Tuesday, July 6, 2010

Update Berita & Rumor Indonesia 0607

Setelah terombang-ambing sepanjang perdagangan, bursa saham akhirnya berhasil memantapkan langkah di zona hijau. Positifnya bursa regional menjadi katalisnya.Pada perdagangan Selasa (6/7), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup naik 1,15% ke 2.910.65. Demikian pula indeks saham unggulan LQ45 yang naik 1,32% ke 565,49. Setelah dibuka melemah 0,16% ke level 2.872, indeks bergerak naik hingga pada sesi siang berada di level 2.879. Membaiknya bursa regional kembali mengangkait optimisme pasar. Indeks pun kembali menembus 2.900 dan ditutup di angka 2.910. Asing mencatatkan transaksi penjualan bersih (foreign net sell) sebesar Rp72 miliar. Rinciannya adalah nilai transaksi jual asing mencapai RpRp827 miliar dan nilai transaksi beli sebesar Rp755 miliar.

Beberapa emiten yang menguat antara lain Delta Jakarta (DLTA) naik Rp 2.500 ke Rp 83.500, Goodyear (GDYR) naik Rp 950 ke Rp 13.450, Astra Agro Lestari (AALI) naik Rp 850 ke Rp 19.050, Gudang Garam (GGRM) naik Rp850 ke Rp34.950, PT Indo Tambangraya Megah (ITMG) naik Rp700 ke Rp37.700, HM Sampoerna (HMSP) naik Rp600 ke Rp19.100, United Tractor (UNTR) naik Rp400 ke Rp18.700, TB Bukit Asam (PTBA) naik Rp300 ke Rp17.350.

Sedangkan emiten-emiten yang melemah antara lain Mandom Indonesia (TCID) turun Rp 450 ke Rp 7.500, Toba Pulp Lestari (INRU) turun Rp 70 ke Rp 1.010, dan Selamat Sempurna (SMSM) turun Rp 80 ke Rp 600. Penguatan IHSG didukung apresiasi bursa regional. Indeks Komposit Shanghai naik 45,48 poin (1,92%) ke level 2.409,42, indeks Hang Seng naik 241,92 poin (1,22%) ke level 20.084,12, indeks Nikkei 225 naik 71.26 poin (0.77%) ke 9.338,04 dan indeks Straits Times naik 22.01 poin (0.77%) ke 2.866,03.

Sepanjang triwulan II-2010, net beli saham oleh investor asing di bursa saham dalam negeri mencapai Rp 2,5 triliun. Jumlah ini menurun dibandingkan triwulan I-2010 yang mencapai Rp 1,3 triliun. Pembelian saham oleh investor asing ini mendorong penguatan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sepanjang triwulan II-2010 sebesar 4,9% ke level 2.913,7. Pada triwulan II-2010, investor asing sempat melakukan aksi jual saham dalam negeri yang cukup besar yaitu Rp 1,65 triliun. Ini terjadi pada bulan Mei 2010, dan menyebabkan IHSG mengalami koreksi 5,8%.

BIPI Akhirnya Kuasai 37,15% Saham ELSA
Ambisi PT Benakat Petroleum Energy Tbk (BIPI) menjadi penguasa kedua terbesar di PT Elnusa Tbk (ELSA) tercapai. Kemarin (5/7), BIPI menuntaskan pembelian saham ELSA yang dikuasai PT Tridaya Esta sebesar 12,55%.

BMRI akan Menjual 10%-15% Saham Baru
PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) mengusulkan kepada pemerintah untuk menerbitkan saham baru (rights issue) sebesar 10%-15% dari total sahamnya. Jika usulan ini disetujui, porsi kepemilikan publik atas saham BMRI akan meningkat hingga lebih dari 40%. Sehingga, BMRI bisa menikmati diskon pajak 5%.

SMAR Bantah Tuduhan Greenpeace
PT SMART Tbk dan induk perusahaannya, Golden Agri Resources Ltd (GAR) membantah tuduhan Greenpeace yang menyatakan SMART perusahaan yang kontroversial.

Permintaan Menipis, Harga CPO Terkikis
Harga minyak kelapa sawit mentah alias crude palm oil (CPO) terus melorot. Mengutip data di pasar derivatif Malaysia, kemarin (5/7), harga kontrak CPO pengiriman September 2010 berada di level US$ 105,79 per ton. Bila dibandingkan dengan awal pekan lalu di level US$ 106,86 per ton, harga kemarin telah terkoreksi sekitar 1%.

PT Asia Natural Resources Tbk (ASIA) dikabarkan akan menjadi pemegang saham pengendali di perusahaan timah, PT Kobatin dalam waktu dekat ini. Pelaku pasar menyebutkan Perseoran sedang dalam tahap negosiasi harga dengan salah satu pemegang saham mayoritas Kobatin. Karena itu, saham ASIA berpeluang menuju Rp250-300 dalam waktu dekat.

