Wednesday, November 18, 2009

Laporan Fundamental & Rumor Saham Indonesia 18-11

Research CIMB-GK Sec: Neutral PGAS target Rp 4.400

Research CIMB-GK Sec: Outperform GGRM target Rp 24.250

Research Danareksa Sec: Buy MEDC target Rp 3.600

Investor Tiongkok Gandeng Bakrieland
HARGA saham PT Bakrieland Development Tbk (ELTY) berpotensi menuju level Rp 350 dalam jangka pendek. Sumber Investor Daily mengungkapkan, ada perusahaan finansial dari Tiongkok yang akan menggandeng perseroan untuk menggarap proyek perumahan dan perkantoran di Beijing. Proyek senilai Rp 1,5 triliun itu akan dimulai awal 2010.Selain itu, kata dia, perseroan dikabarkan bakal menerbitkan obligasi konversi senilai Rp 1 triliun. Harga konversi surat utang tersebut disebut-sebut sebesar Rp 425 per saham. Pada perdagangan kemarin, ELTY ditutup menguat Rp 5 (1,7%) ke level Rp 290.

Cermati Saham Cenko
HARGA saham PT Central Korporindo International Tbk atau Cenko (CNKO) dikabarkan bakal diangkat menuju level Rp 90-100 dalam jangka pendek maupun menengah. Menurut sumber Investor Daily, rencana penawaran umum perdana (IPO) saham PT Sinarsurya (terafiliasi) akan menjadi momentum kenaikan harga CNKO. Sinarsurya merupakan produsen CPO.Selain itu, kata dia, pembangunan PLTU Pangkalan Bun di Kalimantan Tengah dan PLTU Rengat dan Tembilahan di Riau juga bakal berdampak positif terhadap CNKO. Pada perdagangan kemarin, CNKO ditutup menguat Rp 7 (10,9%) ke posisi Rp 71.

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kemarin masih mampu ditutup menguat di tengah koreksi yang membayangi bursa-bursa regional. Penguatan saham BRI memberikan kontribusi bagi kenaikan IHSG. Pada perdagangan Selasa (17/11/2009), IHSG ditutup menguat 5,114 poin (0,21%) ke level 2.473,789. Indeks LQ 45 juga menguat 1,293 poin (0,27%) ke level 489,113. Namun langkah IHSG akan mulai terhadang. Lesunya pergerakan bursa-bursa regional akan membuat investor kembali kehilangan semangat untuk memburu saham-saham lagi.Bursa Wall Street tadi malam ditutup menguat tipis namun dalam volume yang sangat rendah. Pada perdagangan Selasa (17/11/2009), indeks Dow Jones industrial average (DJIA) ditutup menguat tipis 30,46 poin (0,29%) ke level 10.437,42.Bursa Tokyo juga mengawali perdagangan hari ini dengan kelesuan. Indeks Nikkei-225 dibuka melemah tipis 6,70 poin (0,07%) ke level 9.723,23. Spekulasi penurunan inflasi dan pasar perumahan AS bulan Oktober dirilis hari ini, masih membebani kinerja Wall Street, setelah mendapatkan sentimen negatif dari sejumlah pernyataan dari pejabat bank sentral AS, PM Jepang, PM CHina, RBA Australia mengenai proses pemulihan ekonomi global. Harga emas capai rekor terbaru US$ 1.143.95 dan minyak menguat ke US$ 79.85 di sesi Asia hari ini berkat laporan API AS menunjukkan penurunan inventory minyak AS sebesar 4.37juta barel menjadi 333,1 juta barel di pekan lalu.

Nilai tukar rupiah kembali bergerak melemah, didorong sentimen rebound-nya dolar di pasar global. Namun rupiah diyakini masih terus akan berada dalam tren menguat. Pada perdagangan Rabu (18/11/2009), rupiah dibuka kembali melemah ke level 9.440 per dolar AS, dibandingkan penutupan kemarin di level 9.400 per dolar AS.Di pasar global, kemarin dolar AS mencatat rebound setelah terus menerus tertekan. Dolar AS menguat setelah Gubernur Bank Sentral Eropa Jean-Claude Trichet mengungkapkan komitmennya untuk penguatan dolar. Euro tercatat melemah ke 1,4873 dolar, dibandingkan sebelumnya di 1,4972 dolar. Dolar AS juga menguat atas yen ke 89,25 yen, dibandingkan sebelumnya di 89,05 yen.

