PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) siap membanjiri pasar obat-obatan dengan rencana meluncurkan sekitar 10-15 produk baru.Perseroan juga tengah membidik satu atau dua perusahaan sejenis untuk diakuisisi. Kalbe juga menganggarkan capex sekitar Rp300-500 miliar, termasuk capex anak usaha, PT Enseval Putera Megatrading Tbk (EMPT).Rencana tersebut akan menggerek saham Kalbe. Sementara itu, pada penutupan perdagangan bursa kemarin harga saham KLBF ditutup turun Rp10 ke RP1.680.
Kabar di pasar menyebutkan, penguatan harga saham Bakrie Telecom masih dinilai cukup lebar dengan nilai ideal Rp185.Harga saham BTEL masih cukup murah dan pergerakannya jauh tertinggi dibandingkan saham satu sektor dan Grup Bakrie lainnya. Kinerja keuangan tahun 2009 diperkirakan cukup bagus seiring dengan kemajuan bisnis seluler.Pada penutupan perdagangan bursa kemarin, harga saham BTEL ditutup stagnan di level Rp144 per saham.
IHSG pada perdagangan Rabu (10/3/2010) diprediksi bergerak fluktuatif dengan kecenderungan melemah tipis. Apalagi sebagian besar bursa-bursa utama dunia juga sudah mengalami koreksi.
Bursa Wall Street kemarin juga ditutup menguat tipis saja. Melorotnya saham-saham komoditas seiring melemahnya harga komoditas menutup kenaikan yang dicetak saham-saham sektor telekomunikasi dan industri. Pada perdagangan Selasa (9/3/2010), indeks Dow Jones ditutup menguat tipis 11,86 poin (0,11%) ke level 10.564,38. Indeks Standard & Poor's 500 juga menguat tipis 1,95 poin (0,17%) ke level 1.140,45 dan Nasdaq menguat tipis 8,47 poin (0,36%) ke level 2.340,68. Harga emas di $ 1.121/troy ons, minyak di $ 80.61/barel. Rupiah berada di Rp 9.185 di sesi Jakarta hari ini. Bursa Tokyo mengawali perdagangan Rabu dengan koreksi. Indeks Nikkei-225 dibuka melemah tipis 11,80 poin (0,11%) ke level 10.555,85.
Bhakti Investama Akan Lepas 10% Saham
PT Bhakti Investama Tbk (BHIT) berencana menambah modal perusahaan dengan melepas 10% saham baru tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD).
BANGUN 250 KM JALAN TOL DI PULAU JAWA, Jasa Marga Cari Dana Rp 25 T
PT Jasa Marga Tbk (JSMR) membutuhkan dana hingga empat tahun ke depan sedikitnya Rp 25 triliun untuk membangun 250 kilometer (km) jalan tol di Pulau Jawa. Sekitar 150 km di antaranya merupakan jalan tol Trans-Jawa.
Laba Bersih Lonsum Turun 23,7%
PT London Sumatra Indonesia Tbk (Lonsum) mencatatkan laba bersih sebesar Rp707,49 miliar di 2009 atau turun 23,72% dibanding perolehan 2008 senilai Rp927,55 miliar.
Laba Bersih Fajar Surya Wisesa Naik 675%
PT Fajar Surya Wisesa Tbk (FASW) berhasil mencatatkan laba bersih sebesar Rp276,73 miliar pada 2009 atau naik 675,13% dibanding perolehan 2008 sebesar Rp36,55 miliar.
Timah Targetkan Produksi 50 Rb Ton di 2010
PT Timah Tbk (TINS) merencanakan kapasitas produksi 2010 mencapai 50 ribu ton, sedikit lebih tinggi dari produksi 2009 sebanyak 49 ribu ton.
Sentul Tambah Modal Jadi Rp 13,5 T
Rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) PT Sentul City Tbk (BKSL) menyetujui rencana perseroan meningkatkan modal menjadi Rp 13,5 triliun dari sebelumnya Rp 4,25 triliun.
DPR Bahas Rencana Kenaikan TDL April
Komisi VII DPR-RI akan membahas rencana kenaikan Tarif Dasar Listrik (TDL) dengan pemerintah sekitar April 2010 mendatang.
