USD Index 52-weeks High 52-Weeks Low EUR-USD 52-weeks High 52-Weeks Low
80.24 89.62 (04/03) 79.63 (02/01) 1.3933 1.4055 (02/01) 1.2459 (04/03)
Dolar AS melemah di sesi Asia hari ini, terhadap mata uang Eropa dan Asia Pasifik, setelah pasar saham Wall Street semalam menguat yang berimbas positif kepada pasar saham regional Asia dan kenaikan harga minyak yang mencapai level tertinggi $ 64.89/barel setelah OPEC mempertahankan output dan laporan inventory minyak AS merosot tajam di pekan lalu, mendorong investor memburu aset yang beresiko seperti saham dan komoditi. Dolar juga mendapatkan sentimen negatif dari laporan National Pension Services Korea Selatan mengatakan mereka akan memangkas bobot kepemilikan Treasury AS. Dolar mendapatkan tekanan terhadap major setelah data ekonomi AS: Jobless Claims terkoreksi ke 623K di pekan lalu, Durable Goods Order meningkat 1.9%, New Home Sales meningkat 0.3% di bulan April, menurunkan daya tarik dolar AS sebagai mata uang safe haven di saat terjadi krisis. Meski potensi pelemahan dolar terbatas mejelang rilisan revisi data GDP Q1 yang diperkirakan membaik ke -5.5% dari -6.1%, berkat investment dan net export meningkat lebih dari perkiraan. Diikuti Chicago PMI bulan Juni dan University of Michigan Final yang diperkirakan lebih baik dari periode sebelumnya dapat memberikan tekanan kepada dolar, berkat perkiraan pemulihan ekonomi global tengah berlangsung.
Euro mengalami penguatan di sesi Asia hari ini, berkat sejumlah sentimen negatif yang menurunkan daya tarik untuk memegang dolar dan mendorong investor memburu aset yang memiliki suku bunga yang lebih tinggi dan beresiko seperti saham dan komoditi. Kenaikan harga saham global dan harga minyak yang telah mencapai $ 64.89/barel di sesi Asia hari ini (berkat aksi OPEC pertahankan output dan laporan inventory AS anjlok) masih memberikan keuntungan kepada euro dolar pada akhir pekan ini. Euro dolar juga menguat berkat spekulasi bank sentral Eropa akan menghindari pangkas suku bunga untuk tidak menaikkan inflasi. Imbas kuatnya data produksi industri Jepang di bulan April dan laporan National Pension Services Korea Selatan mempertimbangkan akan memangkas kepemilikan Treasury AS, ikut berperan melemahkan dolar AS dan memberikan keuntungan kepada euro. Sementara prediksi penurunan inflasi euro bulan Mei yang dirilis hari ini dan menjelang rilisan data revisi GDP Q1, Chicago PMI, U Michigan sentiment diperkirakan lebih baik dari periode sebelumnya, dapat meningkatkan permintaan untuk euro terhadap dolar, berkat meredanya kekhawatiran terhadap resesi ekonomi global.
USD-JPY 52-weeks High 52-Weeks Low GBP-USD 52-weeks High 52-Weeks Low
95.38 101.45 (06/04) 87.15 (21/01) 1.5925 1.6085 (27/05) 1.3502 (23/01)
Yen menguat dari level terendah 2 pekan terhadap dolar dan menguat terhadap euro setelah laporan Industrial Production Jepang mengalami kenaikan terbesar dalam 6 tahun, mendorong spekulasi dana akan masuk kembali ke pasar aset Jepang. Yen masih melanjutkan penguatan bulanan yang kedua terhadap dolar, dan memangkas penurunan terbesar dalam 8 pekan kemarin, setelah laporan Menteri Perdagangan Jepang bahwa perusahaan lokal berencana untuk meningkatkan produksi. Yen juga menguat terhadap dolar setelah Natonal Pension Services Korea Selatan akan memangkas bobot kepemilikan Treasury AS. Laporan Industrial Production Jepang meningkat 5.2% di bulan April, CPI national terkontraksi lebih lanjut -0.7% di bulan Mei dari -0.1%, Household spending membaik -0.1% di bulan April dari -0.6%, Unemployment meningkat ke 5.2% dari 5.0%. kondisi tersebut menunjukkan “the worst may be over” untuk ekonomi Jepang. Meski potensi penguatan yen terbatas terhadap dolar sebelum rilisan data ekonomi dari Euro dan AS yang mungkin menunjukkan pemulihan ekonomi global dan dapat melemahkan yen lebih lanjut.
