Wednesday, October 14, 2009

Laporan Fundamental & Rumor Saham Indonesia 14-10

Research CLSA Sec: Buy JSMR target Rp 2520

Pemerintah berniat memangkas royalti atau Dana Hasil Produksi Batubara (DHPB) dari semula 13,5% menjadi 9%. Rencana tersebut diyakini tidak akan memberikan dampak yang signifikan atas kinerja emiten-emiten batubara secara jangka pendek. Pemerintah berniat memangkas royalti atau Dana Hasil Produksi Batubara (DHPB) dari semula 13,5% menjadi 9%. Rencana tersebut diyakini tidak akan memberikan dampak yang signifikan atas kinerja emiten-emiten batubara secara jangka pendek.

Saham Asia Menuju Rp 200
HARGA saham PT Asia Natural Resources Tbk (ASIA) berpotensi menguat menuju level Rp 200 dalam jangka pendek. Menurut sumber Investor Daily, rencana perseroan mengakuisisi perusahaan tambang di sejumlah daerah akan dijadikan momentum untuk kenaikan harga ASIA.Selain itu, kata dia, melonjaknya kinerja kuartal III-2009 dan rencana kerja sama perseroan meningkatkan ekspor ke mancanegara juga bakal berdampak positif. Pada perdagangan kemarin, ASIA ditutup menguat Rp 5 (3,3%) ke posisi Rp 154. (jau)

Cermati Saham Sumalindo
HARGA saham PT Sumalindo Lestari Jaya Tbk (SULI) dikabarkan bakal diangkat lagi menuju level Rp 700 dalam waktu dekat. Sumber Investor Daily mengungkapkan, RUPS perseroan pada 15 Oktober 2009 soal divestasi saham anak usaha kepada Grup Sinarmas bakal menjadi momentum penguatan harga SULI.Selain itu, kata dia, peningkatan kepemilikan saham perseroan oleh Saratoga Capital dan penyelesaian restrukturisasi utang juga akan mendorong kenaikan harga SULI. Pada perdagangan kemarin, SULI ditutup terkoreksi Rp 10 (1,8%) ke level Rp 540.

Kabarnya, TLKM dan BTEL tengah menjajaki merger unit usaha Flexi dan Esia guna mengurangi beban biaya operasional Flexi dan Esia. Pasalnya, setiap operator telepon CDMA bisa efisien beroperasi jika memiliki pelanggan 25 juta. Kabarnya, BTEL ingin menjadi pemegang saham mayoritas di perusahaan merger tersebut yakni 51% saham.

Saham-saham perbankan yang kemarin mendapat tekanan hari ini mulai pulih. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pun dibuka langsung cerah ceria. Pada perdagangan Rabu (14/10/2009), IHSG dibuka langsung menguat 24,837 poin (1%) ke level 2.496,829. Sementara rupiah menguat ke 9.341 per dolar AS.Saham-saham perbankan bergerak menguat seperti BCA (BBCA) naik Rp 50 menjadi Rp 4.800, BRI (BBRI) naik Rp 150 menjadi Rp 8.050, Bank Mandiri (BMRI) naik Rp 75 menjadi Rp 4.875, Bank Danamon (BDMN) naik Rp 75 menjadi Rp 4.800.Saham-saham sektor semen juga melonjak seperti Holcim Indonesia (SMCB) naik Rp 50 menjadi Rp 1.640, Indocement (INTP) naik Rp 400 menjadi Rp 11.950, Semen Gresik (SMGR) naik Rp 200 menjadi Rp 6.750.Pasar mengacuhkan penurunan saham Wall Street semalam, karena earning Intel Corp yang dirilis dini hari paska penutupan pasar, mencatat earning lebih baik dari perkiraan. Kondisi tersebut angkat DJI Futures +74 9883 yang dapat mengarahkan Indeks DJIA mendekati level 10,000. Harga minyak meningkat ke $74.96, emas ke tertinggi $ 1,066. Terutama menjelang rilisan Retail Sales AS, earning JP Morgan Inc AS nanti malam. Mayoritas indeks Asia menguat di sesi Asia hari ini.

