Rupiah Indonesia terpuruk, melanjutkan pelemahan mingguan, berkat kekhawatiran mengenai memburuknya resesi global yang meredam permintaan investor untuk aset emerging-market. Laporan COnsumer COnfidence AS dan bisnis sentimen Tankan Jepang berada di rekor terendah, sementara manufakturing CHina terkontraksi untuk bulan ke-8 berturut-turut. World Bank, OECD dan ADB semuanya memangkas prediksi pertumbuhan ekonomi kemarin. Rupiah mengurangi tekanan berkat spekulasi Bank Indonesia melakukan intervensi. Rupiah sempat melemah 1.5 persen di 11,730 per dolar, sebelum melemah 0.6 persen di 11,620 pada pukul 11,45 di Jakarta. Rupiah telah melemah 5.7 persen di Q1 2009, menguat 3.7 persen di bulan Maret, setelah melemah 14 persen di 2008.BI dilaporkan melakukan intervensi pada pekan ini untuk menjaga upiah dari pelemahan ke 12,000.
World Bank kemarin memangkas prediksi pertumbuhan untuk negara maju di tahun ini lebih dari setengah menjadi 2.1 persen, OECD di Paris mengatakan 30 negara industri akan terkontraksi 4.3 persen di tahun ini. ADB memangkas perkiraan pertumbuhan untuk Asia tidak termasuk Jepang menjadi 3.4 persen dari 5.8 persen. Indonesia mungkin menurunkan prediksi pertumbuhan ekonomi menjadi 3.5 persen dari 4.5 persen, menurut Menteri Keuangan Sri Mulyani di London, yang merupakan level terlambat dalam 8 tahun.Non deliveeerable forward rupiah 1 bulan, melemah 0.9 persen di 11,833.Pasar masih menunggu laporan ekspor yang diperkirakan melemah 37 persen di Februari dari 36 persen di Januari. Inflasi sepertinya akan berada di 8 persen dari 8.6 persen di Februari. Data dirilis jam 2.Macquarie melihat rupiah akan berada di 10,000 di akhir tahun. Sementara OCBC melhat rupiah akan melemah 6 persen di akhir Juni menjadi 12,500 per dolar di kuartal ini karena investor asing menghindari aset yang beresiko dan mata uang yang diperlukan untuk memenuhi pembayaran impor dan hutang. Rupiah mungkin melemah ke 13,000 di kuartal ketiga, sebelum berada di 12,500 di akhir tahun ini.
Update: Inflasi Maret 2009 sebesar 0,22%. Sumbangan terbesar inflasi masih dari emas dan perhiasan. Inflasi tahun kalender dari Januari-Maret 2009 tercatat sebesar 0,36%, inflasi year on year atau Maret 2009 terhadap Maret 2008 mencapai 7,92%.
Sumber: Bloomberg, Detik.com
No comments:
Post a Comment