Dolar diperdagangkan di dekat level tertinggi satu pekan terhadap euro setelah Presiden AS Barack Obama mengatakan mata uang dolar “extradiornarily strong” karena investor yakin terhadap ekonomi. Yen menguat untuk hari ke-2 terhadap mata uang Eropa dan dolar berkat spekulasi perusahaan Jepang akan membawa kembali pendapatan dari aset di luar negeri sebelum berakhirnya tutup buku fiskal pada pekan depan. Euro diperdagangkan ke level terendah hampir 2 pekan terhadap Swiss franc sebelum laporan sentimen bisnis Ifo Jerman menunjukkan penurunan ke level terendah lebih dari 26 tahun. Dolar diperdagangkan di $ 1.3466 per euro di pasar London dari $ 1.3468 di New York kemarin, ketika mencapai level $ 1.3431, terkuat sejak 19 Maret. Dolar berada di 97.58 yen dari 97.86 yen. Euro berada di 1.5228 francs dari 1.5244. Yen diperdagangkan di 131.32 per euro dari 131.81. Indeks US Dollar berada di 84.095, menguat 0.3 persen.
Euro mungkin melemah jika data Ifo Jerman bulan Maret diperkirakan anjlok ke 82.2 dari 82.6 di Februari, yang merupakan level terendah sejak November 1982. Investor memperkirakan ECB akan menurunkan suku bunga 50 bsp pada pertemuan 2 April menjadi 1.00 persen.Royal Bank of Scotland menyarankan penjualan euro terhadap dolar Australia karena ECB akan membeli obligasi pemerintah lebih cepat ketimbang Reserve Bank of Australia. Sementara Merrill Lynch memprediksikan yen mungkin akan melemah ke 117 yen terhadap dolar di Juni tahun depan karena anjloknya ekspor Jepang, menurunkan permintaan untuk yen dari perusahaan yang melakukan repatriasi pendapatan mereka di luar negeri. Prediksi tersebut direvisi dari 102 yen. ML juga melihat peluang yen melemah mendekati 100 per yen di awal bulan Juni.
No comments:
Post a Comment