CIMB Hitung TP PTBA Rp20.200
CIMB Securities Indonesia mempertahankan rating outperform untuk PT Perusahaan Bukit Asam (PTBA) dengan target harga Rp20.200 yang diperkoleh dari projek railway.
Imaculata Jual 160.000 Saham MIRA
Direktur PT Mitra International Resources Tbk (MIRA0 Imaculata Tri Marianti telah menjual 160.000 lembar pada 8 Maret 2010 kemarin.
Harga Tetap Tinggi Akibat Pasar Tak Likuid
Harga obligasi swasta di pasar sekunder bertahan di harga tinggi
Jaminan Obligasi APOL Sudah Tuntas
Oentoro Surya selaku pemegang saham utama Ayrus Prima dan Mandira Sanni Pratama memberikan jaminan pribadi atas fasilitas pinjaman APOL.
PTBA Berminat Membeli Saham Freeport
Bukit Asam memiliki dana internal yang cukup besar setelah mencetak laba bersih Rp 2,73 triliun pada tahun lalu.
ELTY Tawarkan 30% Proyek ke Investor Jepang
ELTY menawarkan kepada investor Jepang agar berinvestasi di proyek-proyek yang digarapnya.
UBS: Rupiah Tak Akan Tembus 9.000
Penguatan rupiah tak akan berlangsung lama. UBS Investment memperkirakan rupiah tak akan menyentuh level dibawah Rp 9.000 per dollar AS.
ANTAM Belum Melirik Saham Divestasi Freeport
PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) masih belum tertarik membeli saham divestasi PT Freeport Indonesia. Alasannya, karena ANTM sedang banyak kerjaan.
AALI Meremajakan Tanaman Kelapa Sawit
Selain peremajaan, pemupukan menjadi prioritas bagi AALI.
Bayan Resources Jamin Utang Anak usaha
PT Bayan Resources Tbk (BYAN) akan menjamin utang anak usahanya PT Wahana Baratama Mining (WBM) kepada J. Aron & Company.
Tambah Modal, Bhakti Investama RUPSLB 12 April
PT Bhakti Investama Tbk (BHIT) berencana mengadakan RUPSLB pada 12 April 2010, salam satunya membahas penambahan modal Perseroan.
Economic: Dalam Sebulan Utang RI Tambah Rp 27,58 Triliun
Dalam 1 bulan pertama di 2010, jumlah utang pemerintah bertambah Rp 27,58 triliun, dari Rp 1.590,66 triliun di akhir 2009 menjadi Rp 1.618,24 triliun di akhir Januari 2010. Dalam denominasi dolar AS jumlah utang pemerintah sampai akhir Januari 2010 mencapai US$ 172,8 miliar, naik dibandingkan posisi akhir 2009 yang besarnya US$ 169,22 miliar. Utang tersebut terdiri dari pinjaman US$ 65,36 miliar dan surat berharga US$ 107,44 miliar. Dengan menggunakan PDB Indonesia yang sebesar Rp 5.981,37 triliun, maka rasio utang Indonesia hingga Januari 2010 mencapai 27%.
Economic: Cadangan Fiskal Turun
Pemerintah menurunkan alokasi anggaran cadangan risiko fiskal menjadi Rp2 T dalam RAPBN-P 2010 yang penggunannya dikhususkan untuk cadangan stabilisasi harga pangan dan risiko kenaikan harga tanah (land capping). Dalam dokumen Nota Keuangan dan RAPBN-P 2010 disebutkan dana cadangan risiko fiskal turun dari Rp8,62 T dalam APBN 2010 menjadi Rp2 T. Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) menyebutkan pemerintah telah melakukan kajian terkait potensi risiko dari deviasi asumsi makro terhadap defisit anggaran negara.
Economic: Target PPN Impor Turun Rp19,71 T
Pemerintah menurunkan target penerimaan pajak PPN impor dalam RAPBN-P 2010, padahal sebelumnya pos penerimaan itu diharapkan dapat mengompensasi turunnya pemasukan dari pos bea masuk. Pendapatan dari pos bea masuk dipastikan turun akibat dari pemberlakuan ACFTA mulai tahun ini. Dari dokumen Nota Keuangan dan RAPBN-P 2010 yang diperoleh Bisnis beberapa waktu lalu, diketahui pemerintah menurunkan target setoran pajak pertambahan nilai (PPN) impor sebesar Rp19,71 T menjadi Rp82,45 T dari Rp102,17 T dalam APBN 2010.
