Friday, March 27, 2009

Penyelamatan Industri Otomotif Lemahkan Dolar AS

Dolar melemah terhadap euro dan yen berkat spekulasi Presiden Obama akan mengumumkan bantuan lebih lanjut untuk industri otomotif, meredam permintaan untuk mata uang dolar AS sebagai pelarian investasi. Yen mengalami penguatan terbesar mingguan terhadap dolar berkat spekulasi perusahaan domestic akan membawa pulang pendapatan dari luar negeri sebelum akhir tutup tahun fiscal 31 Maret. Dolar Australia dan Selandia Baru berpotensi mengalami penguatan bulanan terbesar dalam lebih dari 20 tahun karena saham global masih melanjutkan kenaikan di seluruh dunia untuk pecan ketiga dan harga komoiti melonjak.

Dolar melemah ke $ 1.3560 terhadap euro di London hari ini dari $ 1.3526 kemarin di New York. Dolar juga melemah ke 97.92 yen dari 98.71 kemarin. Yen menguat ke 132.68 dari 133.52. Aussie berada di 69.82 per dolar. Kiwi berada di 57.31 per dolar. Indeks US Dolar berpotensi mengalami penurunan untuk pecan ketiga setelah Obama kemarin membuat strategi baru untuk industri otomotif dalam beberapa hari mendatang. Indeks USD berada di 83.87.

Sesi New York Update:
* Euro melemah terhadap dolar berkat anjloknya laporan Industrial Orders Euro (-3.4% m/m) dan komentar VP ECB Lucas Papademos bahwa ECB mungkin akan membeli obligasi pemerintah untuk merangsang pertumbuhan.
* Poundsterling melemah terhadap dolar & yen berkat lebih rendahnya GDP Q1 09 menjadi -1.6% q/q, -2.0% y/y, terburuk sejak 1980.
* Yen menguat berkat perkiraan investor Jepang repatriasi dana penghasilan dari luar negeri & terkoreksi saham AS & Eropa.
* Dolar (85.16) menguat berkat pelarian dana untuk safe haven, melihat memburuknya ekonomi Eropa dan spekulasi pertemuan G20 di London 2 April mendatang mungkin tidak akan membuat hasil yang konkrit guna mengatasi krisis ekonomi dunia. Meski data AS menunjukkan kondisi yang mixed. U Michigan Sentiment Final tercatat 57.3 naik dari 56.6. Personal income -0.2%, P consumption +0.2%, 7 negara bagian di AS memiliki umployment di 10% (nasional 8.2%).
* Harga minyak terkoreksi ke $52.16/barel berkat kegagalan tembus resistance di $55 dan prediksi harga minyak yang lebih rendah oleh Goldman Sach. Emas terkoreksi ke $926 berkat investor switching investasi dari komoditi ke dolar AS. Indeks coal -4.67 165.51, nikel -125 9650, timah +160 10350, CPO $670/ton.
* Saham Eropa & AS (DJIA -148; 7776) terkoreksi karena kondisi overbought picu profit taking (saham komoditi & energi) dan lemahnya kondisi keuangan JP Morgan & Bank of America di bulan Maret, General Motor menguat berkat spekulasi bailout lanjutan untuk industri otomotif.
* Rupiah melemah 260 rupiah menjadi 11,580 dimana sempat terpuruk ke 11,750, penguatan selama 4 pekan berturut-turut mengikuti penguatan Bloomberg-JP Morgan Asia Dollar Index diluar yen menguat 0.9% menjadi 104.76. IHSG ditutup menguat 42 poin di 1,462 (dipimpin oleh kenaikan BUMI, TLKM, ASII, PTBA, INCO, AALI) menguat 7.5% pekan ini (investor asing membeli net $120 juta di bulan ini), sama dengan kenaikan MSCI Asia-Pasific (DJIA menguat 11.8%).

Pekan depan:
Tankan BOJ Q2 Jepang (prediksi merosot tajam), ISM Manufacturing & Services (prediksi naik), BOE & ECB meeting (-50bsp & beli goverment bond), G20 di London, Non Farm Payroll (prediksi -641k), Unemployment Jepang & AS (prediksi 8.5%). Indonesia akan merilis data perdagangan, cadangan devisa, inflasi (perkiraan masih inflasi) dan BI rate (-25bsp, -50bsp jika terjadi deflasi di bulan Maret).

No comments:

Post a Comment