Pound sterling melanjutkan penguatannya terhadap dolar dan yen di sesi perdagangan Asia hari ini, setelah pasar saham global dan harga komoditi minyak yang telah mencapai level tertinggi 7-bulan, mendorong investor memburu aset yang beresiko dan aset yang memiliki suku bunga yang lebih tinggi. Meski laju penguatan pound dibatasi oleh sentimen negatif dari komentar anggota MPC BOE David Blachflower yang meragukan ekonomi Inggris akan tumbuh di tahun ini dan tahun mendatang. Pound juga sempat terpukul oleh laporan dari Confederation of British Industry menunjukkan Retail Sales Inggris anjlok di bulan Mei (net 17% melaporkan penurunan) dan bulan depan masih akan sulit untuk toko-toko karena pengangguran meningkat, memberikan signal resesi masih belum berakhir. Sementara prediksi Morgan Stanley bahwa dolar AS mungkin akan terkoreksi 10% untuk basis bobot perdagangan di akhir tahun depan, mendorong trader untuk antisipasi penguatan mata uang yuan China. Meski potensi penguatan pound terbatas sebelum rilisa data ekonomi AS hari ini.
USD-CHF 52-weeks High 52-Weeks Low AUD-USD 52-weeks High 52-Weeks Low
1.0881 1.1965 (12/03) 1.0617 (02/01) 0.7845 0.7890 (27/05) 0.6248 (02/02)
Swiss franc menguat terhadap dolar di sesi Asia hari ini, setelah pasar saham Wall Street semalam menguat berimbas positif kepada pasar saham regional Asia dan kenaikan harga minyak yang mencapai level tertinggi $ 64.89/barel setelah OPEC mempertahankan output dan laporan inventory minyak AS merosot tajam di pekan lalu, mendorong investor memburu aset yang beresiko seperti saham dan komoditi. Swiss franc mendapatkan sentimen negatif dari laporan National Pension Services Korea Selatan mengatakan mereka akan memangkas bobot kepemilikan Treasury AS. Swiss franc menguat setelah data ekspor Swiss meningkat 8.3% di bulan April, diikuti data ekonomi AS: Jobless Claims, Durable Goods Order, New Home Sales tercatat lebih baik dari perkiraab, menurunkan daya tarik dolar AS sebagai mata uang safe haven. Meski potensi penguatan CHF terbatas mejelang rilisan revisi data GDP Q1 diperkirakan membaik ke -5.5% dari -6.1%, berkat investment dan net export. Chicago PMI bulan Juni dan University of Michigan Final diperkirakan lebih baik dari periode sebelumnya dapat memberikan tekanan kepada dolar, berkat perkiraan pemulihan ekonomi global da Swiss tengah berlangsung.
Dolar Australia (Aussie) dan dolar Selandia Baru (kiwi) menguat di sesi Asia hari ini, berpotensi mengalami penguatan untuk bulan ke-3, karena keyakinan investor untuk pemulihan ekonomi gobal mendorong investor memburu aset yang memiliki suku bunga yang lebih tinggi. Aussie dan kiwi menguat pada pekan ini terhadap dolar setelah Standard & Poors menaikkan pandangan rating hutang Selandia Baru menjadi stabil dari netral dan meningkatnya kekhawatiran terhadap rating kredit AAA milik AS. Harga komoditi yang mencakup lebih dari setengah ekspor negara Selatan Pasifik, meningkat 12 persen di bulan ini, kenaikan tertinggi sejak 1974. Aussie menguat ke tertinggi 0.7916 dan kiwi menguat ke tertinggi $ 0.6248 di sesi Asia hari ini. Aussie menguat 10.5% terhadap dolar di bulan ini dan menguat 8 persen menjadi 60.42 yen. Laporan Reserve bank of Australia bahwa pinjaman bank di Australia meningkat di bulan April untuk bulan ke-4 memberikan bukti bahwa rendahnya suku bunga dan stimulus dari pemerintah telah meningkatkan permntaan. Laporan Home Building Approval Selandia Baru meningkat 11.2% di bulan April.
