Thursday, September 17, 2009

Laporan Fundamental & Rumor Saham Indonesia 17-09

Research Merrill Lynch Sec: Buy PTBA target Rp 17,500, upgrade dari Rp 14,900

Research Merrill Lynch Sec: Buy PGAS target Rp 4,000

Research Merrill Lynch Sec: Buy UNTR target Rp 17,400

Research Citigroup Sec: Hold LSIP target Rp 8,300

Research Citigroup Sec: Sell UNSP target Rp 730

Research Citigroup Sec: Buy AALI target Rp 25,000

Research BNI Sec: Hold ANTM target Rp 2,450

Research Danareksa Sec: Buy BTEL target Rp 240 dari Rp 175

Research Kim Eng Sec: Hold AALI target Rp 21,900

Research Kim Eng Sec: Buy SMGR target Rp 7,600

Saham Astra Graphia Menuju Rp 500
HARGA saham PT Astra Graphia Tbk (ASGR) dikabarkan bakal oleh diangkat menuju level Rp 500. Sumber Investor Daily mengungkapkan, sejumlah broker sedang mengakumulasi ASGR, karena saham ini belum naik seperti saham-saham Grup Astra lainnya. Selain itu, kata dia, adanya kabar perseroan mendapatkan proyek dari perusahaan telekomunikasi juga berdampak positif. Pada perdagangan kemarin, ASGR ditutup menguat Rp 10 (3,45%) ke level Rp 300.

TPS Food Jajaki Akuisisi Kebun Sawit
HARGA saham PT Tiga Pilar Sejahtera (TPS) Food Tbk (AISA) berpeluang menguat menuju level Rp 650 dalam jangka pendek maupun menengah. Menurut sumber Investor Daily, perseroan dikabarkan tengah menjajaki akuisisi perkebunan kelapa sawit guna menopang produksi saat ini. Sementara itu, pada perdagangan kemarin, AISA ditutup naik Rp 10 (2,35%) ke posisi Rp 435.

IHSG Dibuka Naik 20,21 Poin
Pergerakan IHSG pada perdagangan Kamis (17/9) dibuka naik 20,21 poin (0,83%) ke level 2.459,57 dipengaruhi oleh bursa regional dan Wall Street yang positif dan harga minyak yang menembus US$ 71 per barel. IHSG di sesi 1 sentuh tertinggi 2,474.788 sebelum mengalami aksi profit taking. Imbas penguatan rupiah dari inflow dari fund manager dan hedge fund asing, karena positif nya fundamental ekonomi RI setelah World Bank upgrade prediksi GDP tahun 2009 dan Moodys angkat rating mata uang local dan asing RI, diikuti antipasti pembentukan cabinet baru Presiden SBY 1 Oktober. Kenaikan harga minyak (inventory AS anjlok 4.7 juta barel pekan lalu) ke US$ 72.50 dan emas ke US$ 1,020 kemarin, diikuti CPO dan logam lainnya, meningkatkan daya tarik untuk saham domestik. BOJ mempertahankan suku bunga 0.1% hari ini dan meningkatkan penilaian ekonomi di bulan September. Sejumlah indeks saham Asia menembus level tertinggi sejak Oktober 2008, setelah DJI ditutup +108.30 menjadi 9791.71 semalam. Nikkei 225 +75.72 di 10,346.49, Hang Seng HK +389.70 di 21,792.62, Kospi +6.35 di 1,690.06, Shanghai +44.463 di 3,044.173.

Rupiah Pagi Tembus Rp 9.600 Per Dolar AS
Kurs rupiah terhadap dolar AS di pasar spot antarbank Jakarta, Kamis pagi menguat tajam menembus angka Rp 9.600 per dolar AS (tertinggi Rp 9,585), karena meningkatnya kebutuhan terhadap rupiah oleh para pelaku pasar. Isu positif dari Moodys dan World Bank, diikuti trend penurunan dolar AS terhadap mata uang global karena kian menurunnya suku bunga 3 bulan Libor menjadi 0.2% (terendah diantara negara G20) dan kekhawatiran isu perang dagang AS-China yang dapat picu diverisifikasi cadangan devisa bank sentral China, ikut memukul sentimen dolar AS dan memberikan keuntungan kepada rupiah yang masih dapat memberikan tingkat keuntungan (yield) yang lebih tinggi, menjelang pembentukan kabinet baru Presiden SBY di awal Oktober dan pertemuan kepala negara G20 di Pittsburg AS pekan depan. USD-JPY menguat 0.1655 di 91.0950, AUS-USD menguat 0.0006 di 0.8741, NZD-USD melemah 0.0009 di 0.7132, USD-SGD menguat 0.0008 di 1.4126, USD-KRW melemah 4.7749 di 1,206.45, USD-PHP melemah 0.2650 di 47.7850, USD-CNY menguat di 0.0004 di 6.8264, EUR-USD menguat 0.0019 di 1.4728, GBP-USD menguat 0.0005 di 1.6498.

PT Bakrie Toll Road (BTR), anak usaha PT Bakrieland Development Tbk (ELTY) berencana menerbitkan obligasi hingga Rp 500 miliar pada tahun 2010. Dananya akan digunakan untuk pengembangan proyek tol perseroan.

Duta Graha Rampungkan Proyek Rp 264 Miliar
PT Duta Graha Indah Tbk (DGIK) sudah merampungkan dua proyek mencapai Rp 264 miliar. Perseroan sudah menyelesaikan tujuh dari 41 proyek yang sedang kerjakan tahun ini.

