Market Review
Minimnya sentimen positif dari dalam negeri setelah pengumuman komposisi kabinet Indonesia Bersatu (KIB) 2 ditunda hingga waktu yang belum ditentukan, mendorong investor melepas kepemilikan saham unggulan, setelah sebelumnya kecewa dengan spekulasi tim ekonomi yang dibentuk Presiden SBY dalam KIB 2. Imbas dari terkoreksinya indeks saham regional dan Wall Street, pelemahan rupiah terhadap dolar, diikuti penurunan sejumlah harga komoditas global kemarin, mendorong berlanjutnya aksi penjualan saham di sektor pertambangan, property, finansial dan aneka industri. Munculnya isu negatif dari rilsian data ekonomi AS hari Selasa, ikut membebani pola uptrend IHSG. IHSG anjlok 25,419 poin (-1,02%) ditutup di 2.476,797, transaksi tercatat Rp 3,71 triliun, Investor asing membukukan net sell sebesar Rp 620.84 miliar, dibandingkan Net Sell Rp Rp 298,63miliar miliar (20/10).
Penguatan indeks saham di Asia terhenti untuk pertama kali dalam 6 sesi terakhir, setelah saham material dan teknologi mengalami tekanan penjualan, karena laporan keuntungan China Mobile Ltd dan China Telecom Corp mengecewakan investor, diikuti penurunan harga komoditi minyak. Aksi AT&T AS menuntut Samsung Electronic ikut membebani kinerja indeks saham Asia, menjelang data GDP Q3 China.
IHSG Outlook
IHSG diperkirakan dapat mengalami technical rebound dari potensi aksi pembelian saham oleh investor lokal dan asing, berkat optimisme mengenai pemulihan ekonomi global setelah indeks saham Wall Street semalam menguat karena positifnya hasil earnings Yahoo Inc dan Morgan Stanley di kuartal 3, dapat mendorong ekspektasi positif untuk kinerja hasil earning emiten domestik di kuartal 3 telah dirilis pada pekan ini. Potensi penguatan rupiah terhadap dolar ke kisaran Rp 9.200-9.300 dalam 1-2 hari ini, dapat mendorong hot money dan aliran dana masuk ke pasar saham, meningkatkan daya tarik untuk saham domestik. Rencana pelantikan 34 menteri dalam KIB 2 hari ini, dapat suppotr IHSG. Aksi penjualan saham oleh investor asing di sejumlah saham perbankan dalam 3 sesi terakhir, diikuti penjualan saham di grup Bakrie, Astra dan sektor perkebunan, diperkirakan mereda pada hari ini, karena asing masih melakukan net buying di saham PGAS, PTBA, ANTM, ISAT dan BDMN. Trend kenaikan harga minyak (target US$ 90/barel), masih memberikan support kepada saham komoditi. Kondisi teknikal IHSG juga berhasil lolos dari ancaman bearish, setelah bertahan diatas channel support di 2,475 (liat Technical Analysis IHSG), mempertahankan trend bullish jangka pendek. Sementara spekulasi data pertumbuhan ekonomi kuartal 3 China dirilis hari ini (revisi) yang solid, seharusnya dapat angkat sentimen diantara investor Asia hari ini. Meski kekhawatiran terhadap mahalnya valuasi IHSG (P/E 33.1x) dan rally terkuat di Asia di tahun ini, dapat membatasi laju kenaikan IHSG.
Stock Picks:Average last 17 week +92.17%. Target 10-30%, Risk < -10%
HOLD BUY: BUMI/JSMR/INCO/PGAS/PTBA/ANTM/SMGR/UNTR/SMCB/
KLBF/HEXA/SGRO/BMRI/BBRI/AALI/TLKM/UNVR/ADRO/BBCA/ITMG
Stock Picks:
• AALI : Outperform target Rp 25.500
• TRUB : Underperform target Rp 150
Global Outlook
Masih berlanjutnya euphoria dari lebih baik dari perkiraan hasil laporan earning emiten AS di kuartal 3, setelah earning Yahoo Inc, SanDisk Corp, Wells fargo, Morgan Stanley tercatat diatas prediksi analis, melengkapi hasil sementara earning di AS, sekitar 79% emiten di indeks Standard & Poors 500 AS melaporkan hasil yang lebih baik dari perkiraan pasar. Meski ada isu negatif dari Boeing Inc yang melaporkan net loss sebesar US$ 1,56 miliar berkat penundaan pengiriman Dreamliner 787. Sementara perkiraan Fed Beige Book AS hari ini akan memberikan signal pembelian mortgage securities masih dilanjutkan dan pernyataan Treasury Secretary Geithner:program pembelian kapital bank dalam dana talangan sebesar US$ 700 miliar akan dibiarkan berakhir di akhir tahun ini karena sebagian ekonomi dan pasar mulai stabil, dapat memberikan optimisme diantara investor mengenai kondisi pemulihan ekonomi AS. Spekulasi kenaikan suku bunga Inggris berkat pernyataan Gubernur BOE Mervyn King di harian Herald Skotlandia, menjatuhkan nilai dolar AS, meningkatkan daya tarik untuk saham (DJIA target 10,500 dalam 1-2 pekan) dan harga minyak (inventory crude AS meningkat 1.3 juta di pekan lalu: penutupan diatas US$ 80 target US$ 90/100), menjelang data GDP Q3 China pagi ini.
Technical Analysis:
IHSG menunjukkan signal negatif dari pola candle three outside down seharusnya mendukung potensi bearish continuation, setelah gagal menembus trendline resistance minor di 2.524, indikator ADX terkoreksi., stochastic crossover. Meski MACD masih bullish dan uptrend channel masih utuh, penutupan diatas channel support 2,475 (revisi) seharusnya mendukung potensi penurunan terbatas, untuk rebound. Untuk konfirmasi momentum bullish IHSG harus ditutup diatas trendline di 2.524, untuk target 2.545 (FE 61.8)/2.565 (channel weekly). Trend kenaikan IHSG jangka pendek masih utuh selama IHSG tidak ditutup dibawah support channel 2,478. Hitungan EW: menunjukkan IHSG berada di wave iv/c dalam wave 4/B setelah tembus range 2475-2500, untuk rebound ke target 2,546 (projection 61.8%)/2,594 (trendline resistance).
Resistance : 2539.12/2519.44/2508.78/2489.09. PP 2480.07
Support : 2469.41/2458.75/2440.71/2421.02
www.strategydesk.co.id
www.universalbroker.co.id (Universal Broker Indonesia Securities; TF)
No comments:
Post a Comment