Technical Analysis
(+130p-20p, closed at 1,4000) EUR-USD menunjukkan signal positif dari pola candle bullish harami dalam pola uptrend channel seharusnya masih memberikan momentum kenaikan kepada euro hari ini. Indikator teknikal MACD, stochastic masih uptrend kendati overbought, meski ADX terkoreksi turun yang memberikan indikasi bahwa potensi kenaikan euro dapat terbatas pada hari ini. Perpotongan 20-day MA (1.3454) & 200-day MA (1.3376) menunjukkan golden cross sejak hari Rabu, memberikan support kepada euro dolar. Support berada di 1.3761 (support line). Euro dalam proses koreksi wave minute 5 dalam minor C zig zag - wave intermediate 4 menunjukkan potensi toppish di kisaran $ 1.4175/1,4234 (upper channel). Buy 1.3940 & buy break 1.4050 target di 1.4175 stop 50p, sell 1.4175 target 1.4040 stop 30p, Sell break 1.3900 target 1.3790 stop 50p.
(+70p at 95.40) USDJPY masih menunjukkan pola head & shoulder dan downtrend channel, dimana kegagalan menembus 97.39 (upper channel) dapat memberikan tekanan kepada jpy target neckline H&S di 93.81. Sementara signal positif muncul dari pola candle bullish continuation, indikator ADX koreksi turun di saat terjadi rebound, meski MACD dan Stochastic menunjukkan oversold, memperlihat potensi kenaikan terbatas. Jika ditutup dibawah level 97.21 (200-day MA & high kemarin) 94.62/93.51 (downward channel). Resistance berada di 97.34/98.58 (downtrend line). Sell 97.35 target 96.00 stop 97.90, sell break 96.00 target 95.00 stop 50p. Sell 98.50 target 96.00 stop 50p. Buy 95.15 target 96.00 stop 94.60.
(-40-60p). GBP-USD menunjukkan trend bullish karena berada dalam uptrend channel dalam diagonal triangle meski menunjukkan pola candle tri star yang menunjukkan potensi revesal meski Indikator MACD, Stochastic uptrend, kendati ADX menunjukkan koreksi penurunan, volume menunjukkan kenaikan, seharusnya mendukung potensi kenaikan terbatas hari ini. Crossingnya 10-day MA (1.5808) & 200-day MA (1,5494), dapat menopang GBP, selama bertahan di atas 1.5554 (support line) target 1.6088 (50%FR)/1.6271 (upper channel). Analisa EW menunjukkan proses wave motive minute 5 dalam wave impulse 3. Buy break 1.6090 target 1.6240 stop 50p. Sell break 1.5960 target 1.5850 stop 50p. Sell 1.6240 target 1.6090 stop 50p. Buy 1.5990 target 1.61 stop 35p.
AUD-USD mendapatkan signal positif dari pola candle piercing bullish kemarin didukung oleh ADX, stochastic dan MACD yang masih uptrend, seharusnya membatasi potensi penurunan aud hari ini. Meski trend masih bullish selama bertahan di atas 0.7814 (support line di rising wedge), untuk target 0.7951 (upper channel)/0.8003 (61.8 FE). Elliot wave menunjukkan wave impulse minor 3 dalam koreksi wave intermediate C dalam primary B. Buy 0.7865 target 0.8000 stop 50p, Sell break 0.7810 target 0.7710 (closing) stop 45p, sell 0.8000 target 0.7860 stop 60p. Buy break 0.7950 target 0.8000.
www.strategydesk.co.id
www.harumdanaberjangka.co.id
No comments:
Post a Comment