Wednesday, October 7, 2009

Laporan Fundamental & Rumor Saham Indonesia 07-10

Research Credit Suisse Sec: Overweight BBRI target Rp 9,000

Research Credit Suisse Sec: Overweight BDMN target Rp 5,700

Research Credit Suisse Sec: Neutral BBCA target Rp 4,200

Research Deutsche Bank Sec: Buy ANTM target Rp 3,100

Research Deutsche Bank Sec: Buy INCO target Rp 5,200

Research Danareksa Sec: Buy KLBF target Rp 1,700
Cermati Saham Duta Graha
HARGA saham PT Duta Graha Indah Tbk (DGIK) dikabarkan bakal diangkat menuju level Rp 135 dalam jangka pendek. Pasalnya, kata sumber Investor Daily, perseroan disebut-sebut mendapat proyek konstruksi di Afrika dan Timur Tengah. Selain itu, rencana perseroan mengerjakan proyek superblok milik pengembang lokal ternama bakal berdampak positif. Pada perdagangan kemarin, DGIK ditutup terkoreksi Rp 3 (2,78%) ke posisi Rp 105. (jau)

Rukun Raharja Gandeng C&P Holdings
PT Rukun Raharja Tbk (RAJA) dikabarkan akan membentuk perusahaan patungan (joint venture) dengan C&P Holdings Singapura, perusahaan pengelola pelabuhan terminal petikemas, kargo, dan logistik. Menurut sumber Investor Daily, kerja sama tersebut akan menjadi momentum kenaikan harga RAJA ke level Rp 150 dalam jangka pendek. Selain itu, adanya isu mengenai rencana rights issue juga bakal mengerek harga RAJA. Pada perdagangan kemarin, RAJA ditutup naik Rp 1 (0,08%) ke level Rp 114. (jau)

Investor Tiongkok Minati Dayaindo
HARGA saham PT Dayaindo Resources International Tbk (KARK) berpotensi menguat kembali, seiring kabar baru bahwa investor Tiongkok berminat terhadap saham perseroan.
Menurut sumber Investor Daily, minat investor asing tersebut menyusul keberhasilan perseroan memenangi kontrak pengadaan batubara sebanyak 100 ribu ton per bulan selama lima tahun. Harga KARK dikabarkan bakal menuju level Rp 150 dalam jangka pendek.
Selain itu, kata dia, rencana perseroan mengakuisisi perusahaan pelayaran juga bakal berdampak positif. Pada perdagangan kemarin, KARK ditutup melemah Rp 46 (27,5%) ke posisi Rp 121.

IHSG Bakal Terus Diuji
Pengamat pasar modal Goei Siauw Hong melihat ada indikasi pasar saham kita sudah menjadi bubble. IHSG capai tertinggi sejak Maret 2008 di 2,557 (+30.2 poin), mengikuti kinerja regional Asia dan Wall STreet semalam yang mendapatkan sentimen positif dari laporan kenaikan suku bunga Australia sebesar 25 bsp menjadi 3.25% (berpotensi menaikkan suku bunga kembali di pertemuan mendatang), Goldman Sachs upgrade saham perbankan AS, UBS upgrade Cornings AS dan Ban of AMerica upgrade saham perbankan Eropa. Harga emas mencapai rekor tertinggi US$ 1,045, minyak menguat ke US$ 71.95 semalam. Pasar akan mengamati awal musim Earning Q3 di AS hari ini, dimulai dengan Alcoa, berikutnya GE dan Intel dalam 2 pekan mendatang. Untuk isu lokal, Munas Golkar (04-08 OKt) dan pembentukan kabinet baru Presiden SBY dalam waktu dekat.Mayoritas indeks Asia menguat, Nikkei 225 +86.45 di 9778.25, Hang Seng +357.12 di 21168.65, Kospi 6.09 di 1604.37, Shanghai masih libur. DJI futures +17 di 9671.