Economic: Pemerintah Naikkan Target Dividen dari BUMN
Pemerintah menaikkan target penerimaan yang berasal dari bagian pemerintah atas laba BUMN (dividen) dalam RAPBN-P 2010 sebesar 16,7% atau naik Rp4 T menjadi Rp28 T dari target Rp24 T dalam APBN 2010. Dalam dokumen Nota Keuangan dan RAPBN-P 2010 dijelaskan kenaikan target setoran dividen BUMN itu disebabkan oleh adanya tambahan penerimaan dari kebijakan penetapan payout ratio PT PLN sebesar 53,3% dari total perkiraan laba bersih 2009 sebesar Rp7,5 T.
Mining: Harga baja diprediksi melonjak 50%
Harga produk berbasis baja, seperti elektronik, otomotif, peralatan rumah tangga, dan tabung elpiji diperkirakan naik mulai Mei, seiring dengan kenaikan harga baja canai panas (hot-rolled-coils/HRC) pada April. Berdasarkan proyeksi IISIA ( Iron and Steel Industry Association), harga baja HRC di dalam negeri akan menyentuh US$900 per ton pada Juni. Artinya, harga tersebut melonjak 50% dibandingkan dengan harga pada Januari sebesar US$600 per ton.
ASII: Kapitalisasi Grup Astra Geser Grup Bakrie
Kapitalisasi grup Astra telah mencapai Rp 265,72 trilliun atau 12,22% dari kapitalisasi BEI, mengalahkan kapitalisasi Grup bakrie yang hanya mencapai Rp Rp 80,41 triliun. Kaptalisasi grup Astra dipimpin oleh ASII, berikut adalah kapitalisasi pasar grup Astra:
1. ASII: Rp 162,95 Triliun
2. UNTR: Rp 57,2 Triliun
3. AALI: Rp 39,9 Triliun
4. AUTO: Rp 5,16 Triliun
5. ASGR: Rp 465,3 Triliun.
SMGR: Laba Bersih 2009 Rp 3,2 Triliun dan Ditargetkan Tumbuh 10% pada Tahun Ini
Pada 2009, PT Semen Gresik Tbk (SMGR) membukukan laba bersih sebesar Rp 3,2 triliun, dan pendapatan senilai Rp 14 triliun. Kenaikan didorong oleh peningkatan efisiensi perseroan serta kenaikan volume penjualan yang mencapai 18,2 juta ton. Dan, untuk tahun ini perseroan menargetkan pertumbuhan laba sebesar 10% dan penjualan naik 19%. Laba bersih tahun ini diperkirakan akan mengalami tekanan akibat ketatnya persaingan usaha.
JSMR: Laba 2009 Tumbuh 27,15%
JSMR memperkirakan realisasi laba bersih 2009 mencapai Rp900 miliar atau naik 27,15% dari laba bersih 2008 sebesar Rp707,79 miliar. Untuk 2010, pendapatan perusahaan pembangunan dan pengoperasian jalan tol ini ditargetkan mencapai Rp4,2 triliun. Direktur Utama Jasa Marga Frans Sunito mengatakan kenaikan realisasi laba bersih di 2009 ini didorong oleh mulai beroperasinya sejumlah tol baru.
PT Jasa Marga Tbk (JSMR) membutuhkan dana hingga empat tahun ke depan sedikitnya Rp25 triliun untuk membangun 250 km jalan tol di Pulau Jawa. Sekitar 150 km diantaranya merupakan jalan tol Trans-Jawa. Dengan ekuitas perseroan sekitar Rp6 triliun, porsi pinjaman perusahaan masih cukup besar. Sebagian proyek yang digarap perseroan menurut rencana dibiayai dari kas internal. Laba bersih perseroan sebelum di audit pada 2009 sekitar Rp900 miliar atau naik 27% dibanding 2008 sebesar Rp707,8 miliar. Angka itu melampaui target yang dipatok perseroan sebesar Rp750 miliar.