Rupiah hari ini menguat ke Rp 9,385 terhadap dolar, mengikuti penguatan mata uang regional, dipimpin yen dan euro. Data PPI Jepang merosot dan Penurunan ekspor China melambat, mendorong perkiraan pemulihan ekonomi global lebih lanjut. Investor masih menanti hasil pembentukan kabinet Presiden SBY yang baru pada 21 Oktober mendatang.

Minyak & Yen Angkat Indeks Saham Asia
Kemarin, indeks MSCI Asia Pasifik berhasil mencapai rekor tertinggi dalam 13 bulan. Para investor kembali kawatir di perdagangan Selasa (13/10), usai laporan penjualan triwulanan Johnson & Johnson (J&J) lebih rendah dari ekspektasi. Sementara sektor perbankan terkena sentimen dari pernyataan analis ternama.

OPEC Naikkan Proyeksi Permintaan Minyak Global
Permintaan minyak dunia akan turun sedikit pada 2009 tapi mulai tumbuh lagi tahun depan, demikian pernyataan kartel produsen minyak OPEC, Selasa, dalam laporan bulanannya, meningkatkan sedikit perkiraan sebelumnya.Permintaan minyak dunia tahun ini diperkirakan mengalami kontraksi 1,41 juta barel per hari (bph) menjadi 84,24 juta bph, kata Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) dalam laporan Oktober.

Wika Andalkan Kas untuk Proyek Baru
PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) akan menggunakan kas internal untuk mendukung pembangunan sejumlah proyek baru yang dikantungi tahun ini. Selama September, perseroan membukukan proyek baru senilai total Rp 729 miliar. Dengan demikian, perusahaan pelat merah itu telah memperoleh proyek baru senilai Rp 7,7 triliun sepanjang tahun ini.

Catur Sentosa Cari Utang Rp 100 Miliar
PT Catur Sentosa Adiprana Tbk (CSAP) tengah mencari pinjaman bank senilai Rp 50-100 miliar. Dana itu akan digunakan untuk mendanai ekspansi bisnis perseroan.

UTANG EITZEN US$ 1,4 MILIAR TIDAK DIKONSOLIDASI, Berlian Tanker Konversi 42% Saham
PT Berlian Laju Tanker Tbk (BLTA) akan mengonversi 42% saham perseroan terkait penerbitan obligasi wajib tukar (mandatory exchangable bond/MEB) senilai US$ 368 juta. Harga konversi surat utang tersebut sekitar Rp 845 per saham.

Semen Gresik Untung Rp 2,14 T
JAKARTA, INVESTOR DAILY
Manajemen PT Semen Gresik Tbk (SMGR) meperkirakan laba bersih perseroan hingga kuartal III-2009 tumbuh sekitar 20% dibanding periode sama tahun lalu dari Rp 1,79 triliun menjadi sekitar Rp 2,14 triliun.

Saat Holcim Mendulang Berkah di Padang
PT Holcim Indonesia Tbk (SMCB), seperti produsen semen lainnya, bakal kecipratan berkah program rekonstruksi 10 kota di Sumatera Barat. Maklum, program pemulihan pascagempa itu membutuhkan semen hingga puluhan juta ton. Apakah itu berarti saham SMCB akan semakin seksi?

LK Bakrie Keliru Jilid, BEI 'No Comment'
Agustina Melani
Bursa Efek Indonesia (BEI) tidak mau berkomentar mengenai laporan keuangan PT Bakrie Sumatra Plantations (UNSP), salah satu anak usaha Bakrie & Brothers Tbk (BNBR) terkait laporan keuangan UNSP yang keliru jilid.

BUMI: Kas Jadi US$1 M Dalam 3 Tahun
Susan Silaban
PT Bumi Resources Tbk (BUMI) mengklaim posisi kas perseroan pada 3 tahun mendatang akan menjadi US$1 miliar dibandingkan sebelum adanya transaksi dengan China Investment Corporate (CIC).

Incar Maruwai, PTBA Bikin Konsorsium
Nama PT Aneka Tambang (ANTM) sempat disebut-sebut sebagai calon anggota konsorsium tersebut.