Rupiah Berpeluang Lebih Perkasa Atas Si Hijau
Masuknya dana investasi jangka pendek dari luar negeri ke pasar modal kita turut mendorong penguatan rupiah. Rupiah masih bertahan di level Rp 9,435, mengikuti penguatan dolar AS terhadap mata uang regional, setelah data manafakturing Inggris yang anjlok di bulan Agustus meredam sentimen kenaikan suku bunga Australia kemarin, diikuti pemimpin negara di Timur Tengah membantah akan meninggalkan dolar sebagai pembayaran minyak, di tengah minimnya data ekonomi AS pekan ini dan menjelang testimony Fed Bernanke dan pertemuan ECB besok yang diperkirakan tetap mempertahankan suku bunga 1.0%. Meningkatnya sentimen positif dari dalam negeri ikut support kinerja rupiah. Mata uang regional mayoritas melemah terhadap dolar AS, USD-JPY menguat 0.0995 menjadi 88.94, AUD-USD melemah 0.0015 di 0.8887, NZD-USD melemah 0.0008 di 0.7336, USD-SGD menguat 0.0016 di 1.4032, USD-KRW menguat 1.6749 di 1,171.85, USD-PHP menguat 0.1075 di 46.7000, USD-CNY flat di 6.8263, USD-MYR melemah 0.0025 di 3.4335 dan USD-THB menguat 0.0250 di 33.37.

2010, Nilai Investasi Pertambangan Menggemuk
API memperkirakan, nilai investasi pertambangan tahun depan akan mencapai U$$ 8 miliar hingga U$$ 10 miliar.

Munas Golkar Rumus Utama BUMI
Saham PT Bumi Resources (BUMI), Rabu (7/10) diprediksikan menguat seiring kenaikan harga minyak dunia ke level US$ 71 per barel. Selain itu Munas Partai Golkar pun akan mendominasi sentimen penggerak BUMI. Strong buy BUMI!

MEDC Terjepit Harga dan Penurunan Produksi Minyak
Dibandingkan harga tahun lalu, rata-rata harga minyak tahun ini masih jauh lebih rendah. Dus, analis pun menilai pendapatan MEDC mengkerut.

HITS Incar Tender Pengangkutan Batubara dan Bahan Kimia
Lewat berbagai ekspansi ini, HITS berharap selama tahun ini bisa meraih pendapatan Rp 800 miliar.

Cermati Saham BBNI & UNSP!
Pergerakan IHSG yang berpotensi melanjutkan penguatan hari ini diperkirakan akan berada di kisaran 2.470 - 2.548. Saham yang menjadi pilihan seperti BBNI dan saham UNSP.

ASRI Tuntaskan Pembangunan Mal
PT Alam Sutera Realty Tbk (ASRI) saat ini tengah menyelesaikan pembangunan mal di kawasan Alam Sutera.

Saham BSDE Menuju Rp 750
Saham Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE)direkomendasikan beli di target harga Rp 750 dari posisi penutupan kemarin Rp 680. Saat ini BSDE sedang menggarap 2.000 unit rumah di The Icon seluas 74 hektar.

RAJA dan C&P Holdings Singapura Bentuk Usaha Patungan
PT Rukun Raharja Tbk (RAJA) berpotensi terangkat menuju harga Rp150 dalam jangka pendek.

Pemodal asing mencetak beli bersih (net buy) saham Rp12,05 triliun hingga akhir September ini. Hal tersebut terjadi karena IHSG terus menguat serta optimisme sektor konsumsi Indonesia akibat kenaikan minyak dunia.Aliran dana asing ke sertifikat Bank Indonesia (SBI) pada 3Q09 mencapai titik tertinggi setelah puncak krisis ekonomi global akhir tahun lalu. Berdasarkan data BI sepanjang periode Juli-September dana asing pada SBI bertambah US$1,58 miliar, sehingga mendongkrak total kepemilikan asing menjadi US$3,71 miliar.

PTBA: Ajukan Proposal Akuisisi Tambang BHP Biliton
PTBA telah mengajukan penawaran akuisisi tambang batubara di Kaltim dan Kalteng milik BHP Biliton. Perseroan membentuk konsorsium dan menyiapkan dana Rp1,5 triliun dari kas internal bahkan akan mencari lagi pinjaman bank guna membiayai akuisisi itu.

ADRO melalui anak usahanya PT Adaro Indonesia menandatangani pinjaman sindikasi bank US$500 juta atau Rp5 triliun berjangka waktu lima tahun. Perolehan dana untuk capex kegiatan perseroan lainnya.

Sumber: Inilah.com, Detik.com & Market Flash, Kontan, Investordaily, Bloomberg, Reuters, CNBC
www.strategydesk.co.id

1 comment: