Market Review
IHSG kembali diuntungkan oleh kenaikan saham dari sektor pertambangan batubara dan logam yang mendapatkan katalis positif dari harga batubara yang mendekati level US$ 80/mt serta harga emas yang kembali mencetak rekor tertinggi baru US$ 1,132.95/troy ons kemarin, diikuti saham dari Grup Bakrie yang mendapatkan keuntungan dari kemenangan anak usaha PT Multicapital untuk divestasi PT Newmont, saham dari grup Astra (ASII, UNTR), Bank Mandiri (BMRI) yang mendapatkan isu positif dari pembagian dividen, diikuti imbas dari kenaikan indeks saham AS yang mengangkat mayoritas indeks saham regional Asia ke teritorial positif. Pernyataan dari KTT APEC di Singapura hari Minggu yang mempertahankan stimulus dan membuat 10 program untuk menggejot pertumbuhan ekonomi anggota, ikut memberikan sentimen positif kepada IHSG. IHSG melejit 41,874 poin (+1,73%), ditutup di 2.468,675, transaksi tercatat Rp 5,32 triliun. Investor asing membukukan net buy sebesar Rp 309,53 miliar, dibandingkan net buy sebesar Rp 37,65 miliar hari Jumat (13/11).
Indeks saham MSCI Asia Pasific melanjutkan kenaikan mendorong indeks MSCI Asia Pasific ke level tertinggi 3-pekan, setelah pemimpin 21 negara APEC berkomitmen mempertahankan paket stimulus dan seorang juru bicara pemerintah China mengatakan beliau memperkirakan penjualan ritel China akan melonjak. Imbas data GDP Q3 Jepang (+1,2%), kenaikan harga emas ke rekor tertinggi dan minyak dan tembaga mengalami kenaikan, angkat harga saham komoditi pertambangan batubara, logam dan energi.
IHSG Outlook
Sejumlah katalis positif memberikan kentungan kepada IHSG di awal pekan ini, dari faktor fundamental ekonomi RI dan emiten domestik yang solid, faktor teknikal yang mendukung technical rebound dan aliran dana masuk ke pasar saham karena menurunnya daya tarik dolar AS sebagai instrumen investasi yang aman saat ini. Faktor fundamental ekonomi RI yang solid, dari perkiraan BPS bahwa inflasi bulan November dapat mengalami deflasi mendorong spekulasi suku bunga acuan BI akan dipertahankan di level 6,5% hingga akhir tahun ini, diikuti mayoritas hasil laporan keuangan emiten domestik di kuartal 3 2009 (lapkeu PT Bumi Resources dirilis 30 November) tercatat lebih baik dari perkiraan analis dan rencana pembagian dividen oleh sejumlah emiten, dapat topang kinerja IHSG. Faktor teknikal mendukung potensi technical rebound karena analisa EW menunjukkan wave B dan sejumlah indikator menunjukkan pola uptrend jangka pendek, dapat topang kinerja IHSG. Terpuruknya prospek nilai dolar AS menguntungkan trend kenaikan saham dan komoditi saat ini. Potensi penguatan rupiah dari lelang SUN senilai Rp 2 triliun hari ini, dapat picu inflow ke BEI. Meski kisruh KPK-Polri dapat batasi laju kenaikan IHSG.
Stock Picks: Average last 20 week +95.69%. Target 10-30%, Risk < -10%
Sell on Rally on 17/11: PTBA 14.700/DOID 1.590/BBRI 7.500/BBCA 4.775/BMRI 4.725/ MEDC 2.650/PGAS 3.675/JSMR 1.830/SMRA 620/CTRS 680/SGRO 2.425/ INDF 3.100/KLBF 1.320/GGRM 17.000/SMCB 1.610/SMGR 7.400/ANTM 2.275/MYOR 3.500 /UNVR 10.250/ITMG 23.400/BUMI 2.375/ENRG 290/ TRUB 123/ASII 32.600/FREN 54 Buy on Weakness (18/11) hold until 20/11:
Stock Picks:
• BISI : Buy target Rp 1.950
• KIJA : Hold target Rp 145
Global Outlook
Indeks saham regional Asia dan Wall Street diperkirakan masih dapat melanjutkan trend kenaikan jangka pendek, berkat paket stimulus global masih dipertahankan dalam pertemuan G20 di akhir pekan lalu dan KTT APEC hari minggu kemarin, sehingga membanjiri pasar dengan likuditas dari dampak pelemahan dolar AS, mendorong investor memburu aset yang beresiko seperti saham dan komoditi. Efek dari lebih tinggi dari perkiraan laporan GDP Q3 Jepang (+1,2% q/q, +4.8% y/y), penjualan ritel AS di bulan Oktober (+1,4% dari prediksi +0.9%) dan laporan Goldman Sachs Group Inc mengatakan jaringan department store akan mendapatkan keuntungan dari pemulihan konsumsi oleh pelanggan kelas atas mendorong kenaikan harga saham Nordstorm Inc, Polo Ralph Lauren dan Saks Inc dan upgrade saham Dell Computer Inc, topang kinerja saham Wall Street di awal pekan ini. Kenaikan harga komoditi minyak (US$ 77,80 target US$ 81/84; emas US$ 1.133,15 breakout target US$ 1.166/1.200; batubara US79; CPO Myr 2.311 target Myr 2.400), seharusnya masih memberikan momentum kenaikan untuk saham komoditi pada awal pekan ini. Meski potensi kenaikan indeks saham global dapat terbatas karena potensi kondisi teknikal yang overbought dan menjelang data inflasi dan perumahan di AS, diikuti kunjungan Presiden Obama ke Asia yang dapat picu aksi profit-taking.
Technical Analysis:
IHSG kembali menunjukkan signal positif dari pola candle long opening marubozu (signal bullish continuation) dan ditutup diatas upper channel dalam down channel di 2.403, penutupan diatas 5/10/20 day MA, meski tertahan di upper channel dan trendline daily 2.472, seharusnya dapat membatasi potensi kenaikan lebih lanjut. Indikator ADX meningkat (indikasi kuatnya momentum kenaikan), stochastic overbought, MACD di teritorial positif, seharusnya menunjukkan potensi kenaikan terbatas. Trend bullish dapat berlanjut jika IHSG dapat ditutup diatas upper channel (downtrend channel) di 2.479 dan ditutup diatas channel support di 2,412 target 2.471 (trendline)/2.511 (projection 161.8). Perkiraan range hari ini di 2.440-2.510. Hitungan EW: IHSG berada dalam wave c/v dalam 3/B, untuk target wave extended di 2.479/2.511 (projection 161.8)
Resistance : 2522.50/2500.30/2492.39/2484.49. PP 2455.90
Support : 2447.99/2425.80/2411.50/2389.30
www.strategydesk.co.id
www.universalbroker.co.id (Universal Broker Indonesia Securities: Code TF)
globalmarketstrategist.blogspot.com
No comments:
Post a Comment