Harga saham PT Kawasan Industri Jababeka Tbk (KIJA) dikabarkan akan diangkat menuju level Rp100-200. Hal ini seiring dengan rencana Intelitop Finance Ltd menambah kepemilikan sahamnya menjadi 25%. Intelitop akan menyuntikkan dana segar tambahan terkait rencana Perseroan ekspansi ke bisnis pariwisata dan memperbesar usaha pembangunan pembangkit listrik.

BMRI: Mandiri berencana rights issue 15% tahun ini
PT Bank Mandiri Tbk berencana melepas 10%-15% saham melalui penerbitan saham terbatas (rights issue) yang diharapkan bisa terlaksana pada tahun ini. Direktur Finance and Strategy Bank Mandiri Pahala N. Mansury mengatakan proses rights issue masih terus berjalan dan tinggal menunggu keputusan dari Menko Perekonomian dan DPR. Jumlah saham yang akan dilepas sekitar 10%-15% namun berapa jumlah akhirnya masih belum diputuskan.

CMNP: Isu Dana CMNP Lari ke Mbak Tutut Pukul Harga Saham
Kabar tidak dapat dipertanggungjawabkannya laporan keuangan PT Citra Marga Nusaphala Persada TBK (CMNP) tampaknya bakal semakin 'memojokan' saham emiten kontraktor jalan tol tersebut. Saham CMNP selama ini memang terlihat tidak likuid. Di mana selama beberapa waktu ini, saham ini terpantau sangat jarang sekali diperdagangkan. Walau demikian, dengan tidak dapat dipertanggungjawabkannya laporan keuangan perseroan pada 2009 menjadi sentimen buruk yang terbukti memukul mundur saham ini. Saham CMNP turun sebanyak Rp30 pada akhir perdagangan Senin (5/7/2010) menjadi Rp860 per saham dari sebelumnya Rp890 per saham.

BIPI: Kuasai 37,15% Saham Elnusa
PT Benakat Petroleum Energy Tbk (BIPI) akhirnya menuntaskan akuisisi 12,55% saham PT Elnusa Tbk (ELSA). Dengan akuisisi tersebut saat? ini Benakat menguasai 37,15% saham Elnusa atau memiliki 2.711.565.890 lembar saham Elnusa. Sebelumnya, Direktur Benakat Ferdy Yustianto pernah mengatakan, akuisisi saham Elnusa oleh Benakat ini berkontribusi menambah pendapatan Benakat Rp 49,1 miliar.

INDF: Indofood CBP Incar Rp4 Triliun
PT Indofood CBP Sukses Makmur berencana menghimpun dana dari pasar modal senilai minimal Rp4 triliun dalam aksi penawaran umum perdana (initial public offering/IPO) pada semester II/2010. Indofood CBP (Consumer Branded Products) adalah anak usaha PT Indofood Sukses Mamur Tbk, hasil dari restrukturisasi divisi mi instan dan penggabungannya dengan lima anak usaha perseroan yang lain.

BBRI: Pembiayaan BRI Syariah Capai Rp3 Triliun
Realisasi pembiayaan BRI Syariah pada semester I/2010 mencapai Rp3 triliun atau 60% dari target tahun ini sebesar Rp5 triliun dengan porsi terbesar ke sektor UMKM yang mencapai Rp1,5 triliun. Managing Director BRI Syariah mengatakan angka itu merupakan penyaluran merata ke sektor usaha kecil, menengah dan mikro (UMKM), konsumer, dan komersial.

ELSA: BIPI Rampungkan Akuisisi 37,15% Saham ELSA
Perusahaan energi PT Benakat Petroleum Energy Tbk (BIPI) resmi menjadi pemegang saham kedua terbesar di PT Elnusa, Tbk (ELSA). Per 5 Juni 2010, BIPI tercatat memiliki 2.711.565.890 lembar saham ELSA atau menguasai 37,15 persen saham ELSA. Di mana sisa pembelian saham ELSA tahap kedua sebesar Rp302,5 miliar atau 12,55 persen telah dirampungkan hari ini, Senin (5/7/2010). Saat ini selain BIPI, pemegang saham terbesar di ELSA adalah PT Pertamina (Persero) sebesar 41,10 persen dan publik lainnya sebesar sebesar 27,75 persen.

SAIP: Minta Tunda Pembayaran Utang
PT Surabaya Agung Industri Pul & Kertas Tbk (SAIP) telah berkirim surat kepada para kreditornya untuk meminta penundaan pembayaran utang pokok dan bunganya. Perseroan telah menerima persetujuan dari 86,34% kreditornya. Laporan keuangan 31 Maret 2010 menyebutkan, SAIP memiliki 3 jenis utang jangka panjang, yakni Tranche A Term, TR B Convertible Bond, dan TR D Longterm Unsecured Loan, dengan nilai dirupiahkan sekitar Rp2,05 triliun yang telah direstrukturisasi pada 2007.

