Wednesday, April 1, 2009

Lemahnya Ekonomi Jepang & Eropa, Meningkatkan Permintaan Dolar

Euro melemah ke level terendah 2 pekan terhadap dolar berkat spekulasi laporan pengangguran Euro akan mengalami kenaikan terbesar dalam 2 tahun. Yen menguat terhadap 15 dari 16 mata uang utama yang ditrack oleh Bloomberg News setelah Presiden Obama bersiap untuk membiarkan perusahaan otomotif AS bangkrut, mendorong permintaan untuk mata uang Jepang sebagai pelarian investasi. Yen sebelumnya sempat melemah setelah survei BOJ menunjukkan sentimen bisnis anjlok ke rekor terendah, memberikan signal resesi di Jepang kian memburuk.The euro declined to $1.3192 as of 7:28 a.m. in London from $1.3250 yesterday in New York. It touched $1.3114 on March 30, the lowest level since March 18. The 16-nation currency dropped to 130.31 yen from 131.13 yen. The yen menguat ke 98.78 per dollar dari 98.96 kemarin setelah sebelumnya sempat melemah ke 99.47, level terlemah sejak 5 Maret. Dolar menguat ke 1.1433 Swiss francs dari 1.1394, dan menguat $1.4302 per pound dari $1.4323.

Euro melemah terhadap 10 dari 16 mata uang yang dikumpulkan Bloomberg sebelum laporan tenaga kerja yang akan menunjukkan tingkat pengangguran Euro akan melonjak ke 8.3% di bulan Februari, tertinggi sejak Juni 2006, dari 8.2 persen di Januari. Euro juga melemah berkat spekulasi ECB akan menurunkan suku bunga pada pertemuan besok, sebesar 50 bsp menjadi 1.00%. EUro akan melemah ke $ 1.27 dan Y 127 pada 30 Juni, menurut survei analis Bloomberg. Indeks dolar melanjutkan kenaikan di kuartal kelima berkat spekulasi resesi di AS mereda, memulihkan keyakinan investor untuk aset nasional. Dolar mungkin menguat karena National Association of Realtors akan memperlihatkan kontrak untuk membeli rumah second stabil di bulan Februari setelah merosot 7.7 persen di Januari. ISM akan berada di 36 di bulan Maret,naik dari 35.8 di Februari. Indeks dolar menguat 0.5 persen menjadi 85.87.

Yen sebelumnya melemah mengikuti survei Tankan Bank of Japan diantara major manufacturer anjlok ke minus 58 di Maret dari minus 24 di Desember, Ekonom memprediksikan minus 55. Dolar juga sepertinya menguat terhadap mata uang Asia karena 19 pemimpin kepala negara maju dan berkambang dan Uni Eropa bertemu di London untuk mencari pendapatan global untuk mengakhiri krisis ekonomi. Lemahnya respon kepada bencana finansial global dari G20 mungkin akan memberikan support kepada dolar.

No comments:

Post a Comment