Tuesday, March 24, 2009

Rupiah Melanjutkan Penguatan Terhadap Dolar AS, Berkat Capital Inflow

Mata uang rupiah menguat ke level terkuat dalam 7 pekan terakhir, berkat spekulasi rencana AS untuk mengatasi aset bank yang bermasalah akan membantu meredakan krisis kredit dan memicu permintaan untuk aset emerging market. Rupiah menguat 0.9 persen menjadi 11,470 per dolar di Jakarta. Sementara won Korea Selatan menguat 0.6 persen menjadi 1,383.50, setelah mencapai level tertinggi 6-pekan di 1,374.90. Ringgit menguat 0.4 persen menjadi 3.626, Bath Thailand melemah ke 35.35, peso Filipina diperdagangkan di 48.165, dolar Taiwan di NT$ 33.78.

Rupiah menguat untuk hari ke-4 karena investor asing membeli lebih banyak saham lokal dibandingkan yang mereka jual dalam 11 hari dari total 12 hari perdagangan. Mereka juga net buyer untuk saham di India, Korea Selatan, Taiwan, Thailand dan VIetnam. IHSG ditutup menguat 30 poin di 1,436. Sementara laporan Bank of America Corp pada hari Selasa, mengatakan rupiah mungkin melanjutkan penguatan bulanan terbaik dalam 1 tahun terakhir, terbantu oleh katalis positif pemulihan mata uang dan pasar obligasi lokal. BOA memprediksikan rupiah berada di 11,000 di akhir tahun 2009, dan memilih top pick saham : BMRI, BDMN, BBRI, INTP, ASII. Dolar Rupiah masih dapat melanjutkan penguatan ke target 200-day MA di 11,100, bilamana jika ditutup dibawah level tersebut dapat memutarbalikan trend bullish menjadi netral, target berikutnya 10,600.

No comments:

Post a Comment