BMRI: Mandiri berencana rights issue 15% tahun ini
PT Bank Mandiri Tbk berencana melepas 10%-15% saham melalui penerbitan saham terbatas (rights issue) yang diharapkan bisa terlaksana pada tahun ini. Direktur Finance and Strategy Bank Mandiri Pahala N. Mansury mengatakan proses rights issue masih terus berjalan dan tinggal menunggu keputusan dari Menko Perekonomian dan DPR. Jumlah saham yang akan dilepas sekitar 10%-15% namun berapa jumlah akhirnya masih belum diputuskan.

CMNP: Isu Dana CMNP Lari ke Mbak Tutut Pukul Harga Saham
Kabar tidak dapat dipertanggungjawabkannya laporan keuangan PT Citra Marga Nusaphala Persada TBK (CMNP) tampaknya bakal semakin 'memojokan' saham emiten kontraktor jalan tol tersebut. Saham CMNP selama ini memang terlihat tidak likuid. Di mana selama beberapa waktu ini, saham ini terpantau sangat jarang sekali diperdagangkan. Walau demikian, dengan tidak dapat dipertanggungjawabkannya laporan keuangan perseroan pada 2009 menjadi sentimen buruk yang terbukti memukul mundur saham ini. Saham CMNP turun sebanyak Rp30 pada akhir perdagangan Senin (5/7/2010) menjadi Rp860 per saham dari sebelumnya Rp890 per saham.

BIPI: Kuasai 37,15% Saham Elnusa
PT Benakat Petroleum Energy Tbk (BIPI) akhirnya menuntaskan akuisisi 12,55% saham PT Elnusa Tbk (ELSA). Dengan akuisisi tersebut saat? ini Benakat menguasai 37,15% saham Elnusa atau memiliki 2.711.565.890 lembar saham Elnusa. Sebelumnya, Direktur Benakat Ferdy Yustianto pernah mengatakan, akuisisi saham Elnusa oleh Benakat ini berkontribusi menambah pendapatan Benakat Rp 49,1 miliar.

INDF: Indofood CBP Incar Rp4 Triliun
PT Indofood CBP Sukses Makmur berencana menghimpun dana dari pasar modal senilai minimal Rp4 triliun dalam aksi penawaran umum perdana (initial public offering/IPO) pada semester II/2010. Indofood CBP (Consumer Branded Products) adalah anak usaha PT Indofood Sukses Mamur Tbk, hasil dari restrukturisasi divisi mi instan dan penggabungannya dengan lima anak usaha perseroan yang lain.

BBRI: Pembiayaan BRI Syariah Capai Rp3 Triliun
Realisasi pembiayaan BRI Syariah pada semester I/2010 mencapai Rp3 triliun atau 60% dari target tahun ini sebesar Rp5 triliun dengan porsi terbesar ke sektor UMKM yang mencapai Rp1,5 triliun. Managing Director BRI Syariah mengatakan angka itu merupakan penyaluran merata ke sektor usaha kecil, menengah dan mikro (UMKM), konsumer, dan komersial.

ELSA: BIPI Rampungkan Akuisisi 37,15% Saham ELSA
Perusahaan energi PT Benakat Petroleum Energy Tbk (BIPI) resmi menjadi pemegang saham kedua terbesar di PT Elnusa, Tbk (ELSA). Per 5 Juni 2010, BIPI tercatat memiliki 2.711.565.890 lembar saham ELSA atau menguasai 37,15 persen saham ELSA. Di mana sisa pembelian saham ELSA tahap kedua sebesar Rp302,5 miliar atau 12,55 persen telah dirampungkan hari ini, Senin (5/7/2010). Saat ini selain BIPI, pemegang saham terbesar di ELSA adalah PT Pertamina (Persero) sebesar 41,10 persen dan publik lainnya sebesar sebesar 27,75 persen.

SAIP: Minta Tunda Pembayaran Utang
PT Surabaya Agung Industri Pul & Kertas Tbk (SAIP) telah berkirim surat kepada para kreditornya untuk meminta penundaan pembayaran utang pokok dan bunganya. Perseroan telah menerima persetujuan dari 86,34% kreditornya. Laporan keuangan 31 Maret 2010 menyebutkan, SAIP memiliki 3 jenis utang jangka panjang, yakni Tranche A Term, TR B Convertible Bond, dan TR D Longterm Unsecured Loan, dengan nilai dirupiahkan sekitar Rp2,05 triliun yang telah direstrukturisasi pada 2007.

Sumber: inilah.com, kontan, detikfinance.com, bisnis

No comments:

Post a Comment