Tuesday, October 20, 2009

Laporan Fundamental & Rumor Saham Indonesia 20-10

Harga minyak di siang hari ini tembus US$ 80.0/barel, emas di US$ 1.066.20/troy ons.

Ciputra Surya Ekspansi
PT Ciputra Surya Tbk (CTRS) dikabarkan bakal menggarap proyek perumahan di Asia Tenggara dengan investasi Rp 3 triliun. Menurut sumber Investor Daily, perseroan disebut-sebut oleh pelaku pasar sedang menjajaki obligasi konversi senilai Rp 4 triliun. Bunga ditetapkan 12% dengan tenor 5 tahun. Aksi korporasi itu dijadikan momentum oleh sejumlah broker untuk mengakumulasi CTRS dalam jangka pendek. Harganya berpotensi menuju level Rp 650-700. Pada perdagangan kemarin, saham CTRS ditutup menguat Rp 10 menjadi Rp 540 per saham.

Cermati Saham Leyand
Harga saham PT Leyand International Tbk (LAPD) berpotensi ke level Rp 500. Sumber Investor Daily mengungkapkan, perseroan dikabarkan sedang melirik satu perusahaan infrastruktur setelah pemegang saham tidak menyetujui rencana akuisisi saham PT Nusantara Infrastructure Tbk (META). Rencananya, kata dia, akuisisi perusahaan itu ditargetkan tuntas tahun ini. Perseroan segera mengelar RUPSLB untuk meminta persetujuan pemegang saham. Saham LAPD ditutup terkoreksi Rp 5 menjadi Rp 270 per saham.

Rumor kembali menerpa PT BUMI Resources Tbk (BUMI) kabarnya akan menerbitkan obligasi denominasi dalam bentuk dolar AS, paling lambat dalam akhir tahun ini.

Pendapatan KLBF mungkin tumbuh 12% sampai kuartal III 2009 (bisa mencapai Rp 6.3 triliun), laba bersih juga diprediksikan meningkat.

Saham PGAS Menuju Rp 4.300
Saham Perusahaan Gas Negara (PGAS) direkomendasikan beli dengan target harga di Rp 4.300 dari penutupan kemarin Rp 3.775 dengan volume distribusi gas bakal naik 31%.

PT BW Plantation menetapkan harga IPO sebesar Rp550/saham atau Rp698,5 miliar
sebanyak 1,27 miliar saham.
Masa penawaran: 21-22 Okto09
Tanggal pencatatan: 27 Okto09.

CTRA membidik pendapatan dari dua poyek baru sebesar Rp1 triliun meliputi di Makassar, Sulteng Rp500-600 miliar sebanyak 600 unit dan di Pangkal Pinang, Bangka Belitung Rp300-400 miliar sebanyak 500 unit dengan berjangka waktu sama 3-5 tahun.

Jumlah pendapatan bunga BTPN di 9M09 naik 45,2% yoy dari Rp1,73 triliun jadi Rp2,51 triliun sedangkan pendapatan bunga bersih +28,8% yoy dari Rp1,02 triliun jadi Rp1,32 triliun. Namun, laba opersional turun 23% yoy dari Rp504,27 miliar jadi Rp388,35 miliar. Selanjutnya, laba bersih naik 32% yoy dari Rp1,35 triliun jadi Rp1,78 triliun.

UNTR mengincar penjualan Rp 3 triliun dari bisnis suku cadang tahun ini, yang naik 20% yoy dari Rp 2,4 triliun. UNTR akan membuka toko suku cadang yang menjual komponen merek lain mulai Januari 2010.

BNII tengah menajaki penerbitan subdebt senilai US$200-US$250 juta di 2010. Saat ini, rencana tersebut tengah menunggu persetujuan BI. Sementara itu, pada 28 April10 perseroan akan membayar call option subdebt yang jatuh tempo senilai US$150 juta.

ASII mencatat penjualan mobil September turun 22% MoM jadi 21.294 vs 27.200 unit, atau turun 25% yoy vs 28.478 unit. Total penjualan mobil Indonesia September turun 23% MoM jadi 37.209 vs 48.105 atau turun 33% yoy vs 55.231 unit. Sementara, penjualan motor perseroan di September turun 31,8% MoM jadi 199.284 vs 292.076 atau turun 24,3% yoy vs 263.094 unit. Total penjualan motor Indonesia di September turun jadi 421.661 vs 544.838 di July vs 559.637 unit pada tahun lalu.

PT Bank Tabungan Pensiunan Negara Tbk (BTPN) membukukan laba bersih sebesar Rp 266,2 miliar pada kuartal III-2009. Laba bersih ini turun 18 persen dibanding kuartal III 2008 yang sebesar Rp 323,2 miliar. Menurut siaran pers yang diterima detikFinance di Jakarta, Senin malam (19/10/2009), hingga kuartal III-2009, BTPN berhasil menyalurkan kredit sebesar Rp 13,18 triliun meningkat 38% dibanding periode yang sama tahun lalu yang sebesar Rp 10,1 triliun. Rasio kredit bermasalah atau Non Performing Loan (NPL) gross sampai kuartal III 2009 sebesar 0,49 persen, turun dari periode yang sama tahun lalu yang sebesar 0,77 persen. Sedangkan NPL Nett nya hingga September 2009 ini sebesar 0,02 persen.