Otoritas pasar modal dan otoritas bursa meminta manajemen PT Bumi Resources Tbk (BUMI) segera menjelaskan transfer dana US$ 391 juta kepada PT Newmont Nusa Tenggara (NNT). Penjelasan diperlukan agar tidak terjadi kesalahan persepsi di kalangan pelaku pasar.
Kepala Biro Penilaian Keuangan Perusahaan Sektor Riil Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) Anis Baridwan kepada Investor Daily di Jakarta, Selasa (17/11), mengungkapkan, otoritas pasar modal menunggu penjelasan manajemen Bumi terkait pelunasan divestasi 10% saham NNT senilai US$ 391 juta.

Musim Hujan Ikut Memacu Harga CPO
Harga CPO untuk pengiriman Desember di Bursa Derivatif Malaysia (MDEX) ditutup US$ 689,75 per metrik ton

Bakrie Lakukan 'Limited Review' Laporan Keuangan
PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR) akan melakukan penelaahan terbatas (limited review) pada laporan keuangan konsolidasi periode 30 September 2009.

Alam Sutera Raih Penjualan Rp835,173 Juta
PT Alam Sutera Realty Tbk (ASRI) melaporkan total penjualan pemasaran dari bulan Januari hingga Oktober 2009 Sebesar Rp835,173 juta.

Telkom Gandeng Awari Aplikasikan DNS
PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) menggandeng Asosiasi Warung Internet Indonesia (AWARI) mengaplikasikan Domain Name System (DNS) Nawala.

PGN Bagi Dividen Interim Rp 242 M
JAKARTA, INVESTOR DAILY
PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) akan membagikan dividen interim sebesar Rp 242,39 miliar untuk tahun buku 2009. Dividen itu setara Rp 10 per saham.

Ciputra Kuasai 62,7% Saham Ciputra Surya
JAKARTA, INVESTOR DAILY
PT Ciputra Development Tbk (CTRA) meningkatkan kepemilikan sahamnya pada PT Ciputra Surya Tbk (CTRS) menjadi 62,7% dari sebelumnya 47,8%.

Penjualan CPO Astra Agro Tumbuh 8,4%
Penjualan minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) hingga Oktober 2009 mencapai 859.415 ton atau tumbuh 8,4% dibandingkan periode sama 2008 sebanyak 792.526 ton.

NILAI EMISI Rp 600 MILIAR, Multiartha Tawarkan Obligasi Berkupon 9-12%
JAKARTA, INVESTOR DAILY
PT Oto Multiartha menawarkan obligasi konvensional senilai Rp 600 miliar dengan suku bunga tetap sekitar 9,75-12,25%. Dana hasil emisi obligasi akan digunakan untuk meningkatkan modal kerja.

Belanja Modal Gapuraprima Rp 310 Miliar
PT Perdana Gapuraprima Tbk (GPRA) menganggarkan belanja modal (capital expenditure/capex) 2010 sebesar Rp 310 miliar. Dana capex akan dibiayai dari kas internal, pinjaman bank, maupun obligasi.

Sejahteraraya Incar Listing Akhir 2009
PT Sejahteraraya Anugrahjaya Tbk tetap mengincar penawaran umum perdana (initial public offering/IPO) saham terealisasi tahun ini. Perseroan mengincar dana melalui pasar saham senilai Rp 63 miliar.

PT Gudang Garam Tbk (GGRM) menganggarkan belanja modal (capital expenditure/capex) tahun 2010 sebanyak Rp 850 miliar. Dana capex berasal dari kas internal serta pinjaman dari pihak luar.

PT Hexindo Adiperkasa Tbk (HEXA) hingga akhir September 2009 memcetak laba bersih US$ 14,28 juta, naik 31,8% dibanding periode sama tahun sebelumnya US$ 10,83 juta.

PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) menaikkan peringkat Obligasi I PT Bentoel International Investama Tbk (RMBA) senilai Rp 1,35 triliun dari A menjadi AAA (triple A). Prospek surat utang ini stabil.Direktur Pefindo Salyadi Saputra mengatakan, peringkat itu didasarkan kepada kinerja keuangan perseroan semester I-2009 serta induk usahanya, British American Tobacco plc. “Peringkat AAA mencerminkan kemampuan Bentoel untuk memenuhi kewajiban finansialnya dibandingkan dengan kondisi ekonomi saat ini,” ujarnya di Jakarta, belum lama ini.Pefindo juga menegaskan kembali peringkat BBB+ (prospek stabil) untuk PT Truba Jaya Engineering dan obligasi I/2007 senilai Rp200 miliar yang jatuh tempo Juli 2010. “Peringkat tersebut mencerminkan kuatnya keberadaan perusahaan dalam bisnis konstruksi pembangkit listrik dan pembangunan industri. Selain itu, stabilnya tingkat profitabilitas juga menopang peringkat tersebut,” kata analis Pefindo Ronald Hertanto, kemarin.

