 tidak tembus.Sell 2.580 (0 poin). Sell on rally 2.600/2.619 target 2.480 stop 2.635. 
Resistance: 2625.96/2602.18/2587.66/2563.88. PP  2554.62
Support    : 2525.58/2516.32/2507.06/2483.28
PT Universal Broker Indonesia Securities (TF) UBI Newsletter Vol 395
globalmarketstrategist.blogspot.com

No comments:

Post a Comment