BEI Suspensi Saham Bristol-Myers
Bursa Efek Indonesia (BEI) akhirnya mengehntikan sementara perdagangan (suspensi) saham PT Bristol-Myers Squibb Indonesia Tbk mulai sesi I perdagangan Kamis (17/9) ini.

Laba Bersih WOMF Anjlok 26,5%
PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk (WOMF) selama Januari sampai Juni 2009 mengantongi laba bersih anjlok 26,5% menjadi Rp10,71 miliar dari Rp14,57miliar.

Dalam jangka panjang saham properti akan memiliki prospek yang bagus. Berdasarkan data pergerakan saham, prospek saham properti mulai meningkat setelah kenaikan saham perbankan. Saham yang layak menjadi pilihan adalah BSDE dan CTRA.

IHSG pada perdagangan hari ini diperkirakan akan naik. Namun demikian, hari terakhir menjelang libur panjang juga memungkinkan aksi profit taking di bursa. IHSG akan diperdagangan dengan kisaran 2.425-2.483.

PT Metrodata Electronics Tbk (MTDL) melakukan pembelian kembali (buyback) yang bersifat utang sebesar Rp 4,5 miliar atas Sukuk Ijarah Metrodata I Tahun 2008.

PEROLEH MODAL KERJA US$ 10 JUTA, Bayan Tunjuk Standchart Fasilitasi Proyek US$ 150 Juta
PT Bayan Resources Tbk (BYAN) menunjuk Standard Chartered Bank (Standchart) sebagai penasihat keuangan untuk memfasilitasi pengembangan proyek senilai US$ 150 juta. Proyek tersebut akan digarap anak usaha perseroan, PT Kaltim Supacoal.

INDY: Laba Bersih 1H09 Terpangkas 25,3% Yoy
Laba bersih INDY 1H09 turun 25,3% yoy dari Rp483,26 miliar jadi Rp360,56 miliar, seiring pendapatannya turun 37,2% yoy dari Rp1,3 triliun jadi Rp815,17 miliar. Selain itu, mencatat kerugian kurs sebesar Rp222,44 miliar, beban usaha Rp40,23 miliar dan beban bunga Rp126,21 miliar. Pendapatan kontrak 1H09 anjlok 60% yoy dari Rp1,18 triliun jadi Rp475,29 miliar, sedangkan penjualan batubaranya naik 76,79% yoy jadi Rp199,88 miliar dan penjualan jasa melonjak jadi Rp139,99 miliar dari Rp830,55 juta.

Cement: Penjualan Semen Agustus Meningkat 7,5% yoy
Realisasi penjualan semen pada Agustus 2009 meningkat 7,5% yoy menjadi 3,565 juta ton dari 3,317 juta ton. Ini merupakan penjualan tertinggi sepanjang tahun ini. Hal ini disebabkan oleh pemangkasan suku bunga acuan hingga 6,5% sehingga mendorong pengembang mengerjakan sejumlah property dan permintaan semen mulai naik sejak Juli.

SQBI: Diakuisisi Taisho, Akan Tender Offer
Taisho Pharmaceutical Co Ltd, perusahaan farmasi asal Jepang akan mengakuisisi 10.032.250 atau 97,97% saham SQBI senilai US$ 150 juta ( Rp 1,5 triliun ) atau Rp 149.517,81/saham, premium 171,84% dari harga pasar tersebut. Selain itu, Taisho juga akan membayar US$ 160 juta guna membeli merek dagang perseroan sehingga totalnya mencapai US$310 juta. Transaksi tersebut akan mewajibkan Taisho melaksanakan tender offer saham SQBI.

INDY: Kantongi Kontrak Penjualan 80% Batubara, Bantah Akan Akuisisi Maruwai
INDY telah mengantongi kesepakatan penjualan 19,2 juta ton batubara atau 80% dari target produksi batubara FY09 yakni 24 juta ton. Sementara itu, perseroan membantah kabar bahwa perseroan berencana mengakuisisi tambang batubara Maruwai , Kalteng karena hingga saat ini manjemen belum melakukan pembicaraan terkait akuisisi tersebut.

RMBA Beri Insentif Pemegang Obligasi
PT Bentoel International Investama Tbk selaku penerbit obligasi itu akan memberikan insentif berupa bonus bunga 0,25% dari nilai pokok obligasi.

DGIK: Tuntaskan Proyek Rp264 Miliar
DGIK menuntaskan dua proyek senilai Rp264 miliar meliputi pembangunan gedung Cyber Rp190 miliar dan gedung kantor upati Halmahera Rp74 miliar. Hingga September, perseroan sudah merampungkan 7 proyek dari 41 proyek yang tengah dikerjakan tahun ini.

SDRA: Targetkan Kredit Rp 1,7 Triliun
Bank Saudara menargetkan penyaluran kredit Rp 1,7 triliun hingga akhir tahun. Kemungkinan target tersebut akan tercapai mengingat total kredit per Juni telah mencapai Rp1,6 triliun. Pada 1H09, CAR perusahaan juga masih stabil yakni 13% dan NPL sebesar 1,6%.

Sumber: Reuters, Bloomberg, CNBC, Inilah.com, Kontan, Investor-daily, Detik.com.
www.strategydesk.co.id
globalmarketstrategist.blogspot.com

No comments:

Post a Comment