Monday, March 15, 2010

Laporan Fundamental & Rumor Saham Indonesia 15-03

Research JP Morgan Securities: Buy PTBA target Rp 23.000

Research Kim Eng Securities: Buy BBRI target Rp 8.700

Research Kim Eng Securities: Buy SMCB target Rp 2.300

Saham PT Catur Sentosa Adiprana Tbk (CSAP) dikabarkan akan terus diangkat sahamnya ke atas. Ada informasi yang menyebutkan bahwa perseroan mau private placement dan ekspansi ke segmen distribusi kimia dan industri makanan.

Saham PT Sumalindo Lestari Jaya Tbk (SULI) terus menguat dari 1 Maret masih Rp144 menjadi Rp320 per saham pada perdagangan Jumat (12/3). Sumber pelaku pasar menyebutkan, saham ini banyak diburu investor dengan target kenaikan harga Rp400. Sumalindo akan right issue dengan pola HMETD Rp100 per saham senilai Rp123,6 miliar untuk menambah modal kerja.

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dan nilai tukar rupiah bergerak tipis dalam perdagangan yang cukup sunyi. Investor tidak terlalu banyak mengambil posisi dalam suasana perdagangan menjelang libur Nyepi besok. Pada perdagangan Senin (15/3/2010), IHSg dibuka melemah 2,812 poin (0,11%) ke level 2.663,699. Pelemahan IHSG terutama dipicu oleh melemahnya saham PT Bumi Resources Tbk (BUMI) yang pagi ini cukup aktif diperdagangkan. Selain itu, pelemahan saham PT Telkom Tbk (TLKM) yang merupakan saham berkapitalisasi besar hingga Rp 100 menjadi Rp 8.300 turut menekan IHSG. Sementara nilai tukar rupiah dibuka melemah tipis ke level 9.165 per dolar AS, dibandingkan penutupan sebelumnya di level 9.160 per dolar AS.Bursa-bursa Asia cukup variatif, namun mayoritas bergerak melemah hingga pukul 09.35 waktu JATS.
    * Indeks Nikkei-225 melemah 18,53 poin (0,17%) ke level 10.732,73.
    * Indeks Straits Times naik tipis 2,26 poin  (0,08%) ke level 2,883,62.
    * Indeks Hang Seng melemah 152,15 poin (0,72%) ke level 21.057,59.

Harga minyak berada di $ 80.83/barel menjelang pertemuan  OPEC di Vienna (16-17 Maret), emas di $ 1.104/troy ons, nikel $ 21.575/mt, timah $ 17.550/mt, batubara $93.9/mt.


BUMI Prediksi Produksi Batubara Naik 16%
PT Bumi Resources Tbk (BUMI) memprediksi produksi batubara pada 2009 naik 16% atau sekitar 61 juta ton dibandingkan pada 2008 sekitar 52,8 juta ton.

Investor asing masih terus menyerbu instrumen Surat Utang Negara (SUN). Dalam 11 hari pertama di bulan Maret 2010 ini pertambahan jumlah dana asing di SUN mencapai Rp 6,73 triliun. Dari data Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang Kementerian Keuangan yang dikutip detikFinance, Sabtu (6/3/2010) total dana asing di SUN mencapai Rp 127,54 triliun, meningkat dari posisi akhir Februari 2010 yang mencapai Rp 120,81 triliun.Jumlah SUN yang diperdagangkan di pasar sampai 11 Maret 2010 adalah sebesar Rp 601,72 triliun, porsi terbesar dipegang oleh perbankan dengan jumlah sebesar Rp 244,93 triliun.

PT Bank Mandiri Tbk bakal membatalkan rencana penerbitan obligasi subordinasi (subdebt) berdenominasi dolar AS senilai US$ 300 juta, jika penerbitan saham baru alias rights issue disetujui untuk dilakukan tahun ini.

Bursa EFek Indonesia (BEI) mengenakan sanksi penghentian perdagangan sementara perdagangan saham (suspensi) PT Mobile-8 Telecom Tbk (FREN). Penghentian perdagangan saham itu berkaitan dengan penundaan pembayaran bunga ke-12 serta bunga dan denda ke-9 tahan dua obligasi I perseroan.

BMTR Beli 17,5 Jt Saham MNC
PT Global Mediacom Tbk (BMTR) telah melakuan transaksi pembelian saham PT Media Nusantara Citra Tbk (MNCM) sebanyak 17,5 juta saham pada 23 Februari 2010.

