Wednesday, October 7, 2009

Banjirnya Sentimen Positif Masih Topang Kinerja IHSG

Market Review
Keperkasaan IHSG kembali berlanjut di awal pekan ini, setelah mencetak level tertinggi baru sejak Maret 2008 ke level 2,533.063 dan mencatat kenaikan terbesar diantara indeks saham regional Asia kemarin, berkat kuatnya sentimen positif dari dalam negeri dan sejumlah sentimen positif dari Wall Street. Imbas penguatan rupiah terhadap dolar AS hingga mencapai level tertinggi Rp 9,435, level terkuat sejak September 2008, dari penutupan di hari sebelumnya di Rp 9,550. kondisi tersebut mendorong kenaikan tajam saham unggulan yang mendapatkan keuntungan dari penguatan rupiah seperti saham grup Astra (ASII, AALI, UNTR) sektor aneka industri (ASII), perbankan (BBRI, BBCA, BMRI), konsumer (INDF, UNVR). IHSG melonjak 47.733 poin (+1.92%) ditutup di 2,528.146. Investor asing membukukan net buy sebesar Rp 237.37 miliar, dibandingkan net buy Rp 20 miliar (05/10).

Indeks saham di Asia menguat untuk pertama kali dalam 4 hari terakhir, dipimpin oleh perusahaan yang tergantung kepada penjualan di luar negeri, setelah data jasa AS kembali mengalami pertumbuhan mengikuti 11 bulan kontraksi. Kejutan kenaikan suku bunga Australia sebesar 25bsp menjadi 3.25% kemarin, ikut meningkatkan keyakinan kepada investor saham di Asia. Meski indeks MSCI Asia Pasific terlihat lebih mahal (PER 22x) ketimbang indeks MSCI World Index (PER 17x).

IHSG Outlook
IHSG dapat melanjutkan momentum kenaikan hari ini, karena banjirnya sentimen positif dari dalam dan luar negeri, meningkatkan keyakinan investor domestik dan asing untuk memburu saham-saham unggulan dan saham lapis kedua yang memiliki isu dan fundamental positif. Terpuruknya daya tarik dolar AS terhadap mata uang regional dari rendahnya yield yang dihasilkan dolar AS dibandingkan rupiah dan mata uang regional, mendorong investor melepas dolar AS yang masih dihantui kekhawatiran defisit anggaran dan digunakan untuk carry trades terhadap mata uang yang memiliki suku bunga yang lebih tinggi. Kondisi tersebut menguntungkan saham yang memiliki hutang dalam bentuk dolar AS dan penguatan rupiah dapat menekan inflasi, dapat mendorong potensi BI turunkan suku bunga di akhir tahun, seharusnya positif untuk saham grup Astra, perbankan (Credit Suisse upgrade target harga saham BBRI, BDMN), konsumer (INDF, UNVR). Imbas kenaikan harga emas ke rekor tertinggi (US$
1,043/troy ons) memberikan berimbas positif kepada harga komoditas lainnya (minyak US$71.95 target US$ 75/77, nikel US$ 18,200 target US$ 19,250/21,000, timah US$ 14,500 target US$ 17,000, cpo MYR 2,100 target MYR 2,300), dapat angkat harga saham komoditas lokal (ANTM, INCO, TINS, ITMG, PTBA, INDY). Sementara isu-isu positif dari kuatnya fundamental ekonomi (cadangan devisa, inflasi, suku bunga), pembentukan kabinet baru Presiden SBY, Munas Golkar (04-08 Okt), dapat angkat IHSG hari ini.

Stock Picks:Average last 15 week +85.13%. Target 10-30%, Risk < -10%
Hold Buy: BUMI, INDF, JSMR, AALI, SGRO, TLKM, UNTR, SMCB, CPIN, PGAS,KLBF, BMRI, BBRI, SMGR, CTRA, BNBR, DILD. Buy: ANTM, INCO
Stock Picks:
• CNKO : Speculative Buy target Rp 90
• ELSA : Buy target Rp 420

Global Outlook
Meningkatnya isu positif dari global mengantisipasi lebih baik dari perkiraan hasil musim earning kuartal 3 2009 yang dimulai hari ini (Alcoa Inc AS), diikuti meningkatnya keyakinan diantara investor setelah bank sentral Australia menaikkan suku bunga sebesar 25 bsp menjadi 3.25% kemarin memicu spekulasi pemulihan ekonomi yang lebih cepat dari perkiraan, sehingga mendorong pelemahan dolar AS dan meningkatkan daya tarik untuk harga komoditas emas yang mencapai rekor tertinggi US$ 1,043 dan minyak mendekati level US$ 72 di sesi New York semalam, menambah sentimen positif dari aksi Goldman Sachs merekomendasi saham perbankan besar AS, UBS AG upgrade saham Cornings Inc, pemerintah AS berencana menjual unit asuransi Taiwan Life kepada Primus Financial Holdings dan spekulasi Presiden AS Barack Obama merespon kenaikan pengangguran dengan mempertimbangkan campuran program belanja dan pemotongan pajak, seharusnya angkat sentimen investor global hari ini, meski
dibayangi oleh kian mahalnya valuasi saham indeks S&P 500 (PER 20x) dan MSCI World Index (PER 17x) saat ini. Indeks DJIA secara teknikal, tertahan di support 9,430 target 9,830/9,915.

Technical Analysis:
IHSG diperkirakan melanjutkan laju kenaikan pada hari ini, setelah IHSG berhasil menembus sejumlah resistance termasuk trendline di 2,503, 2,531 (Fibonacci Retracement 123.6: 2271-2484), diikuti signal positif dari indikator ADX rebound, stochastic crossing up, MACD meningkat, pola candle daily long opening marubozu (indikasi bullish continuation), seharusnya dukung potensi kenaikan hari ini. Trend bullish masih berlanjut untuk target 2,552 (trendline resistance)/2,586 (FR 150%)/2,609 (FR 161.8), selama, IHSG ditutup (2 hari konfirmasi) diatas level 2,446 (trendline support minor). Hitungan EW menunjukkan IHSG masih berada di subwave minuette v/5 extended dalam 3 minor dalam wave IV/B.
Resistance: 2592.37/2566.25/2556.72/2547.20. PP 2514.01
Support : 2504.49/2494.96/2478.37/2461.77
www.strategydesk.co.id
www.universalbroker.co.id

No comments:

Post a Comment