Tuesday, October 6, 2009

IHSG Berpotensi Breakout Level Psikologis 2,500 Karena Kuatnya Sentimen Domestik

Market Review
IHSG kembali ditutup di teritorial positif setelah sempat terpuruk di awal sesi perdagangan hingga mencapai level terendah 2,454.043, berkat kenaikan saham Grup Bakrie dan MEDC, kendati laju kenaikan terbatas mengikuti terkoreksinya indeks saham regional dan penurunan saham di sektor aneka industri, perkebunan dan infrastruktur. Hasil keputusan Bank Indonesia menahan suku bunga acuan 6.5% dan meningkatkan proyeksi pertumbuhan ekonomi RI tahun 2009/2010 dan imbas penguatan rupiah terhadap dolar yang kembali mencapai level terkuat sejak November 2008, ikut meningkatkan keyakinan diantara investor lokal (investor asing masih mencetak net sell), sehingga mendorong aliran dana masuk ke pasar saham. IHSG menguat tipis 0.565 poin (+0.02%) ditutup di 2,480.413, nilai transaksi tercatat Rp 4.130 triliun. Investor asing kembali membukukan net buy sebesar Rp 20 miliar, dibandingkan net sell Rp 19.12 miliar miliar (02/10).

Indeks saham di Asia melemah untuk hari ke-3, dipimpin saham teknologi & pertambangan, karena ekonom Nouriel Roubini mengatakan harga saham mungkin akan terpuruk dan laporan yang menunjukkan data AS kehilangan lebih banyak pekerjaan lebih dari perkiraan pasar. Ex Fed Greenspan dan CEO HSBC memperkirakan akan adanya koreksi penurunan ekonomi global babak kedua, ikut membebani kinerja indeks saham Asia di tengah koreksi penurunan saham Wall Street.

IHSG Outlook
Ind P/E (x)
EPS
Y/Y Y/Y Suku Bunga* Inflasi*
Y/Y GDP*
Y/Y
IHSG 31.5 8% +35.2 6.50% 2.89% 4.0%
STI 20.4 16% +11% 0.69% -0.30% -3.5%
KLCI 15.0 10% +18% 2.0% -2.04% -3.9%
SET 28.00 4% +21% 1.25% -1.00% -4.9%
SSE 31.5 36% +21% 5.31% -1.40% 7.9%
N225 45.0 -1% -12.3% 0.10% -2.20% -7.2%
HSI 22.8 19% +12% 0.50% -1.60% -3.8%
DJIA 14.2 3% -9.53% 0.25% -1.5% -3.8%

* Negara Bersangkutan

IHS diperkirakan masih mampu mencapai level psikologis 2,500 pada pekan ini, karena meningkatnya sentimen positif dari dalam negeri dan meredanya kekhawatiran terhadap pemulihan ekonomi global setelah data jasa AS tercatat diatas perkiraan pasar kemarin. IHSG diuntungkan oleh solidnya fundamental ekonomi RI, aksi Bank Indonesia menahan suku bunga 6.50% dan meningkatkan proyeksi pertumbuhan ekonomi domestik tahun 2009/2010 (4.0%-4.5 y/y; 5%-5.0%y/y), laporan posisi cadangan devisa RI saat ini sebesar US$ 62.29 miliar (tertinggi dalam sejarah) didorong oleh masuknya suntikan dari International Monetary Fund (IMF) sebesar US$ 2.7 miliar, inflasi masih terkendali dibawah 3.0% y/y, kinerja ekspor meningkat di bulan Agustus (+8.89% m/m menjadi US$ 9.684 miliar) dan sejumlah institusi merevisi naik prediksi pertumbuhan Indonesia (ADB, IMF, World Bank).

Diikuti sejumlah sentimen positif dari pembentukan kabinet baru Presiden SBY dalam waktu dekat, Munas Golkar (04-08 Oktober 2009) dapat menggenjot kinerja saham grup Bakrie (jika Aburizal Bakrie terpilih sebagai Ketum Golkar 2009-2014), seharusnya meningkatkan daya tarik untuk saham lokal (isu positif, Fundamental dan teknikal yang kuat). Meski laju kenaikan IHSG akan tertatih-tatih, di tengah mahalnya valuasi (PER 32.2x) dan kondisi teknikal yang divergence.

Stock Picks:Average last 13 week +77.07%. Target 10-30%, Risk < -10%
Hold Buy: BUMI, INDF, JSMR, AALI, SGRO, TLKM, UNTR, SMCB, CPIN, PGAS, KLBF, MEDC, BMRI, BBRI, SMGR, CTRA. Buy: KARK, BNBR, DILD

Stock Picks:
• BLTA : Hold target Rp 925
• DEWA : Speculative Buy target Rp 280

Global Outlook
Faktor fundamental ekonomi AS yang terlihat menunjukkan pemulihan di sektor jasa ISM di bulan September (mencakup lebih dari 70% ekonomi AS) meredakan kekhawatiran terhadap kekuatan pemulihan ekonomi global dan kondisi teknikal indeks saham regional Asia dan Wall Street yang menunjukkan kondisi oversold (berpotensi mengalami technical rebound), diikuti sentimen positif dari Goldman Sachs yang merekomendasikan saham bank besar AS, kenaikan saham Nordstorm Inc, Limited Brands Inc serta Brocade Communications Systems Inc yang melonjak berkat spekulasi akuisisi, diikuti analisa Credit Suisse Group AG yang menunjukkan titel “Equities: No Time to Sell” melihat S&P 500 berada di 1,100 di akhir tahun meski melihat kemungkinan koreksi dalam waktu dekat, seharusnya meningkatkan daya tari untuk saham. Meski trend bullish indeks DJIA terancam jika ditutup dibawah 9,430, target 9,250/9,115, komentar Roubini mengenai potensi penurunan harga saham dan komoditi
global, Ex Fed Greenspan bahwa tingkat pengangguran AS dapat mencapai diatas 10% dan George Soros menyatakan pemulihan ekonomi global masih lemah, paska lemahnya data payroll AS (02/10) , diikuti mahalnya valuasi indeks S&P 500 (PER 17x) dan indeks MSCI Asia Pasific (PER 22x, PBV 1.6x), membebani kinerja Indeks global.

Technical Analysis:
IHSG diperkirakan dapat breakoout level psikologis 2,500 dalam beberapa hari mendatang, karena munculnya signal positif dari indikator ADX yang terkoreksi (masih memberikan signal bullish), stochastic menunjukkan signal golden cross, penutupan diatas 5 & 10 MA, masih berada dalam diagonal triangle dalam uptrend channel, meski candle daily dojis & MACD masih bullish (kendati negative divergence), seharusnya mendukung potensi kenaikan lebih lanjut. Terutama jika IHSG dapat breakout 2,503 (trendline & FE 100.0) untuk target 2,531 (FR 123.6)/2,566 (FE 161.8), selama, IHSG ditutup (2 hari konfirmasi) diatas level 2,393 (trendline support medium term. Hitungan EW menunjukkan IHSG saat ini berada di subwave minuette v/5 extended dalam 3 minor dalam wave IV/B.
Resistance: 2537.59/2521.57/2505.55/2499.26. PP 2473.51
Support : 2467.23/2451.21/2425.46/2409.44

www.strategydesk.co.id
www.universalbroker.co.id (Code TF)

No comments:

Post a Comment