Tuesday, October 6, 2009

Laporan Fundamental & Rumor Saham Indonesia 06-10

Research Kim Eng Sec: Underperform BLTA target Rp 660

Research CIMB-GK Sec: Underperform MYOR target Rp 3,600

Research Kim Eng Sec: Buy UNTR target Rp 18,000

Elnusa Bagi Dividen Interim
PT Elnusa Tbk (ELSA) dikabarkan segera membagikan dividen interim tahun 2009 sebagai tindaklanjut dari penjualan PT Infomedia Nusantara. Nilai dividen diperkirakan sama seperti tahun lalu Rp 27 miliar. Menurut sumber Investor Daily, pembagian dividen tersebut akan dijadikan momentum oleh sejumlah broker untuk mengakumulasi kembali ELSA. Harganya berpotensi mencapai level Rp 395-400 dalam jangka pendek. Pada perdagangan kemarin, ELSA ditutup stagnan di posisi Rp 350. (jau)

Cermati Saham Bukit Darmo
HARGA saham PT Bukit Darmo Property Tbk (BKDP) berpeluang menguat ke level Rp 200 dalam jangka pendek maupun menengah. Sumber Investor Daily mengungkapkan, rencana pembelian kembali (buyback) saham yang akan diputuskan dalam RUPS pekan ini menjadi momentum penguatan harga BKDP. Selain itu, kata dia, rencana perseroan membangun hunian menengah atas dan apartemen di Surabaya bakal berdampak positif. Pada perdagangan kemarin, BKDP ditutup naik Rp 9 (7,5%) ke posisi Rp 129.

Mengikuti gerak bursa regional yang sedang menderu, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pun langsung melaju menembus level 2.500 ke level tertinggi 2,522 (+42 poin). Pada perdagangan Selasa (6/10/2009), IHSG dibuka langsung menguat 24,068 poin (0,97%) ke level 2.504,481. Sementara rupiah menguat di 9.505 per dolar AS.Saham PT Bumi Resources Tbk (BUMI) tercatat paling aktif diperdagangkan, namun kini stagnan di level Rp 3.150. Saham PT Astra International Tbk (ASII) juga langsung melesat hingga Rp 2,400 menjadi Rp 34.600, dan menjadi saham dengan kenaikan harga tertinggi. Harga minyak naik menjadi US$ 70.54, emas US$ 1,020. Mayoritas indeks saham Asia menguat, berkat kenaikan suku bunga RBA sebesar 25bsp menjadi 3.25% dan lebih baik dari perkiraan data ISM Services AS semalam.

Kembali Menguat, Rupiah Lewati Angka Psikologis 9.500 Jadi 9.460
Kurs rupiah terhadap dolar AS di pasar spot antarbank Jakarta, Selasa pagi naik tajam 80 poin melewati angka psikologis Rp 9.500 per dolar menjadi Rp 9.460/9.475 dibanding penutupan hari sebelumnya Rp 9.540/9.555, karena emosi pelaku pasar yang berlanjut membeli rupiah terpicu oleh data positif. Gara-Gara Carry Trade, Si Hijau Terkapar
Investor memakai dolar AS sebagai instrumen carry trade (meminjam dolar) untuk berinvestasi ke mata uang lain yang lebih menguntungkan. Dolar juga melemah berkat spekulasi negara Timur Tengah akan meninggalkan dolar untuk perdagangan minyak.

CLSA Research-Sales stock selection for 4Q09
Stock pick for 4Q09 Price at the close of 31Sep09
Adaro (ADRO IJ) 1,430
Bank Tabungan Pensiunan Nasional (BTPN IJ) 3,325
Bumi Resources (BUMI IJ) 3,225
Charoen Pokphand (CPIN IJ) 1,370
Energy Mega (ENRG IJ) 385
Gudang Garam (GGRM IJ) 14,900
Hexindo (HEXA IJ) 2,950
Holcim Indonesia (SMCB IJ) 1,330
Inco Indonesia (INCO IJ) 4,150
Indocement (INTP IJ) 10,600
Jababeka (KIJA IJ) 133
Panin Life (PNLF IJ) 145
Perusahaan Gas (PGAS IJ) 3,650
Sumalindo (SULI IJ) 540

Yield Tinggi, Pasar Bakal Serap Obligasi Swasta
Pada kuartal keempat 2009, beberapa perusahaan sudah mengungkapkan rencana untuk meluncurkan obligasi.

Roubini: Bursa Saham dan Pasar Komoditas Bakal Anjlok
Lantaran pemulihan tak sesuai harapan investor, penurunan itu bakal terjadi pada kuartal keempat 2009 atau kuartal pertama 2010.

Masa Depan CPO Cerah
Tahun depan, harga CPO berpeluang naik karena penurunan pasokan, pelemahan dolar AS, kenaikan harga minyak bumi, dan kenaikan permintaan CPO.

BUMI Belum Dapat Lunasi 3 Akuisisi?
Rencana PT Bumi Resources Tbk (BUMI) untuk mempercepat pembayaran akuisisi tiga perusahaan yang bergerak di sektor batu bara senilai US$500 juta atau setara dengan Rp5 triliun pada bulan ini bisa memicu polemik.

Sierad Tunda RUPSLB Jadi 27 Oktober
INILAH.COM, Jakarta - PT Sierad Produce Tbk SIPD menunda Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada Selasa (6/10). Rencananya RUPSLB akan diadakan pada 27 Oktober mendatang.