Pefindo Beri Rating Bank Mega A+
Fitch Ratings menegaskan peringkat nasional jangka panjang Bank Mega di A+(idn), peringkat individual di D dan peringkat dukungan di 4.

Banking: BI Prediksikan Kredit FY10 Tumbuh 20%
BI memprediksi kredit FY10 tumbuh 20% akan ditopang oleh sektor padat karya seiring rencana APBN 2010 yang berorientasi pada pembangunan infrastruktur. Sementara, kredit FY09 dinilai melambat dari targetnya (+15%) karena merosotnya tren permintaan pembiayaandalam valuta asing . Hingga Sept09, kredit baru tumbuh 4,46% atau Rp58,39 triliun.

Banking: Bunga Deposito Maksimal 7%
Sebanyak 14 bank papan atas berkomitmen memangkas suku bunga depositonya sebanyak 1% atau maksimal jadi 7% mulia 20 Nov09. Sementara, BI juga meminta penurunan suku bunga kredit 1%, namun bankir hanya memangkas 0,5%.

ANTM: Bersaing Perebutkan Newmont dengan NTB
Pemerintah belum menetapkan calon pembeli 14% saham divestasi Newmont senilai US$ 493,6 juta.ANTM dan pemda NTB saling klaim akan mendapatkan saham tersebut.Padahal tenggat waktu perpanjangan saham tersebut tinggal lima hari lagi. Selain itu, Proses negosiasi divestasi 14% saham milik Newmont Indonesia Limited (NIL) dan Nusa Tenggara Mining Corporation (NTMC) di Newmont yang dijadwalkan berlangsung hari ini, kemungkinan besar juga terancam buntu.

BKSL: Bidik Rp 2,2 Triliun dari Rights Issue
Dalam penerbitan saham baru tahun 2010 mendatang, BKSL berharap dapat meraup Rp 2,19 triliun. Dana hasil aksi korporasi tersebut akan digunakan untuk membiayai penyertaan saham dan pengembangan usaha.

CPRO: Fitch Ratings Pangkas Peringkat jadi CC
Fitch Ratings memangkas peringkat jangka panjang CPRO menjadi CC dari CCC. Selain itu, memangkas peringkat obligasi CPRO yang diterbitkan oleh Blue Ocean Resources Pte Ltd senilai US$325 juta berjatuh tempo 2012. Penurunan peringkat mencerminkan kekhawatiran terhadap kemampuan perseroan untuk membayar kupon obligasi senilai US$17,9 juta pada 28 Des09.

INDF: Emisi Obligasi Sali Ivomas di Bawah Target
Jumlah penerbitan obligasi I/2009 dan sukuk I/2009 PT Salim Ivomas Pratama sebesar Rp780 miliar atau lebih rendah dari target awal awal Rp1,25 triliun, dipicu mundurnya PT Jamsostek dan sejumlah investor karena kupon yang ditawarkan 11,65% atau di bawah permintaan.

UNSP: Pimpin Konsorsium Pembeliaan 100% Domba Agro Mas
UNSP menyatakan memimpin konsorsium dari perusahaan lokal dan asing untuk membeli perusahaan perkebunan, PT Domba Agro Mas dari Domba Mas group. Nilai dari pembeliaan tersebut $500 juta, yang juga sama dengan total utang Domba Agro Mas. Perseroan menargetkan penjualan saham rampung pada akhir 2009.

Atticus Investments Ltd Pte telah menjual 20,2 juta saham PT Adaro Energy Tbk (ADRO). Jadi kepemilikan Atticus tinggal 1.754.374.000 lembar saham.Demikian diungkapkan Direktur dan Sekretaris Perusahaan Atticus Investments Teo La Mei kepada BEI seperti dikutip INILAH.COM , Selasa malam.

PT Budi Acid Tbk (BUDI) mencatat kenaikan penjualan triwulan III 2009 naik 5% menjadi Rp1.280,7 miliar dibandingkan periode yang sama 2008 Rp1.219,4 miliar.

Sumber: Investordaily, inilah.com, detik.com & Market Flash, kontan, Bloomberg, Reuters, CNBC
www.strategydesk.co.id
globalmarketstrategist.blogspot.com

No comments:

Post a Comment