Research Danareksa Sec: Buy PTBA target Rp 24.500
Research CIMB-GK Sec: Outperform KLBF target Rp 1.900
Saham Tempo Scan Berpotensi Rp 1.000
HARGA saham PT Tempo Scan Pacific Tbk (TSPC) berpotensi menembus level Rp 1.000 dalam jangka pendek maupun menengah. Sumber Investor Daily mengungkapkan, perseroan disebut-sebut oleh pelaku pasar sedang menjajaki rencana go private tahun ini. PT Boga Mulia selaku induk usaha terus membeli saham perseroan di pasar. Saat ini, kepemilikan saham Boga Mulia bertambah menjadi 96% dari sebelumnya 90%. Kemarin, TSPC ditutup stagnan di posisi Rp 690.
Cermati Saham Gapuraprima
HARGA saham PT Perdana Gapuraprima Tbk (GPRA) berpeluang menguat menuju level Rp 270 dalam jangka pendek. Menurut sumber Investor Daily, perseroan dikabarkan mengincar proyek pembangunan perumahan di Padang, yang akan ditender oleh pemda setempat. Nilai proyek rekonstruksi itu cukup besar, sehingga berpotensi mendongkrak kinerja perseroan. Selain itu, adanya mitra strategis dari Timur Tengah guna membiayai lima proyek baru juga bakal berdampak positif. Kemarin, GPRA ditutup stagnan di level Rp 198.
Nilai tukar rupiah kembali merosot menembus level 9.500 per dolar AS. Investor mulai waspada di tengah posisi dolar AS yang kembali menguat di pasar global. Pada perdagangan Selasa (27/10/2009), rupiah dibuka merosot ke 9.570 per dolar AS, dibandingkan penutupan kemarin di level 9.490 per dolar AS. Di pasar global, dolar AS mulai mencatat rebound setelah terpuruk ke posisi terendahnya dalam 14 bulan atas euro. Di tengah pasar finansial yang kembali bergejolak, investor kembali ke dolar yang dianggap safe haven. Pada perdagangan Senin (26/10/2009) di New York, euro diperdagangkan di 1,4863 dolar, melemah dibandingkan penutupan sebelumnya di level 1,5007 dolar.Dolar AS juga menguat atas yen ke posisi 92,23 yen, dibandingkan sebelumnya di level 92,07 yen. Kekhawatiran terhadap sektor perbankan AS setelah analis Bove downgrade saham bank SUn Trust dan Third Fifth, diikuti spekulasi Bank of America akan menjual saham lebih banyak untuk membayar hutang kepada pemerintah AS. Kondisi tersebut menguatkan dolar dan melemahkan harga minyak ke level US$ 78.48/barel dan emas ke US$ 1.040/ons di sesi Asia hari ini.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menutup perdagangan kemarin di teritori negatif. Dalam perdagangan yang penuh kelesuan, IHSG sempat mencicipi teritori positif sebelum akhirnya ditutup melemah tipis. Pada perdagangan Senin (26/10/2009), IHSG ditutup hanya melemah 0,234 poin (0,01%) ke level 2.467,714. Indeks LQ 45 juga melemah tipis 0,114 poin (0,02%) ke level 484,983.Untuk perdagangan Selasa (27/10/2009), IHSG kembali dikepung sentimen negatif dari pelemahan bursa-bursa utama dunia. Bursa Wall Street tadi malam kembali melemah dengan indeks Dow Jones kembali terpuruk di bawah level 10.000. Pemulihan ekonomi global berkat lebih baik dari perkiraan data ekonomi Korea Selatan dan CHina baru-baru ini, mendorong spekulasi data GDP Q3 AS akan tercatat lebih baik dari perkiraan (prediksi 3.2%).
PT BW Plantation Tbk akan mencatatkan saham perdananya pada Selasa (27/10). Emiten ini akan mencatatkan sahamnya dengan kode BWPT. Seperti diketahui BW Plantation melepas sekitar 30% saham dengan melepas 1,21 miliar saham lama dan baru. Sekitar 897 juta berasal dari saham baru sedangkan 157 juta berasal dari saham milik PT Cahaya Cipta Global dan 157 juta saham milik PT Surya Cipta Sejahtera.