Wow! Saham BNBR Paling Diburu Investor
Berdasarkan data dari Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin (5/10) saham PT Bakrie and Brothers Tbk (BNBR) banyak dibeli oleh investor asing sekitar 293.817.500 unit saham. Sedangkan investor asing menjual sekitar 24.609.500 unit lembar saham.

Global Mediacom Bayar Dividen November
PT Global Mediacom Tbk (BMTR) akan membayarkan dividen tahun buku 2008 pada 11 November 2009.

Adaro Biayai Belanja Modal dari Obligasi
PT Adaro Indonesia, anak usaha PT Adaro Energy Tbk (ADRO), akan menggunakan dana hasil penerbitan obligasi global untuk membiayai belanja modal 2010. Nilai emisi surat utang itu diperkirakan mencapai US$ 500 juta atau sekitar Rp 5 triliun.

KRESNA JADI UNDERWRITER OBLIGASI TIGA PERUSAHAAN, BNI Securities Tangani Obligasi BPD Rp 1 Triliun
PT BNI Securities menargetkan penjaminan emisi (underwriting) obligasi dua Bank Pembangunan Daerah (BPD) di Sumatera senilai total Rp 1 triliun.

RUPSLB TIDAK KUORUM, Pinjaman Leyand Senilai Rp 575 M Belum Disetujui
Rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) PT Leyand International Tbk (LAPD) gagal akibat tidak mencapai kuorum. Jumlah pemegang saham yang hadir kurang dari 50%.

Elnusa Dapat Tambahan Pendapatan US$ 16,8 Juta
PT Elnusa Tbk (ELSA) mendapatkan tambahan pendapatan senilai US$ 16,8 juta atau setara dengan Rp 161,28 juta dari penyelesaian dua proyek geoscience seismic land di Sumatera dan Jawa.

Duta Graha Raih Proyek Baru Rp 966 M
PT Duta Graha Indah Tbk (DGIK) mengantungi proyek baru sampai kuartal III-2009 sebesar Rp 966 miliar atau naik dibandingkan periode sama tahun lalu Rp 900 miliar. Proyek pemerintah menjadi penyumbang utama kontrak perseroan tahun ini.

Economic: BI Revisi Pertumbuhan Ekonomi 2009 jadi 4,5%
BI merevisi pertumbuhan ekonomi 2009 menjadi kisaran 4-4,5% dari sebelumnya 3,5-4%. Sedangkan pertumbuhan ekonomi 4Q09 diprediksikan 4,2%, lebih tinggi dari sebelumnya 3,9%. Hal ini terjadi seiring membaiknya perekonomian global yang berdampak positif pada ekonomi domestik, menurut Deputi Gubernur BI Budi Mulya.

OKAS: Akan Beli 5 Kapal Tongkang Rp125 M
OKAS melalui anak usahanya PT Ancora Shipping akan membeli lima kapal tongkang pengangkut batubara berkapasitas 4000-8000 ton senilai Rp125 miliar atau Rp20-25 miliar/unit . Sementara itu terkait akuisisi perusahaan batubara di Kalimantan, perseroan masih tahap due diligence dan keputusan final ditargetkan paling lambat dua bulan.

BMRI: Pupuk Kaltim Jajaki Lagi Refinancing Utang ke Mandiri
PT Pupuk Kaltim menjajaki lagi refinancing utang ke BMRI senilai US$490 juta. Pupuk Kaltim akan menerbitkan obligasi lagi terkait perolehan dana utangnya.

MNCN: Akan Terbitkan MTN Rp 250 M
MNCN akan menerbitkan surat utang jangka menengah atau medium term notes (MTN) maksimal Rp 500 miliar. Namun, tahun ini, induk usaha RCTI itu baru akan mengeksekusi penerbitan surat utang Rp 250 miliar. Sebagian dana hasil penerbitan MTN itu akan digunakan untuk memperkuat modal kerja MNCN.

RAJA: Akan Akuisisi Tambang Timah di Pekan Baru
PT Rukun Raharja akan merambah bisnis tambang timah dengan mengambil alih beberapa perusahaan tambang timah yang berlokasi di Pekan Baru, Riau. RAJA akan menggelar rights issue kedua tahun ini guna mendanai akuisisi tersebut.

LAPD: Rencana Kuasai META Tertunda
Rencana LAPD menguasai META tertunda karena perseroan gagal memperoleh persetujuan pemegang saham. Sekretaris Perusahaan LAPD, Indra Wilbarsyah, mengatakan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa gagal memperoleh persetujuan pemegang saham karena tidak memenuhi kuorum.

WIKA: Suntik Wika Beton Rp 75 Miliar
PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) menyiapkan Rp 75 miliar guna membantu modal kerja PT Wijaya Karya Beton (WIKA Beton) sebagai anak usaha perseroan. Atas pinjaman modal ini, WIKA Beton mendapat beban bunga sebesar 4% di atas suku bunga Sertifikat Bank Indonesia (SBI) per tahun dan biaya administrasi 0,6% dari nilai penarikan pinjaman.

Sumber: Inilah.com, Detik.com & Market Flash, Kontan, Investordaily, Bloomberg, Reuters, CNBC, www.strategydesk.co.id

No comments:

Post a Comment