Tuesday, August 31, 2010

Laporan & Rumor Saham Indonesia 31-08

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akhirnya ditutup turun 17 poin setelah sempat anjlok 41 poin seiring dengan tekanan jual yang melanda seluruh bursa-bursa utama di dunia. Ketidakpastian pemulihan ekonomi global diperkirakan memicu aksi jual dan migrasi dana ke pasar valas. Mengawali perdagangan, IHSG dibuka turun ke level 3.098,771 dan kemudian sempat anjlok ke level 3.058,051, merosot 41 poin dari penutupan kemarin di level 3.099,565.

Ketidakpastian proyeksi pemulihan ekonomi global membuat sebagian besar investor memutuskan melakukan aksi jual untuk mengantisipasi koreksi lebih lanjut. Sebagian investor global memutuskan mengalihkan dananya ke transaksi valas, sebagaimana yang terjadi pada bursa Jepang. Bank sentral Jepang gagal membendung penguatan Yen yang diduga memicu migrasi dana dari pasar saham ke pasar valas. Transaksi asing juga mencatat penjualan bersih (foreign net sell) sebesar Rp 173,778 miliar.

Pada penutupan perdagangan Selasa, (31/8/2010), IHSG ditutup turun 17,681 poin (0,57%) ke level 3.081,884. Sedangkan Indeks LQ 45 melemah 4,136 poin (0,70%) ke level 581,314. Perdagangan berjalan ramai dengan frekuensi transaksi di seluruh pasar mencapai 97.574 kali pada volume 4,190 miliar lembar saham senilai Rp 3,560 triliun. Sebanyak 59 saham naik, 144 saham turun dan 83 saham stagnan.

Bursa-bursa regional seluruhnya melemah:
    * Indeks Shanghai turun 13,87 poin (0,52%) ke level 2.638,80.
    * Indeks Hang Seng melemah 200,73 poin (0,97%) ke level 20.536,49.
    * Indeks Nikkei 225 anjlok 325,20 poin (3,55%) ke level 8.824,06.
    * Indeks Straits Times turun 10,82 poin (0,37%) ke level 2.946,24.

Saham-saham yang menguat tinggi dan masuk dalam jajaran top gainers diantaranya Astra Otoparts (AUTO) naik Rp 150 ke Rp 17.000, BTPN naik Rp 150 ke Rp 10.350, Charoen Pokphand (CPIN) naik Rp 100 ke Rp 6.450, Bank Mandiri (BMRI) naik Rp 100 ke Rp 5.900. Sementara saham-saham yang mengalami penurunan di jajaran top losers antara lain Indo Tambang (ITMG) turun Rp 1.050, Indocement (INTP) turun Rp 350 ke Rp 17.650, Unilever (UNVR) naik Rp 300 ke Rp 16.100, Indofood (INDF) turun Rp 275 ke Rp 4.550, Bukit Asam (PTBA) turun Rp 200 ke Rp 17.500.

PT Dinamika Usaha Jaya akan menangani dua perusahaan jasa dalam rangka pencatatan saham perdana (Initial Public Offering/IPO) di semester II-2010. Target dana dari kedua perseroan tersebut diperkirakan mencapai Rp 200 miliar.

PT Perusahaan Gas Negara (PGAS) membukukan laba bersih semester I 2010 hanya naik tipis Rp3,206 triliun, dibandingkan posisi yang sama 2009 sekitar Rp3,182 triliun.
Demikian diungkapkan Dirut PGN, Hendi Priyo Santoso di Jakarta, Selasa (31/8). Kendatipun laba bersih ini nyaris flat, namun perseroan berhasil menumbuhkan laba usaha sekitar Rp4,566 triliun dari Rp3,930 miliar serta EBITDA menjadi Rp5,297 triliun dari Rp4,760 miliar.

Saham BRAU hari ini terbanyak dibeli investor asing mencapai Rp69,7 juta dari nilai transaksi Rp100,7 miliar dan volume perdagangan 288,6 juta saham.

Jumlah cadangan devisa Indonesia sampai dengan akhir Agustus ini meningkat US$ 2,106 miliar dalam sebulan menjadi US$ 80,9 miliar. Derasnya arus dana asing masuk (capital inflow) menjadi pendorong utama.

PT Bumi Resources Tbk (BUMI) mencatat penurunan laba bersih sekitar 30,01% menjadi US$134,575 juta pada semester I-2010 dibandingkan periode yang sama 2009 mencapai US$192,295 juta. PT Bumi Resources Tbk (BUMI) berhasil menurunkan utang pajak sekitar 57,80% menjadi US$249,020 juta di semester I-2010 dibandingkan periode yang sama 2009 mencapai US$590,176 juta.

PT Krakatau Steel (Persero), mempunyai modal berharga sebelum mereka mencatatkan saham perdananya (Inital Public Offering/IPO) pada 10 November 2010. BUMN baja ini berhasil mencatatkan laba bersih hingga semester I-2010 sebesar Rp 997,75 miliar, atau lebih tinggi dari yang diperkirakan sebelumnya Rp 800 miliar.

