Research Macquarie Sec: Underperform BUMI target Rp 2,350 dari Rp 2,500 (15/09/2009)
Research Kim Eng Sec: Buy BDMN target Rp 5,660
Research BNI Securities Sec: Buy CTRA target Rp 1,050
Research Credit Suisse Sec: Upgrade menjadi Overweight target IHSG ke 2,685 karena IHSG dianggap termurah diantara regional dan kuatnya katalis positif, dengan saham pilihan INDF, UNTR, BBRI, PGAS dan ASII.
Indofood Sukses Makmur (INDF.JK, Rp2925.00, OUTPERFORM [V], TP Rp3800.00)
United Tractors (UNTR.JK, Rp14850.00, OUTPERFORM [V], TP Rp16800.00)
Bank Rakyat Indonesia (BBRI.JK, Rp7600.00, OUTPERFORM [V], TP Rp9000.00)
Perusahaan Gas Negara (PGAS.JK, Rp3625.00, OUTPERFORM [V], TP Rp4000.00)
Astra International (ASII.JK, Rp31300.00, OUTPERFORM [V], TP Rp32000.00)
Semen Gresik (Persero) (SMGR.JK, Rp6550.00, OUTPERFORM, TP Rp8000.00)
PT Indo Tambangraya Megah (ITMG.JK, Rp23800.00, NEUTRAL [V], TP Rp22000.00)
Bank Danamon (BDMN.JK, Rp4850.00, OUTPERFORM [V], TP Rp5700.00)
PT London Sumatra Indonesia (LSIP.JK, Rp7450.00, OUTPERFORM [V], TP Rp9200.00)
Sampoerna Agro Tbk (SGRO.JK, Rp2075.00, OUTPERFORM [V], TP Rp2600.00)
Ciputra Development Tbk PT (CTRA.JK, Rp740.00, OUTPERFORM [V], TP Rp838.00)
PT Bakrieland Development Tbk (ELTY.JK, Rp370.00, OUTPERFORM [V], TP Rp419.00)
Obligasi konversi PT Agis Tbk (TMPI) kepada Urbance Portfolio Holdings Ltd dan Indiana Investment Corp dikabarkan akan jatuh tempo pada 2 Oktober 2009.Kabar di pasar meyebutkan, beberapa fund mulai mengoleksi saham Agis dan berpotensi menuju Rp200 dalam jangka pendek. Selain itu, ekspansi perseroan di bidang multimedia di kawasan Asia juga menjadi momentum kenaikan harga saham.Pada penutupan perdagangan bursa kemarin, harga saham Agis ditutup naik 16 poin ke posisi Rp127.
Harga saham PT PErdana Gapuraprima Tbk (GPRA) berpeluang menguat ke level 250-300 dalam jangka pendek. Kabar di pasar menyebutkan, perseroan disebut-sebut akan bergabung ke dalam konsorsium proyek Jembatan Selat Sunda. Selain itu, adanya mitra strategis dari Timur Tengah guna membiaya lima proyek baru, yakni GP Plaza, Pancoran Residences, Kebayoran Residence, dan The Bellezza and Resort, dan Bellmont Residence juga kaan berdampak rpositif.Pada penutupan perdagangan bursa kemarin, harga saham GPRA ditutup naik 5 poin ke posisi 205.
Sempat Tergelincir, IHSG Berusaha Bangkit
IHSG bertengger di level 2447,27 atau naik 3,44 poin pada pukul 10.05 WIB. IHSG capai tertinggi 2,453.961 (10.30 WIB) mengikuti penguatan rupiah terhadap dolar dan kenaikan indeks saham regional Asia hari ini, mengacuhkan penurunan Wall Street akibat kejutan penurunan data COnsumer COnfidence AS meski House Price AS meningkat. IHSG masih mendapatkan support dari sejumlah sentimen positif dari sejumlah emiten lapis kedua dan ketiga, menjelang rilisan data inflasi (01/10), BI rate (02/10) dan pengumuman Kabinet Baru Presiden SBY di awal bulan Oktober. Indeks Asia menguat setelah NGK Insulators menaikkan prediksi keuntungan dan Micron Technology Inc melaporkan kerugian yang lebih rendah. Meski laporan gempa di Samoa yang menyebabkan tsunami, menyebabkan gempa di Jepang hingga AS. Indeks Nikkei 225 +13.01 di 10,113.21, Hang Seng -54.73 di 20,958.44, Kospi +1.53 di 1,691.58, Shanghai +18.883 di 2,773.43. DJI futures +11 di 9,684.
Rupiah Siap Perkasa Lagi
Indeks harga Saham Gabungan (IHSG) mulai naik sehingga bisa menjadi modal utama untuk mendongkrak rupiah. Rupiah menguat ke Rp 9,675 terhadap dolar, setelah pasar saham menguat dan mayoritas mata uang regional menguat terhadap dolar AS, mengikuti reboundnya mata uang Eropa terhadap dolar. Pasar lokal masih menanti sejumlah data (inflasi dan BI Rate) dan tenaga kerja AS (Jumat). Sejumlah data ekonomi dari Asia Pasifik menunjukkan kenaikan, seperti PMI CHina bulan September terkoreksi di 55.0 dari 55.1, Industrial Production Jepang naik 1.8% di bulan Agustus, Retail Sales Australia meningkat 0.9% di bulan Agustus, diikuti BOJ dilaporkan mungkin memutuskan secepatnya di bulan depan untuk mengakhiri program pembelian obligasi korporat.
Harga SUN Berpotensi Terkerek Mumbul
Pasokan SUN saat ini sudah semakin terbatas sehingga harganya naik dan imbal hasilnya pun akan turun.