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan kemarin akhirnya berhasil ditutup menguat meski sepanjang perdagangan terus bergerak di teritori negatif. Aksi jual mulai reda di tengah bursa-bursa regional yang juga rebound. Pada perdagangan Senin (19/10/2009), IHSG ditutup menguat 5,118 poin (0,20%) ke level 2.520,924. Namun transaksi sangat tipis, dengan frekuensi transaksi hanya 57.434 kali pada volume 1.977 juta lembar saham senilai Rp 2,339 triliun. Investor masih menantikan pengumuman kabinet baru, meski sebagian besar nama-nama yang masuk sudah bisa ditebak. Perdagangan saham pada hari ini diprediksi masih akan serba tipis. Wall Street menguat tajam mengikuti lebih baik dari perkiraan laporan earning emiten AS (Bannet Corp & Eaton), komentar positif dari Fed Bernanke mengenai ekonomi Asia dan CIT Group mendapatkan suntikan dana sebesar US$ 3 miliar. Pasar masih menanti sejumlah earning di AS (Yahoo, Caterpillar, Coca COla), data PPI & Housing Starts hari ini dan Data GDP Q3 CHina besok (prediksi 9.0% dari 7.9%).

Dolar AS di pasar global kembali mengalami tekanan. Investor kembali menaikkan eksposure yang lebih berisiko karena tidak ada sedikitpun petunjuk soal arah suku bunga AS dalam pidato yang disampaikan Gubernur Bank Sentral AS Ben Bernanke. Pada perdagangan Senin (19/10/2009) di New York, euro menguat ke 1,4958 dolar, dibandingkan sebelumnya di level 1,4903 dolar. Terhadap yen, dolar AS juga melemah ke 90,53 yen, dibandingkan sebelumnya di 91,09 yen.Pialang menyatakan, euro mendapatkan keuntungan dari meningkatnya risk appetite, namun resisten pada 1,50 dolar.Rupiah menguat ke Rp 9.345 mengikuti penguatan mata uang utama global.

Laba Bersih Abdi Bangsa Tumbuh 10%
PT Abdi Bangsa Tbk (ABBA) memperkirakan laba bersih hingga kuartal III-2009 bisa tumbuh sebesar 10%, menyusul membaiknya industri media dan pemasangan iklan dalam beberapa bulan terakhir.

NILAI AKUISISI Rp 100 MILIAR, Garuda Capital Akuisisi 100% Saham Grup Optima
PT Garuda Capital Investama menggandeng salah satu lembaga investasi terbesar dari Dubai akan mengakuisisi 100% saham Grup Optima dengan nilai US$ 10 juta atau sekitar Rp 100 miliar.

Ciputra Incar Pendapatan Rp 1 T dari Proyek Baru
PT Ciputra Development Tbk (CTRA) mengincar pendapatan hingga Rp 1 triliun dari dua proyek baru masing-masing di Makassar, Sulawesi Selatan dan Pangkal Pinang, Bangka Belitung.

Bumi Kuasai 92,45% Saham Herald
PT Bumi Resources Tbk (BUMI) melalui anak usahanya, Calipso Inevstment Pte Ltd, secara resmi menguasai 92,45% saham Herald Resources Ltd. Perseroan akan membeli 15,8% saham Herald seharga Aus$ 0,93 per saham.

BW Plantations Tetapkan Harga IPO Saham Rp 550
PT BW Plantations Tbk menetapkan harga pendana (initial public offering/IPO) saham sebesar Rp 550 per unit. Perseroan akan menjual 1,27 miliar saham kepada publik untuk meraup dana senilai Rp 698,5 miliar.

Penjualan Sampoerna Agro Turun 36%
PT Sampoerna Agro Tbk (SGRO) mencetak penurunan penjualan per kuartal III-2009 sebesar 36,2% dari Rp 1,86 triliun menjadi Rp 1,18 triliun. Pelemahan harga komoditas minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) sebagai penyebab utama koreksi kinerja keuangan tersebut.

Walau Terganjal TPI, MNCN Masih Menarik
Gara-gara kasus TPI Moodys menimbang untuk menurunkan rating perusahaan dan surat utang milik MNCN

Keuntungan ETF R-LQ45 Mencapai 89%
Seiring kenaikan harga saham, exchange traded fund (ETF) R-LQ45 juga mencetak rekor harga tertinggi tahun ini

Akuisisi Verenex, Angin Segar untuk MEDC
MEDC miliki kongsi baru dalam pengeboran minyak dan gas di Blok 47 Libya. Libyan Investment Authority (LIA)

Pra Penjualan BSDE Tembus Rp 1 Triliun
Hingga akhir tahun ini, pendapatan pre sales BSDE dipatok mencapai Rp 1,5 triliun.

Sumber: Investordaily, inilah.com, detik.com & Market Flash, kontan, Bloomberg, Reuters, CNBC
www.strategydesk.co.id
globalmarketstrategist.blogspot.com

No comments:

Post a Comment