LPKR: Grup Lippo Akan Garap Taman Ria Senayan
Taman Ria Senayan, pusta hiburan yang dulu di tangani PT Ariobimi Laguna, namun sejak tahun 1998 terbengkalai akan segera dikelola oleh Grup Lippo. Theme Parke seluas 11 Ha ini akan dijadikan pusat bowling International dan perhotelan.
TLKM: Butuh Pinjaman Rp6-7 Triliun
PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) tahun ini membutuhkan pinjaman sekitar Rp6-7 triliun. Dana tersebut akan digunakan untuk modal kerja dan menyelesaikan utang yang jatuh tempo. Dirut Telkom Rinaldi Fimansyah mengatakan, dana pinjaman sebnayak Rp4 triliun siap dipenuhi oleh 4 bank lokal dan Rp2 triliun dari penebitan obligasi. Keempat bank tersebut adalah BRI, BNI, Bank Mandiri dan Bank Jabar Banten.
PTBA: Berminat Akuisisi Freeport Indonesia
PT Tambang Batubara Bukit Asam Tbk (PTBA) menyatakan minatnya dalam mengakuisisi 9,36% saham PT Freeport Indonesia (PTFI). Hal ini sehubungan dengan rencana Kementerian BUMN. Di sisi lain, perseroan menargetkan penjualan di 2010 naik sebesar 25-30%, karena anak usaha di Kalimantan sudah mulai berproduksi. Sementara untuk produksi naiknya sebesar 25%. Sebelumnya PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) masih belum mau memberikan tanggapannya mengenai rencana Kementerian BUMN yang mendorong perseroan untuk mengakuisisi saham di PT Freeport Indonesia (PTFI).
TINS: PT Timah minta penurunan setoran dividen 2009
PT Timah Tbk meminta Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menurunkan besaran angka setoran dividen mereka kepada pemerintah tahun 2009. Alasannya, sisa dividen yang harusnya disetor ke negara, bisa untuk modal pengembangan usaha mereka. Direktur Utama PT Timah Tbk Wahid Usman meminta kementrian BUMN menurunkan setoran dividen 2009 menjadi 30% dari sebelumnya dipatok 50% dari total laba bersih timah.
BBNI: Akan Rights Issue 13% Saham
BNI siap menerbitkan 13% saham baru (rights issue) pada 3Q-4Q10 guna memperkuat rasio modal (CAR). Untuk mendukung pelaksanaan rights issue, manajemen bank meminta pemerintah untuk menunda pelepasan 3% saham ke investor private.
BKSL: Tambah Modal Jadi Rp13,5 Triliun
RUPSLB PT Sentul City Tbk (BKSL) menyetujui rencana perseroan meningkatkan modal menjadi Rp13,5 triliun dari sebelumnya Rp4,25 triliun. Peningkatan modal merupakan salah satu agenda RUPSLB. Agenda rapat lainnya adalah meminta persetujuan mengenai maksud dan tujuan perusahaan, serta kewenangan redaksi. Sebelumnya, Sentul City berhasil mendapat persetujuan dari pemegang saham terkait akusisi 88,56% sahamBukit Jonggol Asri senilai Rp1,45 triliun. Dana akuisisi berasal dari hasil right issue sebesar Rp1,5 triliun.
EXCL: Lindungi Utang US$ 514 Juta
PT XL Axiata Tbk (EXCL) melakukan lindung nilai (hedging) utang asing senilai US$ 514,07 juta (Rp 4,83 triliun), atau setara dengan 80% total utang dalam dolar yang per Desember 2009 mencapai US$ 642,59 juta. Lindung nilai dilakukan untuk meminimalkan risiko kurs, karena perseroan menanggung beban utang asing besar sedangkan pendapatan sepenuhnya dalam rupiah.
PT Indika Energy Tbk (INDY) melalui anak usahanya PT Cirebon Electric Power (CEP) menandatangani perjanjian pinjaman yang dipimpin oleh Japan Bank for International Cooperation (JBIC) senilai US$ 595 juta. Dananya akan digunakan untuk membangun PLTU berkapasitas 660 MW.
Sumber: Reuters/inilah.com/investordaily/detikfinance.com/kontan
gallery saham mania: globalmarketstrategist.blogspot.com
No comments:
Post a Comment