Market Review
Kenaikan yang signifikan dalam 4 sesi perdagangan sebelumnya, mendorong inevstor melakukan aksi profit-taking di sejumlah saham unggulan, terutama di sektor pertambangan batubara (BUMI, ITMG) dan perkebunan. Kenaikan IHSG kemarin mengikuti kenaikan saham Wall Street hari Senin, mengacuhkan pelemahan mayoritas indeks saham regional, berkat investor masih menunggu rencana kunjungan Presiden Obama ke Asia pada pekan ini, disamping penguatan yen terhadap dolar ikut membebani kinerja indeks saham Nikkei 225 Jepang. IHSG sempat menguat ke level tertinggi 2.487,015 di awal sesi perdagangan, berkat kenaikan saham ANTM, BBRI, SMGR dan ASII yang memiliki isu positif saat ini, menopang kinerja IHSG. IHSG menguat tipis 5,114 poin (+0,21%), ditutup di 2.473,789, transaksi tercatat Rp 4,34 triliun. Investor asing membukukan net buy sebesar Rp 380,22 miliar, dibandingkan net buy Rp 309,53 miliar hari Senin (16/11).
Indeks saham MSCI Asia Pasific mengalami koreksi penurunan dari level tertinggi 3-pekan, karena Chairman Fed Bernanke mengatakan “tantangan” signifikan masih tetap ada untuk membangkitkan ekonomi AS, diikuti pernyataan bank sentral Australia yang mengatakan laju kenaikan suku bunga merupakan “sebuah pernyataan terbuka”, mengacuhkan imbas kenaikan sahamm Wall Street setelah data Retail Sales AS melonjak di bulan Oktober dan hasil KTT APEC yang mempertahankan stimulus global.
IHSG Outlook
Ind P/E (x)
EPS
Y/Y Y/Y Suku Bunga* Inflasi*
Y/Y GDP*
Y/Y
IHSG 27.8 8% +95.65% 6.50% 2.89% 4.21%
STI 21.2 16% +47.13% 46.12% -0.30% -3.5%
KLCI 15.7 10% +50.91% 2.0% -2.04% -3.9%
SET 30.00 4% +67.82% 1.25% -1.00% -4.9%
SSE 31.5 36% +84.20% 5.31% -1.40% 7.9%
N225 46.5 -1% +10.0% 0.10% -2.20% +4.8%
HSI 25.9 19% +58.34% 0.50% -1.60% -3.8%
DJIA 15.6 3% +17.50% 0.25% -1.5% -2.3%
Potensi kenaikan IHSG hari ini terbatas, berkat minimnya isu positif dari dalam negeri dan momentum kenaikan indeks saham global mulai terbatas setelah menguat tajam dalam beberapa hari terakhir. Isu negatif dari global dimana kekhawatiran terhadap mulusnya pemulihan ekonomi AS dapat menganggu proses pemulihan ekonomi global, menjelang kunjungan Presiden AS Barack Obama ke Asia pekan ini, pernyataan Perdana Menteri China Wen Jiabao yang melihat lambatnya pemulihan ekonomi China dan Perdana Menteri Jepang melihat ekonomi masih mengkhawatirkan, masih membebani kinerja indeks saham regional yang berdampak kepada IHSG awal pekan ini. Meski dari faktor internal, IHSG masih ditopang oleh sejumlah isu positif dari hasil laporan pendapatan emiten di kuartal 3 2009, rencana pembagian dividen dan ekspansi oleh sejumlah saham, diikuti solidnya fundamental ekonomi dari perkiraan RI akan mengalami deflasi di bulan November yang memicu spekulasi suku bunga BI akan bertahan di 6,5% hingga akhir tahun, kuatnya cadangan devisa dan prediksi BI untuk pertumbuhan ekonomi RI di kuartal 4 2009 sebesar 4.4%, seharusnya memberikan support kepada IHSG. Sementara penguatan rupiah terhadap dolar dan laporan investor asing tercatat masih berada di posisi beli bersih sebesar Rp 8,108 triliun sejak awal tahun, ikut topang kinerja IHSG.
Stock Picks: Average last 21 week +100.69%. Target 10-30%, Risk < -10%
PTBA 5.4%/DOID 10.0%/BBRI 3.3%/BBCA 0.5%/BMRI 0%/ MEDC 2.8%/PGAS 3.4%/JSMR 2.7%/SMRA 0%/CTRS -5.8%/SGRO 3.0%/ INDF 3.2%/KLBF 2.2% /GGRM 1.7%/SMCB 4.9%/SMGR 0%/ANTM 11.2%/MYOR 14.2%/UNVR 7.8%/ ITMG 17.9%/BUMI 12.6%/ENRG 1.7%/ TRUB 9.7%/ASII 3.9%/FREN 3.7%
Buy on Weakness (19/11)
Stock Picks:
• EXCL : Hold target Rp 2.100
• RAJA : Speculative Buy target Rp 185
Global Outlook
Potensi kenaikan indeks saham regional Asia dan Wall Street diperkirakan terbatas pada hari ini, karena sejumlah data ekonomi AS yang mengecewakan kemarin dan kekhawatiran terhadap pemulihan ekonomi global setelah sejumlah pernyataan yang negatif dari Chairman Fed Bernanke, Gubernur Bank Sentral Australia, PM China Wen Jiabao dan PM Jepang yang melihat pemulihan ekonomi melambat, dapat mendorong aksi profit-taking oleh investor pada awal pekan ini. Data Industrial Production AS meningkat di bawah prediksi pasar sebesar 0,1% (konsensus 0,4%), Producer Price Index AS meningkat 0,3% (core PPI anjlok 0,6%) yang mendorong kejatuhan saham Caterpillar Inc dan Alcoa Inc, ikut membebani kinerja saha Wall Street semalam. Meski data TICS tercatat lebih baik dari prediksi sebesar US$ 40,7 miliar, laporan Warren Buffett melalui Berkshire Hathaway membeli saham Exxon Mobil Corp dan UBS AG upgrade saham Hess Corp menjadi Buy dari netral, memberikan support kepada saham regional dan Wall Street pada hari ini. Terkoreksinya harga komoditi berkat penguatan dolar AS terhadap mata uang utama dunia dan suku bunga Libor 3-bulan dolar AS anjlok ke 0,506% kemarin, lebih rendah dari suku bunga 3-bulan yen 0,516%, dapat membebani kinerja saham komoditi global.
Technical Analysis:
IHSG menunjukkan signal netral dari pola candle spinning top (potensi bullish terbatas) dan ditutup diatas trendline di 2.471, signal golden cross di 5 & 20 day MA meski tertahan di upper channel 2.492, seharusnya dapat membatasi potensi kenaikan hari ini. Indikator ADX meningkat (indikasi kuatnya momentum kenaikan), stochastic trending up, MACD di teritorial positif, seharusnya menunjukkan potensi kenaikan masih terbuka. Trend bullish dapat berlanjut jika IHSG dapat ditutup diatas upper channel (downtrend channel) di 2.471 untuk hari kedua target 2.492 (upper channel)/2.511 (projection 161.8). Perkiraan range hari ini di 2.450-2.500. Hitungan EW: IHSG berada dalam wave v/3 dalam C, untuk target wave extended di 2.492/2.511 (projection 161.8) untuk sell on rally, target 2380
Resistance : 2512.64/2499.77/2493.27/2486.78. PP 2474.03
Support : 2461.04/2448.29/2435.42/2422.55
www.strategydesk.co.id
www.universalbroker.co.id (PT Universal Broker Indonesia Securities: Code TF)
globalmarketstrategist.blogspot.com
No comments:
Post a Comment