Defisit RAPBN 2010 Dipatok 1,6% atau Rp 98 Triliun
Ke depan akan ada panitia DPR yang mengecek efektivitas anggaran.
BUMI Ekspansi Batubara Jadi 100 MT
INILAH.COM, Jakarta - Setelah mendapatkan suntikan dana dari China Investment Corporation (CIC), Bumi Resources Tbk (BUMI) akan melakukan ekspansi pengembangan perusahaan batubara dari 60 MT ke 100 MT. Dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI) semalam, manajemen PT Bumi Resources Tbk (BUMI) mengklaim pinjaman China Invesment Corporation (CIC) senilai US$ 1,9 miliar bukan transaksi material. PT Bumi Resources Tbk (BUMI) menegaskan bahwa tingkat bunga tetap yang diberikan terhadap pinjaman China Investment Corporation (CIC) merupakan karakteristik yang lazim ada pada intrumen utang.
Beli BUMA, DOID Minta Persetujuan RUPS
INILAH.COM, Jakarta - PT Delta Dunia Property Tbk (DOID) akan mengadakan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Rabu (30/9) ini di Hotel Ambhara pada pukul 10.00 WIB.PT Delta Dunia Properti Tbk (DOID) DOID tidak memiliki rencana untuk melakukan penawaran saham baru (rights issue).
PT Leyand International Tbk (LAPD) mendapatkan komitmen pinjaman dari Shandong Machinery Corporation Singapura yang akan digunakan untuk mendanai akuisisi hingga 50,65% saham PT Nusantara Infrastructure Tbk (META).
PT Mobile-8 Telecom Tbk (FREN) akan menggelar Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) meminta persetujuan pemegang saham untuk mengeluarkan efek bersifat ekuitas tanpa memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD).
CIMB Securities: Rating BTPN 'Outperform'
CIMB Securities Indonesia mempertahankan rating outperform untuk Bank Tabungan Pensiunan Negara (BTPN) dengan menaikkan target harganya menjadi Rp4.400 (dari sebelumnya Rp3.000) dari metode GGM pada discount rate 16,9%.
Beli, Target Harga Timah Rp3.475
PT Timah Tbk (TINS) memproyesikan tahun ini akan menjual timah batangan 40.000-45.000 atau turun ketimbang tahun lalu sebanyak 49.029 ton. Untuk itu, analis merekomendasikan beli.
BUMI: Didanai Saratoga Beli Newmont
Saratoga Capital disinyalir dipastikan mendanai PT Multicapital anak usaha Grup Bakrie untuk menutupi kekurangan dana terkait akuisisi 10% saham Newont senilai US$352 juta atau Rp3,39 triliun. Namun, belum diketahui besaran jumlahnya serta pola bagi hasilnya.
TRUB: Akan Jual 90% Saham Manunggal Multi Energi
TRUB melalui anak usahanya, PT Maxima Infrastruktur akan menjual 90% saham PT Manunggal Multi Energi yang memiliki konsesi pertambangan batubara seluas 1.600 hektare di Muara Enim, Sumsel dengan cadangan 140 juta ton batubara. Lanco Infratech, salah satu perusahaan yang berminat atas Manunggal Multi dengan menawarakan harga maksimal US$ 90 juta. Saat ini, perseroan masih mengkaji sejumlah calon yang berminat membelinya.
AKRA: Akan Akuisisi Tambang Batubara
AKRA akan membeli 87,5% saham PT Anugrah Karya Raya milik PT Pacifica Bangun Lestari. Kini, AKRA tengah melakukan uji tuntas yang diperkirakan akan selesai kurang dari satu bulan.
UNTR : Raih Kontrak Pengadaan Alat Berat US$ 224 Jt
UNTR meraih kontrak baru pengadaan 300 alat berat ke sejumlah perusahaan penambangan batubara di Indonesia senilai US$ 224 juta. Paling lambat akhir tahun 2009, perseroan akan mengirimkan pesanannya tersebut.
IPO: 3 Perusahaan Bertahan Beli Berau Coal
Sebanyak tiga perusahaan disinyalir masih bertahan dalam proses penjualan 90% saham PT Berau Coal yakni INDY, Banpu Pcl induk usaha ITMG, dan PT Quattro Inti Investama. Hasil penawarannya ditargetkan diumumkan pada Okto09.
GZCO: Targetkan Kenaikan Laba Bersih FY09 300%
GZCO menargetkan lonjakan laba bersih FY09 sebanyak 300% yoy jadi Rp300 miliar dari Rp54,75 miliar dipicu naiknya harga CPO dan bertambahnya luasa areal perkebunan. Harga CPO diprediksi naik 10-20% menjelang musim dingin Eropa. Sementara itu, produksi CPO FY09 ditargetkan sebanyak 60.000 ton.
PNBN: Terbitkan Obligasi Rp800 M
PNBN merilis penawaran obligasi III/2009 senilai Rp800 miliar bertingkat bunga tetap yakni 11,50% per tahun dengan jangka waktu lima tahun. Perolehan dana untuk pemberian kredit (KPR, pembiayaan proyek infrastruktur, dan kredit investasi lainnya) sebanyak 95%, dan sisanya 5% untuk investasi surat-surat berharga.
MNCN: Akan Buy Back 9,1% Senilai Rp 472 Miliar
Pada periode 1 Oktober 2009- 1 Januari 2010, MNCN akan kembali menggelar buy back dengan target sebanyak 1,25 miliar saham atau sekitar 9,1% saham. Ini merupakan buy back periode keempat sejak Oktober 2008.
Sumber: Inilah.com, Detik.com & Market Flash, Kontan, Investordaily, Bloomberg, Reuters,CNBC
No comments:
Post a Comment