Saham UNSP Menuju Rp 1.075
Saham Bakrie Sumatera Plantations (UNSP) direkomendasikan beli dengan target harga Rp 1.075 dari penutupan harga kemarin Rp 810 karena akan membangun dua pabrik.
BUMI tak Niat Miliki Berau Coal
PT Bumi Resources Tbk (BUMI) menegaskan tidak berkeinginan untuk ikut berpartisipasi dalam kepemilikan saham (equity interest) di Berau Coal.
Laba yang dibukukan perbankan selama 8 bulan pertama 2009 meningkat signifikan ke angka Rp41,69 T naik 16,5% dari periode yang sama tahun lalu Rp35,78 T. Penopang laba di antaranya pendapatan operasional naik menjadi Rp203,2 T atau tumbuh 26% dibandingkan dengan periode sebelumnya Rp161,2 T. Sumber terbesar pendapatan operasional berasal dari pendapatan bunga Rp157,7 T naik 25,6% dari Rp125,5 T.
September 2009, Laba Bersih PGAS Melompat 145%
Pundi-pundi PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) semakin tebal. Dalam sembilan bulan pertama tahun ini, pendapatan PGN melejit hingga 49,78%.
Laba Bersih BPFI Tumbuh 48,17%
PT Batavia Prosperindo Finance Tbk (BPFI) mencatat pertumbuhan laba bersih pada kuartal III/2009 48,17% menjadi Rp12,55 miliar ketimbang periode sebelumnya Rp8,47 miliar.
Laba Bersih Gozco Melonjak 72,88%
Per kuartal III-2009, PT Gozco Plantations Tbk membukukan laba bersih Rp 127,45 miliar atau naik 72,88% dari periode sama di tahun lalu.
BBKP Rights Issue 4,76% Seharga Rp 415 per Saham
PT Bank Bukopin Tbk (BBKP) akan melepas 286,05 juta saham baru melalui rights issue ke bursa pada bulan Desember nanti.
Tahun Depan Produksi Bauksit ANTM Turun 45,45%
PT Aneka Tambang Tbk hanya menargetkan produksi bauksit tahun 2010 600.000 wet metric ton, lebih rendah 45,45% dari total target produksi 2009.
Sebanyak 50% Capex TLKM dari Eksternal
PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) mulai sibuk menyusun anggaran belanja modal atau capital expenditure (capex) untuk tahun depan.
Kedaung Indah Merugi Hingga Rp 12 Miliar
Penjualan bersih PT Kedaung Indah Can Tbk sampai sembilan bulan pertama tahun ini turun sekitar 8,6% menjadi Rp 63,87 miliar.
RUPSB Tertunda, Rights Issue CITA Mundur
PT Cita Mineral Investindo Tbk menunda rencana Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang rencananya akan digelar pada 25 November 2009.
Jaya Pari Steel Menelan Kerugian Rp 7,6 Miliar
Bisnis PT Jaya Pari Steel Tbk sedang seret tahun ini. Perusahaan baja di Surabaya ini pun harus merugi Rp 7,6 miliar sampai kuartal ketiga 2009.
UNTR: Penjualan Alat Berat Turun 41%
Hingga 3Q09, volume penjualan alat berat UNTR turun 41,48% menjadi 2.237 unit dibanding periode yang sama tahun lalu. Penurunan terjadi di 4 divisi yakni agribisnis, konstruksi, kehutanan, dan pertambangan.
Penjualan Alat Berat Turun, Kantong Tetap Tambun
PT Hexindo Adiperkasa Tbk (HEXA) ikut kecipratan rezeki dari bangkitnya bisnis perkebunan dan pertambangan.
Menyambut Banjir Obligasi di Ujung Tahun
Pada kuartal empat 2009, bakal banyak perusahaan yang menerbitkan surat utang. Obligasi korporasi dalam dollar AS pun siap meluncur di pasaran.
Sumber: Investordaily, inilah.com, detik.com & Market Flash, kontan, Bloomberg, Reuters, CNBC
www.strategydesk.co.id
globalmarketstrategist.blogspot.com
No comments:
Post a Comment