Laba Bersih Antam Naik 237,98% di Semester I-2010
PT Aneka Tambang (Persero) Tbk (Antam) berhasil meraup kenaikan laba bersih sebesar 237,98% pada semester I-2010 menjadi Rp756,3 miliar

PT Bakrie Telecom Tbk (BTEL) mencatatkan laba bersih di semester I-2010 sebesar Rp 2,72 miliar, atau terkoreksi cukup dalam hingga 96,26% dibandingkan periode yang sama tahun lalu, Rp 72,779 miliar. Penurunan laba disebabkan oleh meningkatnya beban keuangan perseroan yang mencapai Rp 158,979 miliar.

PT Timah Tbk (Tins) mencatat perolehan laba bersih semester I-2010 sebesar Rp 322,3 miliar atau naik 751,2% dibandingkan perolehan laba bersih periode yang sama pada tahun lalu sebesar Rp 42,9 miliar.

PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) telah memulai operasi tambang nikel di Tapunopaka, Sulawesi Tenggara. Perseroan menargetkan dapat memproduksi nikel sebanyak 1,5 juta wmt per tahun.

PT Adaro Energy Tbk (ADRO) mencatat penurunan laba bersih sebesar 48,73% di semester I-2010 menjadi Rp 1,153 triliun dari posisi yang sama tahun lalu, Rp 2,249 triliun. Penurunan pendapatan, penguatan rupiah dan peningkatan beban bunga menjadi penyebab menurunnya laba bersih perseroan.

PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT), pemilik merek dagang Alfamart menargetkan peningkatan omzet 10% selama periode hari raya Idul Fitri alias lebaran. Perseroan mencadangkan stok tambahan sebanyak 20%.

PT Midi Utama Indonesia, pengelola jasa toko ritel Alfa Midi, berencana mencatatkan saham perdananya (Initial Public Offering/IPO) paling lambat triwulan I-2011. Dana hasil IPO akan dipergunakan untuk penambahan gerai, yang hingga kini mencapai 240 unit.

Pemerintah berencana menambah porsi utang luar negeri lewat penerbitan Samurai Bond paling banyak sebesar Rp 6 triliun. Rencananya Samurai Bond akan meluncur pada November 2010 ini.

Laba Bersih Rabobank Tumbuh 26% di Semester I-2010
Grup Rabobank mencetak pertumbuhan laba bersih sekitar 26% menjadi EUR1.661 juta di semester I-2010, dibandingkan dengan posisi yang sama 2009 hanya EUR1.316 juta.

IPO, Harum Energy Lepas 650 Jt Saham
PT Harum Energy akan melepas 650 juta lembar saham baru dalam penawaran saham perdana initila public offering (IPO) pada 2-15 September 2010.

PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT) menargetkan pembangunan sekitar 5.000 gerai hingga akhir tahun 2010.

Penurunan laba bersih sebesar 20% dan pendapatan sebesar 11,7% pada semester pertama 2010 memberikan sentimen negatif terhadap saham PT BW Plantation Tbk (BWPT).

Saham BLTA hari ini terbanyak dibeli investor asing mencapai Rp10,9 juta dari nilai transaksi Rp11,2 miliar dan volume perdagangan 26,5 juta saham.

PT Bursa Efek Indonesia mencatat penurunan laba bersih semester I-2010 sebesar 19,91% menjadi Rp147,169 miliar dibandingkan posisi yang sama 2009 mencapai Rp183,776 miliar.

International Finance Corporation (IFC), anak usaha Bank Dunia, dikabarkan sedang menjajaki pembelian 10% saham PT Delta Dunia Makmur Tbk (DOID) milik salah satu konsorsium.

Satu investor asal Australia dikabarkan tengah menjajaki kerjasama dengan PT Asia Natural Resources Tbk (ASIA) untuk pengembangan tambang di Sulawesi Tengah. Kabar di kalangan pelaku pasar modal menyebutkan, perseroan kini sedang membidik salah satu kuasa pertambangan untuk diakuisisi. Para bandar merespon sentimen positif itu untuk mengerek harga saham ASIA menuju Rp200-225 dalam waktu dekat.

Indeks saham dan pasar uang, kompak melaju ‘sideways’. Masing-masing ditutup melemah tipis. Pasar menantikan inflasi Agustus yang dieskpektasikan tinggi.

Rinaldi Firmansyah Dipastikan Pimpin Telkom Lagi
Kementerian BUMN mengisyaratkan masih mempertahankan posisi Rinaldi Firmansyah sebagai Direktur Utama PT Telkom Persero sebab kinerjanya yang gemilang.

Kideco & ADRO Suplai Cirebon Electronic Power
Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) yang sedang dibangun PT Indika Energy Tbk (INDY) telah mendapatkan suplai batubara. PLTU ini mendapatkan suplai batubara dari PT Kideco Energy dan PT Adaro Energy.

Sumber: Inilah.com, detikfinance, kontan, bisnis, bursarumor

No comments:

Post a Comment