Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akhirnya ditutup turun sangat tipis setelah aksi beli selektif mengangkat harga-harga sejumlah saham raksasa perbankan. Indeks LQ45 yang menguat menunjukkan adanya dorongan beli pada saham-saham raksasa. Investor asing juga didominasi aksi beli sebesar Rp 1,058 triliun, sedangkan aksi jual sebesar Rp 982,292 miliar. Nilai pembelian bersih asing (foreign net buy) tercatat sebesar Rp 76,390 miliar. Pada perdagangan Kamis (15/7/2010), IHSG ditutup turun tipis 0,462 poin (0,01%) ke level 2.980,597. Namun indeks LQ 45 menguat 1,109 poin (0,19%) ke level 578,550.
Perdagangan berjalan cukup ramai dengan frekuensi transaksi di seluruh pasar 103.871 kali pada volume 5,364 miliar lembar saham senilai Rp 3,258 triliun. Sebanyak 76 saham naik, 149 saham turun dan 61 saham stagnan. Bursa-bursa regional Asia seluruhnya terjebak di zona merah dengan rata-rata penurunan lebih dari 1%:
* Indeks Shanghai turun 46,14 poin (1,87%) ke level 2.424,30.
* Indeks Hang Seng melemah 305,19 poin (1,48%) ke level 20.255,62.
* Indeks Nikkei 225 turun 109,71 poin (1,12%) ke level 9.685,53.
* Indeks Strait Times turun 6,71 poin (0,23%) ke level 2.946,10.
Saham-saham yang naik harganya di top gainer antara lain Petrosea (PTRO) naik Rp 600 ke Rp 12.600, Semen Gresik (SMGR) naik Rp 450 ke Rp 9.500, Astra International (ASII) naik Rp 400 ke Rp 49.850, Indocement (INTP) naik Rp 350 ke Rp 16.350, Bank Mandiri (BMRI) naik Rp 200 ke Rp 6.300. Saham-saham yang turun harganya di top loser antara lain Gudang Garam (GGRM) turun Rp 900 ke Rp 33.200, Indo Tambang (ITMG) turun Rp 850 ke Rp 37.750, HM Sampoerna (HMSP) turun Rp 300 ke Rp 18.700, Sarana Menara (TOWR) turun Rp 300 ke Rp 4.500, Lonsum (LSIP) turun Rp 150 ke Rp 7.550.
Eksplorasi MEDC Habiskan Dana US$ 840.000
PT Medco Energi International Tbk (MEDC) melakukan eksplorasi survei seismic 2D High Resolution di Blok Senoro Toili PSC Sulawesi. Sampai akhir Juni 2010 kemarin, kegiatan ini telah menghabiskan biaya sebesar AS$ 840.000.
Bursa Melorot, Emas Diburu Lagi
Menjelang siang, kontrak harga emas kembali mengalami kenaikan. Kondisi tersebut terjadi seiring dengan penurunan harga saham dan harga komoditas. Dampaknya, permintaan emas sebagai investasi yang paling aman kembali meningkat.
IPO, Berau Tawarkan 18,18% Saham
PT Berau Coal memastikan diri untuk melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) dalam waktu dekat. Kabarnya, perusahaan pertambangan ini akan melepas saham sebanyak 7 miliar atau setara dengan 18,18%.
PT Bhakti Investama Tbk (BHIT), perusahaan yang dipimpin oleh pengusaha Hary Tanoesoedibjo, mengadukan PT Citra Marga Nusaphala Tbk (CMNP) ke Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) lantaran adanya sengketa dana sebear Rp 81,975 miliar dalam laporan keuangan CMNP.
PT Barito Pacific Tbk (BRPT) dikabarkan akan menambah kepemilikan saham di PT Gozco Plantation Tbk (GZCO) dari 10% menjadi 20%.
Seperti diketahui, kepemilikan saham GZCO dipegang oleh PT Golden Zaga Indonesia sebesar 26% dan Wildwood investments Pte Ltde sebesar 27%. Selain itu, Perseroan juga dikabarkan akan menjajaki kerjasama patungan (joint venture) untuk menembus Eropa. Harga saham GZCO dikabarkan akan ditarik di kisaran Rp500 dalam jangka pendek.
Kuartal III, HMSP Tuntaskan Akuisisi Bank Dipo
Sebentar lagi, Keluarga Sampoerna bakal menjadi pemegang saham mayoritas PT Bank Dipo Internasional (Bank Dipo). Pasalnya, proses akuisisi tersebut tinggal menunggu terbitnya izin dari Bank Indonesia (BI).
TBLA Tuntaskan Penerbitan 200 Juta Saham Baru
PT Tunas Baru Lampung Tbk (TBLA) telah merealisasikan penerbitan 200 juta saham baru tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (non-HMETD) pada Senin (12/7).
FREN Tuntaskan Restrukturisasi Utang 2010
PT Mobile-8 Tbk segera menyelesaikan restrukturisasi utang senilai Rp 2 triliun pada 2010.
RIGS Berencana Akuisisi 5 Perusahaan USD171,8 Juta
PT Rigs Tenders Indonesia Tbk (RIGS) berencana untuk mengambilalih 100 persen di lima perusahaan, terdiri dari empat perusahaan yang dimiliki Scomi Marine Services Pte LTd dan satu perusahaan yang dimiliki PT Batuah Abadi Lines.
PT Excelcomindo Tbk (EXCL) mencatatkan jumlah pelanggan mencapai 35 juta pelanggan hingga semester pertama 2010.
Sumber: inilah.com, detikfinance,com, kontan, investordaily, okezone, bursarumor
No comments:
Post a Comment