Tahun Depan, BYAN Targetkan Produksi 13,5 Juta Ton Batubara
BYAN akan membuka tambang baru guna memenuhi target produksi tersebut.

Peminat IPO BW Plantation Melejit
Total permintaan yang masuk lebih dari Rp 3 triliun.

Rupiah Menguat, Kinerja Telkom Makin Mantap
Para analis masih merekomendasikan beli terhadap saham TLKM.

BNBR Miliki lagi 1,68% Saham BUMI dari Ancora
Nilai saham itu Rp 551,2 miliar atau Rp 1.695 per saham.

Dana Asing di SUN Terus Meningkat
Porsi asing di SUN bisa memecahkan rekor tahun lalu. Harga ORI Mengejar Kenaikan Harga SUN Harga ORI akan naik karena investor ritel mengalihkan dana dari deposito ke ORI.

BNBR utang repo lagi sebesar Rp582 miliar dari Harus Capital US$46 juta, Recapital Securities Rp35 miliar, Nusa Bintang Lestari Rp55 miliar, dan Danatama Makmur Rp55 miliar. BNBR menggadaikan 249,6 juta saham BUMI, 96 juta saham ELTY, dan 391 juta saham BTEL.

MEDC tengah bernegosiasi dengan PGAS terkait pasokan gas alam sebanyak 50 juta mmscfd senilai $4 per mbtu selama 3 tahun. Perseroan akan menyelesaikan transaksi secepat mungkin dan akan memasok gas tersebut dari lapangan di Sumatera Selatan. Gas tersebut akan digunakan untuk operasi hulu Chevron di Sumatera Tengah.

INTP akan membangun pabrik di Jawa Tengah berkapasitas 2,5 juta ton dengan durasi eksploitasi 50 tahun senilai Rp4,5-Rp5 triliun. Perseroan masih mengkaji dua lokasinya yakni di perbatasan Rembang-Blora dan Grobogan-Pati serta belum memastikan waktu realisasinya.

Negosiasi antara INDY-Berau Coal disinyalir buntu karena :
Berau Coal harus melunasi obligasi US$294 juta jika ada perubahan pengendali
Keinginan Berau untuk go publik awal 2010 sedangkan INDY tak menginginkannya
Jika Berau tak go publik terkena pajak yang cukup mahal, 30% dari capital gain
INDY berpotensi terkena chain listing jika Berau go publik Kini, Recapital Advisors mengintensifkan pembicaraan akuisisi dengan Berau dan disinyalir menawar US$1,15 miliar dengan kombinasi tunai dan pertukaran saham (shares swap) yakni saham BUMI. Namun, Berau belum bersedia mengomentari kabar tersebut.

PT Bumi Serpong Damai Tbk berencana membangun proyek apartement untuk masyarakat dengan penghasilan menengah ke bawah di kawasan Serpong Tangerang. Total kapasitas hunian mencapai 800 unit, dengan kisaran harga Rp100 juta-Rp150 juta per unit.

Axiata Group Berhad dan Etisalat International Indonesia Ltd siap menyerap rights issue EXCL sebanyak 99,8% saham senilai US$300 juta dengan target realisasi Des09. Namun, rencana itu masih menunggu RUPS pada 16 Nov09. Selain itu, perseroan akan merambah bisnis layanan pembayaran transfer uang melalui jaringan telekomunikasinya dan menunda penjualan menara 7.000 unit.

IPO: Harga IPO BW Plantation Disinyalir Rp550
Harga IPO BW Plantation disinyalir sebesar Rp550/saham atau Rp660 miliar dari total oversubcribed hingga 3,5 kali.

SMGR mengindikasikan laba bersih hingga 3Q09 naik minimal 20% yoy jadi Rp2,14 triliun vs Rp1,79 triliun walaupun pendapatan 9M09 tidak begitu tinggi dibanding tahun sebelumnya. Sementara itu, utilitas Semen Padang diprediksi sudah mencapai 75% dan ditargetkan pekan ini 100%.

Sumber: Investordaily, inilah.com, detik.com & Market Flash, kontan, Bloomberg, Reuters, CNBC
www.strategydesk.co.id

No comments:

Post a Comment