BHIT Bagi Saham Bonus Rp2,83 Triliun
BHIT berencana akan membagikan saham bonus yang berasal dari kapitalisasi Agio Saham tahun buku 2008 senilai Rp2,831 triliun yang akan dikonversi menjadi saham.

Pefindo Naikkan Peringkat EXCL
PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo)  menaikkan peringkat PT Axiata Tbk (EXCL), yang sebelumnya bernama PT Excelcomindo Pratama Tbk (EXCL) dan obligasi perusahaan II tahun 2007 senilai Rp 1,5 triliun jatuh tempo pada 2012 menjadi idAA- dari idA plus. Outlook untuk peringkat tersebut adalah stabil.

EXCL Berencana Naikkan Saham Publik
PT XL Axiata Tbk (EXCL) berencana melakukan private placement untuk menaikkan saham yang beredar di masyarakat.

Economic: S&P naikkan peringkat utang Indonesia
Lembaga pemeringkat Standard and Poor's (S&P) menaikkan peringkat surat utang jangka panjang valas (long-term foreigner currency) Indonesia dari BB minus menjadi BB dan long-term local currency tetap di BB+. Dengan peningkatan rating ini, Indonesia tinggal dua notch lagi menuju investment grade. Sovereign analyst utama S&P untuk Indonesia Agost Bernard, mengatakan bahwa fakor utama peningkatan rating adalah rasio utang pemerintah yang secara bertahap terus membaik, peningkatan cadangan devisa yang menunjang penurunan tingkat kerentanan terhadap shock, disertai historikal pengelolaan kebijakan fiskal yang berhati hati.

Banking: Tiga Bank Naik Peringkat
Perusahaan pemeringkat internasional Standard & Poor's Ratings Services (S&P) menaikan peringkat 3 bank nasional yaitu PT Bank Mandiri Tbk ( Mandiri), PT Bank CIMB Niaga Tbk , dan PT Bank Internatioanl Indonesia Tbk menjadi BB. Peringkat tiga bank tersebut stabil menajdi BB/Stable/B dibandingkan sebelumnya BB-/Positive/B. Peningkatan peringkat tersebut mengikuti kenaikan target kredit Indonesia.

Economic: Premi Industri Asuransi 2009 Tumbuh 20%
Berdasarkan data Bapepam LK yang belum diaudit, akhir tahun lalu asuransi nasional membukukan total premi bruto Rp89,48 triliun. Hasil tersebut tunbuh 20% dibandingkan tahun 2008.

TLKM: Siap Bagi Dividen Rp 5,68 Triliun
PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) siap membagikan dividen hingga 50% dari perolehan laba bersih 2009, yang diprediksi sekitar Rp 11,15 triliun - Rp 11,36 triliun. Perseroan masih merampungkan proses audit laporan keuangan 2009, yang diproyeksikan akan selesai pada akhir bulan ini.

KIJA: Proyeksikan Pendapatan Naik 15%
PT KawasanIndustri Jababeka Tbk (KIJA) menargetkan pendapatan usaha tahun ini meningkat sekitar 10-15% dibandingkan 2009. Tahun lalu, pendapatan konsolidasi perseroan diperkirakan turun dari 2008. Peningkatan pendapatan tahun ini akan berasal dari proyek-proyek perseroan yang sudah eksisting. Tahun ini perseroan juga akan menganggarkan capex sebesar Rp50-60 miliar. Anggaran itu akan dibiayai dari kas internal perseroan dan akan digunakan sebagai anggaran rutin untuk pembelian tanah dan properti.

BIPI: Jual surat utang untuk beli ELSA
Keinginan BIPI membeli saham ELSA dari tangan Tridaya Esata akhirnay terwujud. BIPI berhasil merampungkanpembelian 2,7 miliar atau 37,15% saham ELSA. Dananya dari pinjaman pemegang saham 55,57% saham BIPI, PT Indotambang Perkasa. Dana dari Indotambang perkasa diperoleh dari hasil penerbitan surat utang berjangka waktu satu tahun dan akan jatuh tempo taun 2011 .

EXCL: Saham XL Bisa Ditawarkan Dengan Diskon 10%
Pelepasan 20% saham PT XL Axiata Tbk oleh perusahaan induknya Axiata Group Berhard melalui private placement kemungkinan akan dilakukan pada harga diskon minimal 10%. Seorang manajer investasi lokal yang mengetahui informasi tersebut mengatakan diskon itu diberikan agar bisa menarik minat investor.

