Tuesday, October 20, 2009

Isu Kabinet Masih Topang Kinerja IHSG di Awal Pekan Ini

Market Review
Sikap pelaku pasar saham domestik yang masih menanti hasil komposisi Kabinet Indonesia Bersatu II dan pelantikan Presiden & Wapres Terpilih 2009-2014 pada pekan ini, mendorong IHSG mengalami fase konsolidasi dan diperdagangan dengan volume menipis, mengacuhkan kinerja mayoritas indeks saham regional Asia di tengah kenaikan harga minyak (sentuh US$ 79.05/barel) dan penurunan indeks saham Wall Street di akhir pekan lalu. Investor juga menanti sejumlah rilisan earning Q3 dari emiten di AS, dimana dapat memberikan sentimen positif kepada saham domestik. Penguatan rupiah hingga Rp 9.395 per dolar, ikut menopang kinerja IHSG di awal pekan ini. Kenaikan IHSG juga ditopang oleh kenaikan saham perbankan (BBRI, BBCA), pertambangan (ADRO, PTBA, INCO). IHSG naik tipis 5.118 poin (+0.2%) ditutup di 2520.924, transaksi tercatat Rp 2.34 triliun, Investor asing membukukan net sell sebesar Rp 146.94 miliar, dibandingkan net buy Rp Rp 66.4 miliar (16/10).

Indeks saham di Asia menguat untuk hari ke-4, dipimpin oleh saham energi dan teknologi, karena harga minyak mencapai level tertinggi 14-bulan di tengah spekulasi data pekan ini menunjukkan data pertumbuhan ekonomi China akan melonjak di kuartal tiga. Indeks saham Shanghai menguat 2.1%, Hang Seng menguat 1.2%, Topix Jepang menguat 0.5%, meski indeks S&P/ASX 200 Australia melemah.

IHSG Outlook
Ind P/E (x)
EPS
Y/Y Y/Y Suku Bunga* Inflasi*
Y/Y GDP*
Y/Y
IHSG 33.56 8% +71.9% 6.50% 2.89% 4.0%
STI 21.2 16% +27.2% 0.69% -0.30% -3.5%
KLCI 15.7 10% +27.34% 2.0% -2.04% -3.9%
SET 30.00 4% +24.5% 1.25% -1.00% -4.9%
SSE 31.5 36% +40.5% 5.31% -1.40% 7.9%
N225 46.5 -1% +10.6% 0.10% -2.20% -7.2%
HSI 25.9 19% +35.2% 0.50% -1.60% -3.8%
DJIA 14.3 3% +16.0% 0.25% -1.5% -3.8%

* Negara Bersangkutan

Potensi kenaikan IHSG masih berlanjut di awal pekan ini, karena di support sejumlah faktor seperti ekspektasi fundamental ekonomi & emiten yang solid di kuartal 3 2009 (dirilis bulan depan), sentimen yang positif dari aliran dana masuk ke pasar modal masih meningkat di pekan lalu (net buy asing pekan lalu sebesar Rp 1.253 triliun; hot money ke bursa mencapai Rp 780.78 miliar) dan euphoria musim earning Q3 AS yang positif, diikuti trend teknikal yang extend bullish jangka pendek, seharusnya masih menopang kinerja kenaikan IHSG dan membatasi dampak terburuk yang dari spekulasi “Rally Bubble”. Isu positif dari spekulasi komposisi Kabinet Indonesia Baru II akan diumumkan waktu dekat dan menjelang pelantikan Presiden dan Wapres terpilih periode 2009-2014, seharusnya masih menopang IHSG pada pekan ini. Trend kenaikan harga komoditi (minyak target US$ 80/US$ 90/barel, spekulasi data GDP Q3 China, potensi koreksi emas terbatas berkat spekulasi inflasi global; target US$ 1.113/1.200, nikel menguat ke US$ 19.125/ton (target US$ 21.500/ton), CPO stabil di Myr 2.195 (target Myr 2.400), seharusnya dapat angkat saham komoditi domestic (PTBA, ITMG, INCO, ANTM, BUMI), diikuti aksi korporat dari EXCL, INDF, ADRO, TLKM, BBRI dapat topang kinerja saham unggulan di awal pekan ini. meski patut diwaspadai IHSG rally 125% di tahun ini dan “Sell on the news” hasil Kabinet, serta investor asing lepas saham BUMN (BBRI, BMRI, BBNI, TLKM), dapat membatasi potensi kenaikan IHSG pada awal pekan ini.

Stock Picks:Average last 17 week +92.17%. Target 10-30%, Risk < -10%
HOLD BUY: BUMI/JSMR/INCO/PGAS/PTBA/ANTM/SMGR/UNTR/SMCB/
KLBF/HEXA/SGRO/BMRI/BBRI/AALI/TLKM/UNVR. BUY: ADRO/BBCA/ITMG


Stock Picks:
• CTRA : Buy target Rp 800
• SGRO : Buy target Rp 3.000

Global Outlook
Potensi indeks saham regional Asia dan Wall Street masih berlanjut pada pekan ini, karena berbagai spekulasi positif dari sejumlah rilisan earning emiten di AS (Apple Inc, Texas Instrument, Caterpillar, Dupont, Coca Cola, Yahoo dari total 130 emiten di indeks S&P 500 pekan ini) hari ini, setelah Gannett Co dan Eaton Corp mencatat earnings lebih baik dari prediksi pasar kemarin, menjelang rilisan data ekonomi AS hari ini diprediksi meningkat dari periode sebelumnya (Housing Starts, PPI), pertumbuhan ekonomi China kuartal ketiga (prediksi naik 9.0% dari 7.9% di Q2 2009) besok, seharusnya masih memberikan daya tarik untuk saham dan komoditi global, serta berpotensi melemahkan dolar AS lebih lanjut. Pernyataan Fed Bernanke semalam, mendesak AS untuk mulai memangkas defisit anggaran dan melihat ekonomi Asia rebound dengan kuat dari krisis, diikuti aksi New York Federal Reserve untuk menilai reverse repo, merupakan berita positif untuk indeks saham AS (target DJIA 10,500 1-2 pekan ini), seharusnya masih menopang kinerja indeks saham dan harga komoditas global (minyak target US$ 80/90; emas US$ 1,080/1,113).

Technical Analysis:
IHSG menunjukkan pola candle hammer bullish/bullish engulfing yang seharusnya mendukung potensi bullish continuation, stochastic crossvover buy dari teritorial oversold, ADX masih flat (signal tetap buy), MACD masih bullish, seharusnya mendukung potensi kenaikan lebih lanjut. Untuk konfirmasi momentum bullish IHSG harus breakout tahanan (trendline) di 2.530, untuk target 2.546/2.565 (channel weekly). Trend kenaikan IHSG jangka pendek masih utuh selama IHSG tidak ditutup dibawah support channel 2,478. Hitungan EW: menunjukkan IHSG telah menyelesaikan wave abc dalam v/b dalam wave IV/B setelah sempat sentuh range 2478-2500 untuk target 2,546 (projection 61.8%)/2,594 (trendline resistance).
Resistance : 2561.74/2549.62/2537.50/2529.21. PP 2513.27
Support : 2509.12/2497.01/2489.04/2476.92
www.strategydesk.co.id
www.universalbroker.co.id (UBI Newsletter Vol 308; Code TF)

No comments:

Post a Comment