PTBA: Revisi Nilai Investasi Proyek Rel KA
PT Tambang Batubara Bukit Asam Tbk (PTBA) kemungkinan besar merevisi nilai investasi proyek rel kereta api Banko Tengah-Lampung. Di sisi lain, Kementrian Negara BUMN meminta PTBA mencari mitra baru untuk mengembangkan infrastruktur rel KA tersebut. Nilai investasi proyek tersebut berubah dari perkiraan semula US$1,06 miliar.

PTPP: Keuntungan PP Bakal Melesat 5 Kali Lipat
Pasca melakukan penawaran saham perdana (IPO) pada Februari, PTPP menargetkan laba bersihnya melonjak lima kali lipat di 2014. Perusahaan konstruksi ini mencetak laba bersih Rp163 miliar di 2009 sehingga laba bersihnya diperkirakan akan lebih dari Rp800 miliar di 2014. Menurut Direktur Utama PP, Musyanif, melalui strategi pengembangan bisnis di bidang energi dan jalan tol, PTPP yakin dapat meningkatkan laba menjadi lima kali lipat pada 2014.

ANTM: Biaya Eksplorasi, Antam Rogoh Rp7,3 Miliar
Kegiatan eksplorasi PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) selama Februari 2010 membukukan biaya Rp7,3 miliar. Biaya tersebut digunakan untuk kegiatan eksplorasi komoditas-komoditas yang terfokus pada komoditas nikel, emas dan bauksit.

AALI: Februari, Produksi CPO Turun
Pada Januari-Februari 2010, produksi minyak kelapa sawit (CPO) PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) mencapai 141.135 ton. Jumlah tersebut turun 4,7% dibandingkan periode yang sama tahun 2009, yang sebanyak 148.045 ton. Penurunan terjadi seiring dengan turunnya produksi Tandan Buah Segar (TBS) AALI, yang mencapai 5,2%.Penurunan produksi CPO juga diikuti dengan penurunan kernel (inti sawit). AALI melaporkan bahwa hingga Februari 2010, produksi kernel mereka 30.473 ton atau turun 6,8% dari tahun 2009.

WIKA: Bidik Proyek IPP 10.000 MW
PT Wijaya Karya Tbk (WIKA), BUMN infrastruktur yang tahun lalu membukukan laba bersih Rp185 M, menargetkan penambahan peran sebagai kontraktor EPC (engineering, procurement & construction) di proyek pembangkit 10.000 MW tahap II. Sekretaris perusahaan WIKA mengatakan dari total 11 proyek IPP (independent power producer) 10.000 MW tahap I, pihaknya baru dua kali memegang peran sebagai EPC tepatnya di PLTU Sulawesi Selatan dan PLTU Kalimantan Selatan.

PTPP: Laba 2009 Naik 33,61%
PT PP Tbk mencatatkan laba bersih 2009 sebesar Rp 163 miliar atau naik 33,61% dibandingkan dengan perolehan tahun 2008 yang sebesar Rp 122 miliar. Perolehan itu melampaui target awal sebesar Rp 148 miliar. Kenaikan ditopang oleh meningkatnya perolehan kontrak baru, dan pendapatan serta membaiknya margin profitabilitas perseroan.

INTA: Laba Bersih Intraco Naik 63,75%
Pada 2009, laba bersih PT Intraco Penta Tbk (INTA) tumbuh 63,75% menjadi Rp 37,5 miliar dibandingkan dengan perolehan tahun sebelumnya yang sebesar Rp 22,9 miliar. Di sisi lain, pendapatan Intraco justru turun 0,17% menjadi Rp 1,12 triliun.

Obligasi dengan jaminan saham atau guaranteeg equity linked bonds PT Bakrieland Development Tbk (ELTY) US$150 juta menawarkan harga konversi 20-25%.

INTA Catatkan Kenaikan Laba Bersih 60%
PT Intraco Penta Tbk (INTA) mencatatkan kenaikan laba bersih selama 2009 sebesar 63,32 persen menjadi Rp 37,473 miliar dibandingkan periode sama tahun lalu sebesar Rp 22,943 miliar.

PTBA Diminta Mencari Partner Proyek Kereta Api
Pemerintah meminta PT Tambang Batubara Bukit Asam Tbk (PTBA) menyelesaikan proyek rel kereta api dengan cara mencari partner lagi.

Sumber: Bloomberg, inilah.com, kontan, investordaily, detikfinance.com (market flash)
Gallery Saham Mania: globalmarketstrategist.blogspot.com

No comments:

Post a Comment